Updates from Agustus, 2022 Toggle Comment Threads | Pintasan Keyboard

  • erva kurniawan 4:55 am on 8 August 2022 Permalink | Balas  

    Sebaik-baik Puasa Setelah Ramadhan 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Uatadz Muslih Rasyid
    Sebaik-baik Puasa Setelah Ramadhan

    عَنْ أَبي هُريرَةَ رضيَ اللَّه عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَفْضَلُ الصِّيَامِ بعْدَ رَمضَانَ : شَهْرُ اللَّهِ المحرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلاةِ بَعْد الفَرِيضَةِ : صَلاةُ اللَّيْلِ » رواه مسلمٌ.

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, katanya: “Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Seutama-utama berpuasa sesudah bulan Ramadhan ialah dalam bulan Allah yang dimuliakan -yakni Muharram- dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib ialah shaliatullail -yakni shalat sunnah di waktu malam-.” (Riwayat Muslim)

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Seutama- utama puasa setelah Ramadhan puasa di bulan Muharram seutama-utama shalat setelah shalat fardhu shalat malam.

    2- Imam An Nawawi mengatakan: Hadis ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah. (Syarah Shahih Muslim, 8/55)

    3- Ibnul Qoyim menjelaskan bahwa puasa terkait hari Asyura ada tiga tingkatan:
    a. Tingkatan paling sempurna, puasa tiga hari. Sehari sebelum Asyura, hari Asyura, dan sehari setelahnya.
    b. Tingkatan kedua, puasa tanggal 9 dan tanggal 10 Muharram. Ini berdasarkan banyak hadis.
    c. Tingkatan ketiga, puasa tanggal 10 saja.
    (Zadul Ma’ad, 2/72)

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    • Bulan yang dimuliakan oleh Allah Subhana wa Ta’ala ada empat diantaranya bulan Muharram, dianjurkan untuk banyak beramal kebaikan dan meninggalkan kedzaliman.

    إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

    Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan yang empat itu dan perangilah kaum musyrik itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kalian semuanya; dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.(QS. At Taubah: 36).

    Selamat melaksanakan ibadah Puasa Asyura 1443 H. Semoga amal ibadah kita diterima Allah Subhanahu wa ta’ala, aamiin ya Robbalalaamiin…

     
  • erva kurniawan 4:29 am on 6 August 2022 Permalink | Balas  

    Keutamaan Puasa Asyura 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Keutamaan Puasa Asyura

    عن أبي قتادة قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
    صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

    Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) aku berharap kepada Allah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (9-10 Muharram) aku berharap kepada Allah akan dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

    Pelajaran yang terdapat didalam hadist :

    1- Hukum puasa Asyura ialah sunnah berdasarkan hadits-hadits yang shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengindikasikan hal itu

    2- Hari Asyura adalah hari saat Allah menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya, juga binasanya Fir’aun dan pengikutnya sehingga orang Yahudi berpuasa Asyura saat itu.

    3-Keutamaan Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.

    4- Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berpuasa pada hari itu sebagai bentuk syukur pada Allah. Beliau pun memerintahkan untuk berpuasa saat itu dengan menggabungkan hari sebelum atau sesudahnya.

    يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى.

    “Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan,

    فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

    “Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)- kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan,

    فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.

    “Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134).

    5 – Berpuasa pada 9 dan 10 Muharram lebih afdhal. Adapun berpuasa 10 dan 11 Muharram, itu pun sudah mencapai maksud untuk menyelisihi Yahudi dalam berpuasa.

    6- Jika berpuasa tiga hari sekaligus, yaitu 9, 10, dan 11 Muharam tidaklah masalah. Untuk puasa tiga hari tersebut telah didukung dalam berbagai riwayat, “Berpuasalah Asyura ditambah hari sebelum dan sesudahnya.

    7- Bagi yang tidak sempat melaksanakan puasa pada 9 dan 10 Muharram, boleh memilih 10 dan 11 Muharram. Karena yang kedua ini pun sama-sama mencapai maksud untuk menyelisihi Yahudi dalam melaksanakan puasa Asyura.
    Semoga Allah beri kemudahan kepada kita untuk semangat dalam kebaikan.”Wallahu waliyyut taufiq.”

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur’an :

    1- Orang yang berpuasa meninggalkan makan, minum, dan hubungan intim karena Allah, maka Allah akan menganti dengan kenikmatan di surga seperti disebut dalam ayat,

    كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ

    “(kepada mereka dikatakan): “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (QS. Al Haqqah: 24). Mujahid mengatakan bahwa ayat ini turun kepada orang-orang yang berpuasa. Lihat Lathoif Al-Ma’arif, hal. 21.

    2- Hadits-hadits yang menyebutkan tentang penghapusan dosa karena amal kebaikan di atas sesuai dengan kandungan firman Allah ta’ala,

    إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ

    “Sesungguhnya amal-amal kebaikan itu akan menghapuskan dosa-dosa.” (Qs. Huud [11]: 114)

    3- Sebagaimana Allah juga menjadikan tindakan menjauhi dosa-dosa besar sebagai sebab dihapuskannya dosa-dosa kecil. Allah berfirman,

    إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا

    “Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang dilarang kepada kalian
    niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahan kalian (dosa-dosa kalian yang kecil) dan Kami masukkan kalian ke tempat yang mulia (surga).(An Nisa :31).

     
  • erva kurniawan 4:11 am on 30 July 2022 Permalink | Balas  

    Puasa di bulan Muharam adalah Sebaik-baik Puasa 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Puasa di bulan Muharam adalah Sebaik-baik Puasa

    أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

    “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharam. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadis :

    1- Muharam disebut syahrullah yaitu bulan Allah, itu menunjukkan kemuliaan bulan tersebut. Ath Thibiy mengatakan bahwa yang dimaksud dengan puasa di syahrullah yaitu puasa Asyura. Sedangkan Al Qori mengatakan bahwa hadits di atas yang dimaksudkan adalah seluruh bulan Muharam. Lihat Tuhfatul Ahwadzi,

    2: 532. Imam Nawawi rahimahullah berkata bahwa bulan Muharam adalah bulan yang paling afdhol untuk berpuasa. Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 50.

    2- Hadits di atas menunjukkan keutamaan puasa di bulan Muharam secara umum, termasuk di dalamnya adalah puasa asyura.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    • Dikatakan demikian karena puasa mengandung hikmah menyucikan tubuh dan mempersempit jalan-jalan setan.

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

    Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (Al-Baqarah: 183)

    2- Puasa Amalan yang bisa menghapus dosa dan mendatangkan pahala yang besar

    إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

    Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut(nama) Allah, Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar untuk mereka.[Al-Ahzab: 35].

     
  • erva kurniawan 1:34 am on 11 July 2022 Permalink | Balas  

    Hari Tasyrik 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Hari Tasyrik

    عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ النَّحْرِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الإِسْلاَمِ وَهِىَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ (رواه أبو داود)

    Artinya: “Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: hari Arafah (9 Dzul Hijjah), hari Idul Adha (10 DzulHijjah) dan hari-hari Tasyrik merupakan hari raya kita umat Islam. Hari-hari tersebut merupakan hari makan dan minum.” (HR. Abu Daud).

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah).

    2- Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging qurban di terik matahari. Dalam hadits disebutkan, hari tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir yaitu takbir dan lainnya.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18).

    3- Kalau hari tasyrik disebut hari makan dan minum berarti ketika itu tidak dibolehkan untuk berpuasa apa pun di hari-hari tersebut (11, 12, 13 Dzulhijjah). Inilah pendapat yang lebih dikuatkan dalam madzhab Syafi’i.

    4- Selain tepat di Hari Raya Idul Adha, waktu penyembelihan hewan kurban juga masih bisa dilakukan untuk 3 hari kedepan, tiga hari itu disebut hari tasyrik pada tanggal 11-13 Dzulhijjah. Juga hadits:

    كل أيام التشريق ذبح

    “Pada hari-hari tasyriq, boleh menyembelih” (HR. Ahmad 4/8, dihasankan oleh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2476)

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur’an :

    • Memakan sebagian dari hewan kurban hukumnya dianjurkan (sunat).

    فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ َ

    maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. (Al-Hajj: 36).

     
  • erva kurniawan 1:32 am on 10 July 2022 Permalink | Balas  

    Hari Raya Iedul Adha 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Hari Raya Iedul Adha

    عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ : أَنْ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلصَّوْمُ يَوْمُ تَصُوْمُوْنَ، وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُوْنَ وَاْلأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّوْنَ

    “Dari Abu Hurairah (ia berkata) : Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda. “Shaum/puasa itu ialah pada hari kamu berpuasa, dan (Idul) Fithri itu ialah pada hari kamu berbuka. Dan (Idul) Adlha (yakni hari raya menyembelih hewan-hewan kurban) itu ialah pada hari kamu menyembelih hewan“.
    [Hadits Shahih. Dikeluarkan oleh Imam-imam : Tirmidzi No. 693, Abu Dawud No. 2324, Ibnu Majah No. 1660, Ad-Daruquthni 2/163-164 dan Baihaqy 4/252 ]

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :

    1- Idul Qurban atau Idul Adha adalah salah satu hari raya umat Muslim yang ditetapkan oleh agama. Di hari tersebut, disyariatkan ibadah udhiyah atau dikenal dengan ibadah qurban, yaitu menyembelih hewan qurban dengan aturan tertentu, dalam rangka taqarrub kepada Allah Ta’ala. Penyembelihan hewan qurban dapat dilakukan mulai tanggal 10 Dzulhijah setelah sholat Ied hingga 13 Dzulhijah.

    2- Di hari itu juga disyariatkan bahkan dianjurkan untuk berbahagia dan bergembira ria. 

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-qur’an :

    1- Al Udhiyah atau an nusuk atau an nahr atau biasa disebut ibadah qurban adalah ibadah yang agung yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala. Ia berfirman:

    فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

    “Shalatlah kepada Rabb-mu dan berqurbanlah” (QS. Al Kautsar: 2)

    2- Hewan yang disembelih dalam ibadah qurban adalah bahiimatul an’am, yaitu unta, sapi, kambing, dan domba.

    وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

    “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap bahimatul an’am yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” (QS. Al Hajj: 34).

     
  • erva kurniawan 1:27 am on 9 July 2022 Permalink | Balas  

    Tata Cara Penyembelihan Kurban 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Tata Cara Penyembelihan Kurban

    عن أنس بن مالك رضي اللَّه عنه قال،
     ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا

    Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau berkata :
    “ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berqurban dengan dua domba yang berwarna putih yang ada hitamnya, dan bertanduk, beliau menyembelihnya dengan tangannya, menyebut nama Allah dan bertakbir, dan meletakkan kakinya di atas samping kambing. “ ( HR. al-Bukhari (5558) dan Muslim (1966 ))

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :

    1- Wajib membaca basmalah, dan disunnahkan bertakbir. Lalu meletakkan kaki pada leher hewan sembelihan.

    2- Disunnahkan menyebut nama shahibul qurban. Sebagaimana praktek Nabi ketika berqurban beliau bersabda:

    اللهم هذا عني، وعمّن لم يُضحِّ من أمتي

    “Ini qurban dariku dan umatku yang tidak bisa berqurban” (HR. Al Hakim 7629, dishahihkan Al Albani dalam Syarah At Thahawiyah 456)

    3- Gunakan pisau yang tajam sehingga cepat putus dengan demikian hewan qurban tidak terlalu lama merasakan sakit, dan tenangkan hewan sebelum di sembelih. Dalilnya:

    وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبح . وليحد أحدكم شفرته . فليرح ذبيحته

    “Jika kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya kalian menajamkan pisau dan hendaknya ia menenangkan hewan sembelihannya” (HR. Muslim 1995)

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-qur’an :

    1- Wajib membaca basmalah, dan disunnahkan bertakbir. Lalu meletakkan kaki pada leher hewan sembelihan. Dalilnya:

    وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ

    “Jangan kalian makan sembelihan yang tidak disebut nama Allah atasnya, karena itu adalah kefasikan” (QS. Al An’am: 121)

    2- Hewan benar-benar mati karena disembelih. Pendapat Ibnu Abbas dan Mujahid, bahwa sesungguhnya tidak boleh memakan unta yang disembelih kecuali bila telah nyata kematiannya dan tidak bergerak-gerak lagi.

    فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا

    Kemudian apabila telah roboh (mati). (Al-Hajj: 36)

     
  • erva kurniawan 1:19 am on 8 July 2022 Permalink | Balas  

    Kurban Kolektif 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Kurban Kolektif

    عن جابربن عبدالله رضي اللَّه عنه قال :
    نَحَرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْحُدَيْبِيَةِ الْبَدَنَةَ عَنْ سَبْعَةٍ ، وَالْبَقَرَةَ عَنْ سَبْعَةٍ .

    Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhuma berkata:
    “Kami berkurban bersama Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- pada tahun perjanjian Hudaibiyah dengan badanah (unta gemuk) untuk tujuh orang, dan sapi juga untuk tujuh orang.” (HR. Muslim)

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Yang diajarkan, unta dan sapi dibolehkan untuk tujuh orang. Setiap tujuh orang itu boleh meniatkan untuk dirinya sendiri dan anggota keluarganya.

    2- Namun bagaimana dengan sekelompok orang yang berserikat dalam satu sapi, tapi jumlahnya tidak mencapai tujuh orang? Bolehkah mereka berkurban sapi dengan berserikat tiga atau empat orang?
    Syekh Muhammad Shalih Al-Munajjid menjelaskan, “Jika untuk satu sapi boleh bergabung tujuh orang, maka lebih dibolehkan lagi jika yang Bergabung kurang dari tujuh orang, artinya kelebihannya adalah sedekah dari mereka. Begitupula seandainya yang menyembelih seekor sapi hanya satu orang saja, walaupun baginya cukup satu ekor kambing.”

    Imam Syafii  berkata:

    وإذا كانوا أقل من سبعة أجزأت عنهم ، وهم متطوعون بالفضل ، كما تجزي الجزور (البعير) عمن لزمته شاة ، ويكون متطوعا بفضلها عن الشاة

    “Jika mereka kurang dari tujuh, tetap sah bagi mereka, berarti kelebihannya dianggap sebagai tambahan sukarela dari mereka, sebagaimana sah juga ketika seseorang berkurban onta sementara baginya hanya dituntut dengan seekor kambing, kelebihannya dianggap tambahan sukarela darinya.” (Al-Umm, 2/244)

    3- Seekor kambing hanya untuk qurban satu orang dan boleh pahalanya diniatkan untuk seluruh anggota keluarga meskipun jumlahnya banyak.

    كَانَ الرَّجُلُ فِي عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُضَحِّى بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ

    ”Pada masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ada seseorang (suami) menyembelih seekor kambing sebagai qurban bagi dirinya dan keluarganya.”[Tirmidzi no. 1505, Ibnu Majah no. 3138. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Al Irwa’ no. 114]

    Dari penjelasan ini, maka kita bisa ambil beberapa pelajaran:

    1- Seorang pelaku qurban dengan seekor kambing boleh mengatasnamakan qurbannya atas dirinya dan keluarganya.

    2- Qurban dengan sapi atau unta boleh dipikul oleh tujuh orang. Yang dimaksud kambing untuk satu orang, sapi dan unta untuk tujuh orang adalah dalam masalah orang yang menanggung pembiayaannya.

    3- Tidak sah berqurban dengan seekor kambing secara kolektif/urunan lebih dari satu orang lalu diniatkan atas nama jama’ah, sekolah, RT atau desa. Kambing yang disembelih dengan cara seperti ini merupakan daging kambing biasa dan bukan daging qurban.

    Tema hadist yang berkaitan dengan al-qur’an :

    1- Hewan qurban harus dari jenis Bahimah Al-An’am (hewan ternak). Yaitu unta, sapi, domba, kambing. Kerbau termasuk dari jenis sapi.

    وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ

    “Dan bagi setiap umat Kami berikan tuntunan berqurban agar kalian mengingat nama Allah atas rezki yang dilimpahkan kepada kalian berupa hewan-hewan ternak (bahiimatul an’aam).” (QS. Al Hajj: 34)

    2- Dari setiap jenis hewan kurban yang paling utama adalah yang paling mahal harganya dan paling gemuk.

    ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

    “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32).

     
  • erva kurniawan 1:16 am on 7 July 2022 Permalink | Balas  

    Menyembelih Hewan Qurban Sebelum Shalat Iedul Adha 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Jum’at, 16 Juli 2021 / 6 Dzulhijah 1442H

    Menyembelih Hewan Qurban Sebelum Shalat Iedul Adha

    عن براء بن عزب رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم فى خطبته:
    مَنْ صَلَّى صَلاَتَنَا وَنَسَكَ نُسُكَنَا فَقَدْ أَصَابَ النُّسُكَ ، وَمَنْ نَسَكَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَإِنَّهُ قَبْلَ الصَّلاَةِ ، وَلاَ نُسُكَ لَهُ
    Dari al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam khutbahnya,
    Siapa yang melaksanakan shalat ied dan berqurban sesuai aturan kami, maka dia telah mengamalkan qurban yang benar. Dan siapa yang menyembelih qurban sebelum shalat, maka sembelihannya sebelum shalat, dan dia tidak dianggap melaksanakan qurban. (HR. Bukhari ).

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Diantara syarat sah qurban adalah syarat yang berkaitan dengan waktu.

    2- Bahwa menyembelih qurban harus dilakukan setelah shalat ied.

    3- Orang yang menyembelih hewan qurbannya sebelum shalat ied, maka qurbannya tidak sah meskipun dagingnya halal dimakan.
    Ketika itu, sahabat Abu Burdah bin Niyar – pamannya al-Barra’ bin Azib –, telah menyembelih hewan qurbannya sebelum berangkat shalat ied, dengan harapan bisa segera sarapan dengan daging qurban. Mendengar ceramah di atas, beliau melaporkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

    “Ya Rasulullah, saya menyembelih kambingku sebelum shalat. Karena saya tahu ini hari makan dan minum. Saya ingin agar kambingku pertama kali disembelih di rumahku. Sayapun menyembelih kambingku, dan saya sarapan dengannnya sebelum berangkat shalat.
    Apa jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam?
    Beliau mengatakan,

    شَاتُكَ شَاةُ لَحْمٍ

    “Kambingmu hanya kambing daging.” (HR. Bukhari 912)

    Artinya, tidak dinilai sebagai qurban, meskipun halal dimakan karena cara menyembelihnya benar.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    • Ibadah benar bila sesuai dengan syariat, Al-Hasan Al-Basri dan lain-lainnya dari kalangan ulama’ Salaf mengatakan bahwa ada segolongan kaum yang menduga bahwa dirinya mencintai Allah, maka Allah menguji mereka dengan ayat ini,

    قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ

    Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kalian.(Ali Imran: 31).

     
  • erva kurniawan 1:09 am on 6 July 2022 Permalink | Balas  

    Kriteria Hewan Udhiya (Qurban) 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Kriteria Hewan Udhiya (Qurban)

    عن البراء بن عازب رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
    أَرْبَعٌ لَا تَجُوزُ فِي الْأَضَاحِيِّ فَقَالَ الْعَوْرَاءُ بَيِّنٌ عَوَرُهَا وَالْمَرِيضَةُ بَيِّنٌ مَرَضُهَا وَالْعَرْجَاءُ بَيِّنٌ ظَلْعُهَا وَالْكَسِيرُ الَّتِي لَا تَنْقَى

    Dari al-Barra bin Azib radliyallâhu ‘anh, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:
    “Ada empat macam hewan yang tidak sah dijadikan hewan kurban, “yang (matanya) jelas-jelas buta (picek), yang (fisiknya) jelas-jelas dalam keadaan sakit,  yang (kakinya) jelas-jelas pincang, dan yang (badannya) kurus lagi tak berlemak.” (Hadits Hasan Shahih, riwayat al-Tirmidzi: 1417 dan Abu Dawud: 2420)

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Kriteria hewan-hewan qurban harus dalam kondisi sehat dan tidak cacat. 

    2- Ada empat macam hewan yang tidak sah dijadikan hewan kurban:
    a- Yang (matanya) jelas-jelas buta (picek).
    b- Yang (fisiknya) jelas-jelas dalam keadaan sakit.
    c- Yang (kakinya) jelas-jelas pincang.
    d- Yang (badannya) kurus lagi tak berlemak.

    3- cacat yang menyebabkan makruh untuk dijadikan kurban, ada 2:
    – Sebagian atau keseluruhan telinganya terpotong
    – Tanduknya pecah atau patah
    (Shahih Fiqih Sunnah, II:373).
    Terdapat hadis yang menyatakan larangan berkurban dengan hewan yang memilki dua cacat, telinga terpotong atau tanduk yang pecah. Namun hadisnya dhaif, sehingga sebagian ulama menggolongkan cacat jenis kedua ini hanya menyebabkan makruh dipakai untuk kurban. (Syarhul Mumthi’ 7:470).

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    • Kemungkinan besar amal-amal ibadah akan diterima oleh Allah Subhana wa Ta’ala termasuk ibadah qurban bila dipersembahkan kepadaNya dengan yang terbaik sesuai kemampuan.

    وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

    Dan bacakanlah (wahai Muhammad) kepada mereka kisah (mengenai) dua orang anak Adam (Habil dan Qabil) yang berlaku dengan sebenarnya, yaitu ketika mereka berdua mempersembahkan satu persembahan korban (untuk mendampingkan diri kepada Allah). Lalu diterima korban salah seorang di antaranya (Habil), dan tidak diterima (korban) dari yang lain (Qabil). Berkata (Qabil):” Sesungguhnya aku akan membunuhmu!”. (Habil) menjawab: “Sesungguhnya hanyalah yang akan Allah menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa.
    [Surat Al-Ma’idah 27].

     
  • erva kurniawan 1:05 am on 5 July 2022 Permalink | Balas  

    Hukum Ibadah Udhiyah (Qurban) 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid

    Hukum Ibadah Udhiyah (Qurban)

    عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
    من كان له سِعَةٌ ولم يُضَحِّ فلا يَشهدْ مصلَّانا

    Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam :
    “Barangsiapa memiliki kelapangan, namun ia tidak berqurban, maka janganlah datangi mushalla kami” (HR. Ahmad 1/312, Ibnu Majah 3123, dihasankan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah)

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Al Udhiyah atau an nusuk atau an nahr atau biasa disebut ibadah qurban adalah ibadah yang agung yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala.

    2- Unta lebih utama, lalu setelah itu sapi, karena lebih berharga dan lebih banyak dagingnya sehingga memberikan manfaat (Mulakhash Fiqhi,1/449).

    3- Para ulama berbeda pendapat mengenai hukumnya, sebagian mengatakan hukumnya wajib bagi yang mampu, dan sebagian mengatakan sunnah muakkad. Oleh karena itu, selayaknya orang yang mampu berqurban tidak lalai dari ibadah ini. 

    4-Penyembelihan hewan qurban dapat dilakukan dalam rentang waktu 4 hari, dimulai setelah shalat Idul Adha hingga berakhir setelah ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Diluar rentang waktu ini maka tidak sah. Dalilnya adalah hadits Barra’ bin ‘Adzib:

    مَن ذبح قبل الصلاة فليس مِن النسك في شيء، وإنما هو لحم قَدَّمه لأهله

    “Barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat Idul Adha, maka itu tidak dianggap nusuk (qurban). Itu hanya sekedar daging biasa untuk dimakan keluarganya” (HR. Bukhari 5560, Muslim 1961)

    Juga hadits:

    كل أيام التشريق ذبح

    “Pada hari-hari tasyriq, boleh menyembelih” (HR. Ahmad 4/8, dihasankan oleh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2476)

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-qur’an :

    1- Al Udhiyah atau an nusuk atau an nahr atau biasa disebut ibadah qurban adalah ibadah yang agung yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala

    فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

    “Shalatlah kepada Rabb-mu dan berqurbanlah” (QS. Al Kautsar: 2)

    2- Hewan yang disembelih dalam ibadah qurban adalah bahiimatul an’am, yaitu unta, sapi, kambing, dan domba.

    وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

    “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap bahimatul an’am yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” (QS. Al Hajj: 34)

     
  • erva kurniawan 1:29 am on 4 July 2022 Permalink | Balas  

    Keutamaan Udhiyah (Qurban) 

    ONE DAY ONE HADITS

    “Keutamaan Udhiyah (Qurban)”

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid

    عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

    Dari ‘Aisyah menuturkan bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.” (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117)

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Ibadah yang paling utama pada hari raya Idul Adha adalah menyembelih hewan untuk kurban karena Allah.

    2- Sebab pada hari kiamat nanti, hewan itu akan mendatangi orang yang menyembelihnya dalam keadaan utuh seperti di dunia, setiap anggotanya tidak ada yang kurang sedikit pun dan semuanya akan menjadi nilai pahala baginya.

    3- Ibadah kurban yang dilaksanakan pada hari raya Idul Adha sampai hari tasyrik, tiada lain bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

    4- Disamping itu, kurban juga berarti menghilangkan sikap egoisme, nafsu serakah, dan sifat individual dalam diri seorang muslim.

    5- Dengan berkurban, diharapkan seseorang akan memaknai hidupnya untuk mencapai ridha Allah semata.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    –  Ia “korbankan” segalanya (jiwa, harta, dan keluarga) hanya untuk-Nya. Oleh karena itu, pada hakikatnya, yang diterima Allah dari ibadah kurban itu bukanlah daging atau darah hewan yang dikurbakan, melainkan ketakwaan dan ketulusan dari orang yang berkurban, itulah yang sampai kepada-Nya

    لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ

    Daging dan darah binatang korban atau hadiah itu tidak sekali-kali akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepadaNya ialah amal yang ikhlas yang berdasarkan taqwa dari kamu. Demikianlah Ia memudahkan binatang-binatang itu bagi kamu supaya kamu membesarkan Allah kerana mendapat nikmat petunjukNya. Dan sampaikanlah berita gembira (dengan balasan yang sebaik-baiknya) kepada orang-orang yang berusaha supaya baik amalnya.
    [Surat Al-Hajj 37].

     
  • erva kurniawan 1:24 am on 3 July 2022 Permalink | Balas  

    Keutamaan Puasa Arafah 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Keutamaan Puasa Arafah

    عن أبي قتدة قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
    صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

    Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) aku mengharap kepada Allah bisa dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Dan puasa Asyuro (10 Muharram) aku mengharap kepada Allah bisa menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Puasa Arafah adalah salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) bagi kaum muslimin yang tidak sedang berhaji. Keutamaannya sangat luar biasa, dijelaskan dalam banyak hadits shahih.

    2- Bagi kaum muslimin yang tidak sedang mengerjakan ibadah haji, puasa arafah hukumnya sunnah muakkadah. Sedangkan bagi kaum muslimin yang sedang berhaji, tidak ada keutamaan untuk puasa pada hari arafah.

    عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى أَبِى هُرَيْرَةَ فِى بَيْتِهِ فَسَأَلْتُهُ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ

    Dari Ikrimah, ia mengatakan: “aku masuk ke rumah Abu Hurairah lalu bertanya tentang puasa hari Arafah bagi (jamaah haji yang sedang) di Arafah.” Lalu Abu Hurairah menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang puasa hari Arafah di Arafah” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)

    3- Puasa arafah disunnahkan bagi kaum muslimin yang tidak sedang mengerjakan ibadah haji. Waktunya bertepatan dengan waktu wukuf. Jadi, saat jamaah haji sedang wukuf di arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, kaum muslimin yang tidak sedang mengerjakan haji disunnahkan untuk puasa arafah.

    4- Keutamaan puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah Dia menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya (HR. Muslim)

    5- Setelah kita mengetahui hal ini, tinggal yang penting prakteknya. Juga jika risalah sederhana ini bisa disampaikan pada keluarga dan saudara kita yang lain, itu lebih baik. Biar kita dapat pahala, juga dapat pahala karena telah mengajak orang lain berbuat baik. “Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah (harta amat berharga di masa silam, pen).” (Muttafaqun ‘alaih). “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim).

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    • Dikatakan demikian karena puasa mengandung hikmah menyucikan tubuh dan mempersempit jalan-jalan setan.

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

    Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (Al-Baqarah: 183)

    2- Puasa Amalan yang bisa menghapus dosa dan mendatangkan pahala yang besar

    إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

    Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut(nama) Allah, Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar untuk mereka.[Al-Ahzab: 35].

     
  • erva kurniawan 1:11 am on 28 June 2022 Permalink | Balas  

    Keutamaan Sepuluh Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah 

    Keutamaan Sepuluh Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid

    عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ: ((مَا الْعَمَلُ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ أَفْضَلَ مِنَ الْعَمَلِ فِى هَذِهِ)). قَالُوا: وَلاَ الْجِهَادُ؟ قَالَ: ((وَلاَ الْجِهَادُ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَىْءٍ)) [رواه البخاري]

    Artinya: “Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Tidak ada amal ibadah yang lebih utama selain yang dikerjakan pada sepuluh hari ini (maksudnya sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah)”. Para sahabat bertanya: “Apakah sekalipun jihad di jalan Allah?”. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam menjawab: “Sekalipun dari jihad. Kecuali seseorang yang keluar untuk berjihad dengan diri dan hartanya, lalu tidak ada sedikit pun yang pulang dari padanya” (HR. Bukhari).

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Dalam hadits di atas, baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam menjelaskan bahwa apapun ibadah yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, ia adalah paling utama—dan dalam riwayat lain dari Imam Turmudzi: paling dicintai oleh Allah. Bahkan, pahalanya sangat besar, mengalahkan pahala jihad sekalipun. Hal ini, karena ibadah tersebut dilakukan pada waktu yang dimuliakan oleh Allah.

    2- Apabila amal shaleh yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini lebih utama dan lebih dicintai oleh Allah dari hari-hari lainnya dalam seluruh tahun, maka amal shaleh apapun yang dikerjakan di dalamnya—sekalipun amal shaleh tersebut biasa—lebih utama dari amal-amal shaleh lainnya yang dikerjakan pada hari-hari lain, sekalipun amal shaleh tersebut utama”.

    3- Ini menunjukkan bahwa amal shaleh biasa yang dilakukan pada waktu istimewa akan menyamai (pahala) amal shaleh utama yang dikerjakan pada hari-hari biasa. Bahkan, dilebihkan dengan dilipatgandakan pahala dan balasannya”

    4- Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang paling utama (afdhal) dari seluruh hari-hari yang ada di dunia (afdhal ayyâm ad-dunyâ).

    Dalam sebuah hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Imam al-Bazzâr, Rasulullah saw pernah bersabda:
    عن جابر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((أفضل أيام الدنيا أيام العشر)) [رواه البزار، وصححه الألباني في صحيح الجامع برقم: 1133].
    Artinya: “Jabir berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Seutama-utama hari-hari di dunia ini adalah sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah” (HR. Imam al-Bazzâr, dan hadits ini dinilai Shahih oleh Syaikh Albany sebagaimana disebutkan dalam Shahîh al-Jâmi’ nya, nomor 1133).

    5- Bahkan, saking mulianya sepuluh hari pertama Dzulhijjah ini, banyak ulama yang berpendapat, sebagaimana disampaikan Ibnu Katsir, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini lebih baik dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sekalipun. Hal ini karena dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah terkumpul ibadah-ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan, mulai dari puasa, shalat, sedekah dan lainnya.

    6- Demikian, di antara sebagian kecil dari segunung kemuliaan dan keistimewaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-qur’an :

    1- Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang dimuliakan di dalam Islam.

    إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

    “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. At Taubah: 36)

    2- Di dalam bulan Dzulhijjah ada hari-hari yang dipilih oleh Allah sebagai hari-hari terbaik sepanjang tahun.

    والفجر وليال عشر

    “Demi fajar, dan malam yang sepuluh” (Qs. Al Fajr: 1-2)

    Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan 10 malam yang dimaksud oleh Allah dalam ayat tersebut. Penafsiran para ulama ahli tafsir mengerucut kepada 3 pendapat:

    Yang pertama: 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

    Yang kedua: 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

    Yang ketiga: 10 hari pertama bulan Al Muharram.

    Yang rajih (kuat) adalah pendapat yang menyatakan bahwa yang dimaksud adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

     
  • erva kurniawan 1:53 am on 27 April 2022 Permalink | Balas  

    Ciri-ciri dan Kisah Orang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar 

    Ciri-ciri dan Kisah Orang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

    Jakarta – Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan seperti ada di dalam surat Al Qadr. Umat Muslim berlomba-lomba untuk mendapatkannya.

    Mendapatkan malam Lailatul Qadar dengan melakukan amalan-amalan, seperti sholat malam, membaca Al Quran, dan berzikir kepada Allah. Setelah melakukan amalan, kita pun dengan keyakinan akan mendapatkan malam Lailatul Qodar.

    Namun bagaimanakah ciri-ciri orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar?

    Ustaz Abdul Somad menuturkan, dalam sebuah video bertajuk ‘Amalan Terbaik di Bulan Ramadhan agar Mendapatkan Malam Lailatul Qadar’ pada April 2020. detikcom sudah mendapatkan izin untuk mempublikasikan di video ini.

    Menurut Ustaz Abdul Somad, orang yang mendapat malam lailatul Qadar mengalami perubahan perilaku menjadi lebih baik. “Misalnya ada orang yang cerita, Ustaz, dulu bapak itu dulunya pelit, setelah ramadhan dia jadi baik,” kata Ustaz Abdul Somad.

    Dalam buku ‘Sukses Berburu Lailatul Qadar oleh Muhammad Adam Hussein, S.Pd, M. QHI, disebutjan ciri-ciri orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar yakni:

    Pertama, orang yang mendapatkan Lailatul Qadar pada malam itu akan melihat seluruh benda dan makhluk di muka bumi ini bersujud kepada Allah.

    Kedua, orang yang mendapatkan Lailatul Qadar itu akan melihat semuanya terang-benderang walaupun suasananya di tengah malam.

    Ketiga, orang yang mendapatkan Lailatul Qadar itu mendengar salam malaikat dan tutur katanya.

    Keempat, orang yang mendapatkan Lailatul Qadar itu dikabulkan segala doanya.

    Kelima, orang yang mendapatkan Lailatul Qadar bisa melalui mimpi dan melihat tanda seperti terlihat cahaya yang bersinar di sekelilingnya.

    Lalu bagaimana kisah orang-orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar? Dalam buku yang sama dengan di atas, penulis buku, Muhammad Adam Hussein, S.Pd, M. QHI, menceritakan saat dirinya mendapatkan malam Lailatul Qadar:

    1. Pada malam 27 Ramadhan 1432 H tahun 2011 di malam itu seakan-akan kamar saya bergoyang. Setelah keluar kamar anehnya tidak terjadi apa-apa. Kemudian saya masuk ke kamar lagi dan melanjutkan berdoa dan berzikir. Anehnya kembali saya merasakan aneh seakan tergambar alam ghaib, daerah kamar tersebut.

    Kemudian saya berzikir istighfar dan berdoa kembali. Setelah saya melewati godaan tersebut lenyap semua gambaran suasana yang sempat mengherankan itu. Akhirnya berhasil doa saya waktu itu terkabul pada Desember 2011 pertama kali buku saya diterbitkan. Mungkin itulah ciri kedatangan malaikat yang sedang ingin mencatat doa saya pada Malam Lailatul Qadar. Sehingga dipermudah dengan petunjuk dariNya misalnya proses dana pencetakan mastercopy, proses penulisan, dan hal lainnya menjadi mudah buat melewatinya.

    1. Pada malam 29 Ramadhan 1433 H tahun 2012 kembali saya menemukan berkah malam Lailatul Qadar. Saya dari jam 11 malam hingga jam 1 malam melakukan sholat di majelis di Majalengka.
    2. Pada puasa Ramadhan 1434 H tahun 2013, saya mendapatkan malam Lailatul Qadar lagi namun tidak semua doa dikabulkan.
    3. Pada puasa Ramadhan 1435 H tahun 2014 saya mendapatkan malam Lailatul Qadar.

    (nwy/erd)

     
  • erva kurniawan 1:48 am on 21 April 2022 Permalink | Balas  

    6 Hal yang Membatalkan Puasa 

    6 Hal yang Membatalkan Puasa

    Jakarta – Puasa Ramadhan 2020 masih berlanjut hingga Sabtu (16/5/2020) memasuki hari ke-23, yang berarti 7 hari menuju Idul Fitri. Dengan Ramadhan makin mendekati akhir, tiap muslim ingin beribadah dengan baik.

    Semua hal yang membatalkan puasa atau menghalangi kesempurnaan ibadah akan dihindari kaum muslim. Berkah puasa Ramadhan 2020 diharapkan membantu muslim menjalani hari-hari hingga setahun kemudian.

    Berikut 6 hal yang membatalkan puasa Ramadhan 2020:

    1. Makan dan minum dengan sengaja

    Hal yang membatalkan puasa pertama adalah sengaja makan dan minum. Aturan ini dijelaskan Allah SWT dalam firmannya surat Al-Baqarah ayat 187,

    Arab latin: wa kulụ wasyrabụ ḥattā yatabayyana lakumul-khaiṭul-abyaḍu minal-khaiṭil-aswadi minal-fajr, ṡumma atimmuṣ-ṣiyāma ilal-laīl

    Artinya: dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.

    1. Muntah dengan sengaja

    Sengaja muntah menjadi hal yang membatalkan puasa selanjutnya. Aturan ini dijelaskan dalam hadist yang diceritakan Abu Hurairah

    Artinya: Abu Hurairah menceritakan: Rasulullah SAW berkata, “Siapa saja yang mengalami muntah maka dia tidak wajib mengganti puasa, namun siapa saya yang sengaja muntah maka dia wajib mengganti puasanya.” (HR Tirmidzi).

    1. Berhubungan badan

    Berhubungan badan tetap menjadi hal yang membatalkan puasa meski tidak keluar air mani. Saat bulan Ramadhan 2020, hubungan suami istri dibolehkan saat malam hari ketika tidak puasa.

    Arab latin: Uḥilla lakum lailataṣ-ṣiyāmir-rafaṡu ilā nisā`ikum, hunna libāsul lakum wa antum libāsul lahunn, ‘alimallāhu annakum kuntum takhtānụna anfusakum fa tāba ‘alaikum wa ‘afā ‘angkum, fal-āna bāsyirụhunna wabtagụ mā kataballāhu lakum, wa kulụ wasyrabụ ḥattā yatabayyana lakumul-khaiṭul-abyaḍu minal-khaiṭil-aswadi minal-fajr, ṡumma atimmuṣ-ṣiyāma ilal-laīl.

    Artinya: “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.”

    1. Keluar air mani karena sengaja

    Bagi para laki-laki, keluar air mani karena sebab yang disengaja menjadi hal yang membatalkan puasa. Penyebab ini meliputi onani dan bersentuhan dengan pasangan meski tanpa hubungan badan.

    Air mani yang keluar tanpa sengaja, yaitu saat mimpi basah, tidak membatalkan puasa. Seperti dijelaskan dalam hadist berikut

    Artinya: Dari Abu Sa’id Al-Khudri: Rasulullah SAW berkata, “Tiga hal yang tidak membatalkan puasa pada orang yang sedang melakukannya: bekam (cupping), muntah yang tak disengaja, dan mimpi basah.” (HR Tirmidzi).

    1. Memasukkan Sesuatu ke Rongga Tubuh

    Hal yang membatalkan puasa selanjutnya adalah memasukkan sesuatu ke rongga tubuh. Di dalam tubuh ada tujuh rongga tubuh yaitu mulut, 2 rongga hidung dan telinga, serta lubang kemaluan depan dan belakang.

    Pentingnya memperhatikan rongga tubuh bahkan harus dilakukan saat berwudhu. Rasulullah SAW dalam hadistnya memperingatkan supaya jangan berlebihan saat memasukkan air ke dalam hidung (Istinshaq).

    Artinya: Diceritakan ‘Asim bin Laqit bin Sabirah dari ayahnya: Aku berkata, “Ya Rasulullah SAW jelaskan padaku tentang wudu.” Dia berkata, “Lakikan wudu dengan baik dan hiruplah air ke dalam hidungmu dengan serius kecuali saat puasa.” (HR An-Nasa’i.)

    1. Haid atau nifas

    Khusus wanita, darah yang keluar saat haid dan nifas adalah hal yang membatalkan puasa. Wanita yang sedang haid atau nifas wajib mengganti puasa di hari lain.

    Artinya: Dari Ashim dari Mu’adzah dia berkata, “Saya bertanya kepada Aisyah seraya berkata, ‘Kenapa gerangan wanita yang haid mengqadha puasa dan tidak mengqadha sholat?’ maka Aisyah menjawab, ‘Apakah kamu dari golongan haruhiyah?’ Aku menjawab, ‘Kami dahulu juga mengalami haid maka kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintahkan mengqadha’ sholat.” (HR Muslim).

    (row/erd)

     
  • erva kurniawan 1:25 am on 3 March 2022 Permalink | Balas  

    Jawaban untuk Kaum Quraisy 

    One Day One Sirah

    88

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Jawaban untuk Kaum Quraisy

    Allah sendirilah yang menjawab permintaan permintaan itu melalui firman-Nya:
    “Katakanlah (Muhammad), ‘Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi diriku kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira bagi orang orang yang beriman.'”
    (Q.S. Al A’raf, 7: 188)

    Sahabat fillahku, melalui ayat ini, Allah menyuruh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mengatakan, “Wahai orang Quraisy, aku hanyalah seorang pemberi peringatan. Bukankah aku tidak meminta kepadamu hal-hal di luar kemampuan akal? Mengapa kamu justru memintaku menunjukkan hal hal yang tidak masuk akal?

    “Wahai orang Quraisy, bukankah Al Qur’an itu sendiri merupakan sebuah mukjizat? Kemudian, mengapa kamu masih meminta mukjizat yang lain? Apakah jika mukjizat itu benar-benar diturunkan, kamu akan beriman kepadaku? Bukankah jika mukjizat itu turun, kamu akan mengatakan bahwa aku hanyalah seorang penyihir yang mengada-ada?

    “Wahai orang Quraisy, kalau kamu tidak mau menyembah Allah dan tetap menyembah berhala, mengapa tidak kamu minta saja mukjizat mukjizat tadi kepada para berhala itu? Bukankah kamu tahu bahwa berhala-berhala itu tidak dapat mendatangkan kebajikan? Bukankah mereka tidak bergerak, tidak hidup, dan hanya terbuat dari batu dan kayu? Bukankah mereka tidak dapat membela diri jika ada orang yang datang dan menghancurkannya?

    Demikianlah, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab dengan kata kata yang tidak dapat lagi dibantah kebenarannya. Namun, apakah orang orang kafir itu seketika mau menerima Islam? Tidak, mereka bahkan melakukan hal hal lain untuk menyingkirkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.

    Kita lanjutkan besok ya kisahnya… In syaa Allah

    📝Catatan Tambahan📝

    Batu Sesembahan

    Pada zaman jahiliyah, sebelum datangnya Islam, setiap pengembara biasa membawa batu untuk disembah. Bukhari melaporkan cerita seorang pengembara, “Kami menyembah batu. Kalau kami temukan batu yang bagus, batu yang jelek kami buang. Kalau kami tidak menemukan batu, kami mengambil seonggok pasir, kami tuang susu kambing di atasnya, lalu kami sembah dia.”

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:22 am on 2 March 2022 Permalink | Balas  

    Minta Mukjizat 

    One Day One Sirah

    87

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Minta Mukjizat

    Sahabat fillahku, entah bersungguh-sungguh atau hanya sekedar mengejek, orang orang Quraisy sering meminta mukjizat kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.

    “Kalau Tuhanmu bisa menurunkan mukjizat, kami pasti akan beriman kepadamu!”
    Demikian seru salah seorang dari mereka kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.

    “Muhammad! Kalau engkau benar benar Rasulullah, mintalah Tuhan agar menyulap Bukit Shafa dan Marwa menjadi bukit bukit emas!” seru yang lain.

    “Ya, itu benar! Tetapi kalau Tuhanmu tidak sanggup membuat bukit emas, cobalah turunkan ayat ayat Allah itu dalam sebuah kitab yang diturunkan langsung dari langit! Itu pun sudah akan membuat kami beriman!”

    Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam tidak menanggapi permintaan permintaan aneh itu. Melihat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam yang tetap diam dan tenang, orang orang Quraisy jadi semakin kesal. Dari waktu ke waktu, sering di muka umum dan disaksikan orang banyak, mereka meminta permintaan permintaan lain yang lebih mustahil.

    “Muhammad, kami dengar engkau sering membicarakan Jibril. Mengapa engkau tidak menampakkan Jibril di hadapan kami agar kami yakin?”

    “Muhammad, kalau Tuhanmu memang sehebat yang engkau katakan, mintalah Ia menghidupkan orang orang tua kami yang sudah mati!”

    “Muhammad, katamu engkau membawa agama kasih sayang buat seluruh alam! Kalau begitu, mintalah Tuhanmu agar memunculkan mata air yang lebih sedap dari sumur Zamzam! Bukankah engkau tahu bahwa penduduk Mekah sangat memerlukan air?”

    “Ya, setidaknya mintalah Tuhanmu melenyapkan bukit-bukit yang mengurung Mekah agar kota ini dapat mudah dicapai orang dari arah manapun!”

    Apakah yang akan dikatakan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam untuk menjawab semua permintaan itu? Betulkah Allah akan menunjukkan semua mukjizat-Nya? Bukankah mudah saja bagi Allah yang menciptakan langit dan bumi ini untuk mengabulkan semua permintaan mereka?

    Kita lanjutkan besok ya kisahnya insya Allah ….

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:19 am on 1 March 2022 Permalink | Balas  

    Dayyuts 

    ONE DAY ONE HADIST

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Ahad, 1 Oktober 2021 / 24 Shafar 1443H

    Dayyuts

    عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : ثَلَاثَةٌ لَا يَنْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ، وَالْمَرْأَةُ الْمُتَرَجِّلَةُ، وَالدَّيُّوثُ

    Dari Sâlim bin Abdullah (bin Umar), dari bapaknya, dia (Abdullah) berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, “Tiga orang yang Allâh Subhanahu wa Ta’ala tidak akan melihat mereka pada hari kiamat: anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai laki-laki, dan dayuuts.”
    [HR. An-Nasai, Ahmad, dan lain-lain. Hadits ini dihukumi shahih oleh al-Hâkim]

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Kata dan istilah dayuust tidak dikenal oleh bangsa Arab pra-Islam. Kata dan istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Rasulullah shallallahu alahi wasallam.

    2- Dayuuts adalah orang yang ridha adanya perbuatan keji pada keluarganya (istri dan anak perempuannya), yaitu mendiamkannya terhadap perbuatan-perbuatan yang  mengarah kepada zina dan perbuatan zina dan tidak melarangnya, tidak marah karena Allâh Azza wa Jalla , karena rasa cemburunya sedikit dan imannya lemah. Adapun orang yang telah berusaha mengingkarinya dan menghalanginya dari perbuatan keji, maka orang ini tidak disebut dayuuts”. [Fatâwâ Islâmiyyah, 3/118]

    3- Merupakan kewajiban para bapak, suami, dan wali secara umum, melarang anak-anak wanita, istri-istri, dan saudara-saudara wanita dari perbuatan tabarruj (menampakkan perhiasan dan keindahan tubuhnya di hadapan umum), barangsiapa membenarkan tabarruj para wanita tersebut maka dia adalah dayuuts

    4- Perbuatan dayuuts ini dinilai dosa besar oleh para Ulama, seperti Ibnu Hajar al-Makki dalam kitab az-Zawâjir ‘an Iqtirâfil Kabâ-ir, juga Adz-Dzahabi dalam al-Kabâ-ir.

    6- Kita memohon keselamatan kepada Allâh dari segala keburukan dunia dan akhirat, sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur’an :

    1- “Rumahku adalah surgaku”, itulah ungkapan yang sering kita dengar, yang menggambarkan keinginan setiap insan akan kebaikan dan kebahagiaan dalam kehidupan anggota keluarganya. Karena cinta kepada istri dan anak-anak merupakan fitrah yang Allah tetapkan pada jiwa setiap manusia.

    زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

    “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS Ali ‘Imran: 14)

    2- Yang perlu disadari nikmat keberadaan istri dan anak ini sekaligus juga merupakan ujian yang bisa menjerumuskan seorang hamba dalam kebinasaan.

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوّاً لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ

    “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka…” (QS At Taghaabun: 14)

    3- Oleh karena itulah, Allah Ta’ala menjadikan kaum laki-laki sebagai pemimpin dan penegak urusan kaum perempuan,

    الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

    “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka.” (QS. An Nisa’: 34).

     
  • erva kurniawan 1:17 am on 28 February 2022 Permalink | Balas  

    Berpakaian Namun Telanjang 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Kamis, 30 September 2021 / 23 Shafar 1443H

    Berpakaian Namun Telanjang

    عن أبى هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
    صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

    “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128).

    Pelajaran yang terdapat dalam hadist:

    1- Di antara maksud dari berpakaian namun telanjang adalah menyingkap aurat, berpakaian tipis, termasuk pula berpakaian ketat yang menampakkan bentuk lekuk tubuh.

    2- Syaikh Al Albani rahimahullah pernah mengatakan, “Tujuan pakaian muslimah adalah agar tidak menggoda. Tujuan ini bisa tercapai hanya dengan wanita berbusana longgar. Adapun berbusana ketat walau itu menutupi warna kulit, namun masih menampakkan bentuk lekuk tubuh seluruhnya atau sebagiannya. Sehingga hal ini pun menggoda pandangan para pria. Dan sangat jelas hal ini menimbulkan kerusakan, tanpa diragukan lagi. Yang tepat, pakaian muslimah haruslah longgar (tidak ketat).” (Jilbab Al Mar-ah Al Muslimah fil Kitab was Sunnah, hal. 131).

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    1- Perintah Berjilbab yang Sempurna.

    يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

    “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59).

    2- Wanita shalehah

    فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ

    Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).
    [Surat An-Nisa : 34]

    3- Mengamalkan ajaran Islam secara keseluruhan.

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

    “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208).

     
  • erva kurniawan 1:15 am on 27 February 2022 Permalink | Balas  

    Ummu Jamil 

    One Day One Sirah

    86

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Ummu Jamil

    Selain Abu Lahab, ada seorang lagi yang amat murka dengan turunnya Surat Al Lahab. Dia adalah Ummu Jamil, istri Abu Lahab. Begitu mendengar bunyi Surat Al Lahab yang disampaikan orang kepadanya, hati Ummu Jamil menggelegak marah. Ia keluar rumah dan berjalan ke sana kemari mencari sasaran pelampiasan kemarahan. Tidak lama kemudian, ia bertemu dengan Abu Bakar. Amarahnya naik ke ubun ubun.

    “Apa maksud temanmu melantunkan syair tentang diriku?” bentak Ummu Jamil kepada Abu Bakar.

    Abu Bakar mengerti bahwa yang dimaksud Ummu Jamil adalah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Sebenarnya, saat itu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam ada di sisi Abu Bakar, tetapi Allah menutupi beliau dari pandangan Ummu Jamil.

    “Demi Allah, temanku itu tidak pandai bersyair!” sanggah Abu Bakar.

    “Bukankah temanmu itu mengatakan bahwa di leherku ada tali dari sabut yang dipintal?”

    Ummu Jamil meraba-raba lehernya. Di leher itu, ada untaian kalung yang amat indah. Ia mempertontonkan perhiasannya itu kepada Abu Bakar sampai Abu Bakar merasa jengah dan memalingkan wajah.

    “Inilah tali sabut yang dimaksud temanmu itu?” ejek Ummu Jamil sambil tersenyum. “Tidakkah ini merupakan tali sabut paling indah di dunia?”

    Ummu Jamil kemudian berlenggak lenggok genit sambil mempermainkan kalungnya. Ia tertawa dengan congkak. Abu Bakar tidak membalas, beliau cuma memejamkan mata.

    Melihat Abu Bakar yang tetap tenang, Ummu Jamil melengos pergi sambil mengomel, “Semua orang Quraisy tahu bahwa aku adalah putri kebanggaan mereka!”

    Ummu Jamil adalah wanita yang sangat cantik. Ummu Jamil berarti “Ibu Kecantikan”. Namun, seperti suaminya, Ummu Jamil sangat membenci Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan kaum Muslimin. Begitu bencinya sampai ia menyuruh budak-budaknya melemparkan kotoran dan batu kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam setiap kali beliau lewat.

    Kita lanjutkan besok ya kisahnya …. Insya Allah

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:10 am on 26 February 2022 Permalink | Balas  

    Larangan Laki-Laki Menyerupai Wanita, Dan Sebaliknya 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Larangan Laki-Laki Menyerupai Wanita, Dan Sebaliknya

    عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: «لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ، وَالمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ»

    Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki” [HR. Al-Bukhâri, no. 5885; Abu Dawud, no. 4097; Tirmidzi, no. 2991].

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Untuk menjaga perbedaan antara laki-laki dan wanita, yang merupakan hikmah Allâh Yang Maha Kuasa, maka agama Islam melarang dengan keras, sikap laki-laki yang menyerupai wanita, atau sebaliknya.

    2- Zhahir lafadz (hadits ini) adalah larangan keras terhadap perbuatan at-tasyabuh (laki-laki menyerupai wanita, atau sebaliknya) dalam segala hal. Akan tetapi, telah diketahui dari dalil-dalil lain bahwa yang dimaksud adalah (larangan) tasyabbuh dalam hal  pakaian, sifat, gerakan, dan semisalnya; bukan tasyabuh (menyerupai) dalam perkara-perkara kebaikan.” [Fathul Bâri, 10/333]

    3- Adapun celaan tasyabbuh (laki-laki menyerupai wanita atau sebaliknya) dalam berbicara dan berjalan ini, khusus bagi yang sengaja melakukannya. Adapun bagi orang yang sudah menjadi tabi’atnya, maka ia diperintahkan untuk memaksa dirinya agar meninggalkannya, dan terus berusaha meninggalkannya secara berangsur-angsur. Jika dia tidak melakukan, bahkan dia terus tasyabbuh dengan lawan jenis, maka dia terkena celaan (larangan).

    4- Maka sebagai orang-orang yang beriman, kita wajib menerimanya dan meyakininya sebagai bentuk hikmah Allâh Subhanahu wa Ta’ala , keadilan-Nya dan kasih sayang-Nya. Larangan Laki-Laki Menyerupai Wanita, Dan Sebaliknya Untuk menjaga perbedaan antara laki-laki dan wanita, yang merupakan hikmah Allâh Yang Maha Kuasa, maka agama Islam melarang dengan keras, sikap laki-laki yang menyerupai wanita, atau sebaliknya.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur’an :

    1- Allâh Azza wa Jalla telah menciptakan manusia dengan dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Keduanya memiliki persamaan dalam mengemban kewajiban beribadah, beriman, dan beramal shalih. Demikian juga keduanya memiliki persamaan dalam hak menerima pahala atau balasan terhadap perbuatan mereka.

    وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا

    Barangsiapa mengerjakan amal-amal shaleh, baik laki-laki maupun wanita, sedang dia orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun. [An-Nisa’/4: 124]

    2- Secara takdir dan syari’at, Allâh Subhanahu wa Ta’ala membedakan antara laki-laki dengan perempuan. Sesungguhnya perbedaan antara pria dengan wanita sangat nyata, baik di dalam bentuk tubuh dan fungsinya, keadaan dan sifat-sifatnya. Bukankah hanya wanita yang mengalami haidh, hamil, melahirkan, dan menyusui? Bukankah wanita yang memiliki sifat kelembutan dan keibuan, sehingga sesuai dengan perkerjaan mulianya di dalam mengurusi anak-anaknya?

    وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ

    Laki-laki tidaklah seperti perempuan. [Ali Imrân/3: 36]

     
  • erva kurniawan 1:07 am on 25 February 2022 Permalink | Balas  

    Turunnya Surat Al Lahab 

    One Day One Sirah

    85

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Turunnya Surat Al Lahab

    Sahabat fillahku, firman Allah yang turun mengenai Abu Lahab adalah “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka). Dan begitu pula istrinya, adalah pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.” (QS Al Lahab,111 : 1-5)

    Wahai Abu Lahab, sekarang apa yang akan engkau katakan? Dengarlah keponakanmu Muhammad tidak akan pernah lagi bungkam terhadap orang yang menentangnya. Keponakanmu Muhammad tidak akan pernah lagi menerima caci maki dan hinaan dari siapapun sekalipun dari pamannya sendiri. Jika caci maki itu ditujukan pada ajaran Allah yang dibawanya. Keponakanmu Muhammad bahkan siap terjun ke medan laga untuk menghadapi orang-orang yang sombong dan congkak seperti dirimu.

    Wahai Abu Lahab dengarkanlah! Dengarkanlah firman Allah yang baru turun itu! Bukankah firman itu seperti gelegar petir yang menyambar dirimu?

    Dirimulah yang binasa, Abu Lahab! Seluruh hari-harimulah yang binasa! Binasalah kedua tanganmu dan sungguh engkau akan benar-benar binasa!

    Bagaimana kisah selanjutnya?
    Kita lanjutkan besok yaa…In syaa Allah

    ✏Catatan Tambahan✏

    Binasanya Abu Lahab

    Nama asli Abu Lahab adalah Abdul Uzza. Abu Lahab artinya si “Umpan Api”. Ada riwayat yang mengatakan bahwa matinya Abu Lahab karena tidak sanggup menahan derita mendengar pasukan Quraisy dikalahkan kaum Muslimin pada Perang Badar. Ada riwayat lain yang mengatakan Abu Lahab mati karena cacar dan baru berhari-hari kemudian mayatnya ditemukan.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

    Semoga berkenan…
    Mohon maaf lahir dan bathin…

     
  • erva kurniawan 1:01 am on 24 February 2022 Permalink | Balas  

    Seruan dari Bukit Shafa 

    One Day One Sirah

    84

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Seruan dari Bukit Shafa

    Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menaiki Bukit Shafa. Kemudian dengan suara lantang, beliau memanggil-manggil, “Wahai orang-orang Quraisy! Wahai orang-orang Quraisy!”

    Penduduk Mekah yang sibuk dengan urusannya terkejut dan menoleh.
    “Muhammad berseru dari atas Shafa!” seru mereka.
    Seketika, orang-orang datang berduyun sambil bertanya-tanya khawatir, “Ada apa?
    Ada apa?”

    Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam memandang kerumunan orang dibawah yang menatapnya dengan wajah penuh tanda tanya.

    “Bagaimana pendapat kalian kalau kuberi tahu bahwa di balik bukit ini ada pasukan berkuda yang siap menyerbu. Percayakah kamu kepadaku?” tanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.

    “Kami percaya!” jawab orang-orang yang di berkerumun itu.
    “Kami tidak akan meragukan kata-katamu. Tidak pernah kami mendengar engkau berdusta.”

    Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menarik napas dan menyampaikan seruannya, “Aku mengingatkan kalian sebelum datang siksa yang amat berat! Wahai orang-orang Quraisy, Allah memerintahkan aku untuk memberi peringatan kepada kalian bahwa yang terbaik bagi kehidupan dunia dan akhirat adalah mengucapkan kalimat ‘Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasulullah.”

    Sahabat fillahku, sejenak orang-orang tampak terpesona. Namun, Abu Lahab yang juga hadir disitu, dengan cepat naik darah. Ia berseru keras-keras mencaci Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, “Celaka engkau, Muhammad! Binasa dan celakalah seluruh hari-harimu! Hanya untuk omong kosong itukah kamu mengumpulkan kami?”

    Sahabat fillahku, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam tidak berkata apa-apa dihina sekeras itu. Beliau hanya menatap tajam wajah Abu Lahab. Setelah teriakan Abu Lahab itu, orang-orang Quraisy seperti disadarkan dari rasa terpesonanya. Mereka bubar dengan bermacam tingkah. Ada yang mengerutkan kening, ada yang berbisik-bisik, ada yang melirik Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam sambil tersenyum mencibir.

    Hinaan Abu Lahab itu tidak dibiarkan Allah. Turunlah firman yang mengutuk perbuatan itu.

    Kita lanjutkan besok ya kisahnya..In syaa Allah

    📝Catatan Tambahan📝

    🔻Abu Lahab🔻

    Bisa dibayangkan betapa sakitnya hati Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dihina Abu Lahab. Abu Lahab adalah paman Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Namun, lebih dari itu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menikahkan kedua putrinya, Ruqayyah dan Ummu Kultsum dengan kedua putra Abu Lahab, Utbah dan Utaibah.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

    Semoga berkenan…
    Mohon maaf lahir dan bathin…

     
  • erva kurniawan 1:59 am on 23 February 2022 Permalink | Balas  

    Wajibnya Jilbab bagi Wanita 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Wajibnya Jilbab bagi Wanita

    عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أُمِرْنَا أَنْ نُخْرِجَ الْحُيَّضَ يَوْمَ الْعِيدَيْنِ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ، فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَدَعْوَتَهُمْ ، وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ عَنْ مُصَلاَّهُنَّ . قَالَتِ امْرَأَةٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لَيْسَ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ لِتُلْبِسْهَا صَاحِبَتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا

    Dari Ummu ‘Athiyyah, ia berkata, “Pada dua hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita haid dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin dan doa mereka. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi tempat shalat mereka. Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab, “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR. Bukhari no. 351 dan Muslim no. 890).

    Pelajaran yang terdapat dalam hadist

    1-Para ulama sepakat (ber-ijma’) bahwa berjilbab itu wajib.

    2-Aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Inilah pendapat terkuat dari pendapat para ulama.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    1-Wajibnya jilbab

    وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

    Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. [Surat An-Nur : 31]

    2- Perintah berjilbab yang sempurna.

    يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
    Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
    [Surat Al-Ahzab : 59]

    3- Wajah dan kedua telapak tangan bukan aurat.

    وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

    “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya” (QS. An Nur: 31).

    4- Dispensasi bagi yang sudah menopause.

    وَالْقَوَاعِدُ مِنَ النِّسَاءِ اللَّاتِي لَا يَرْجُونَ نِكَاحًا فَلَيْسَ عَلَيْهِنَّ جُنَاحٌ أَنْ يَضَعْنَ ثِيَابَهُنَّ غَيْرَ مُتَبَرِّجَاتٍ بِزِينَةٍ ۖ وَأَنْ يَسْتَعْفِفْنَ خَيْرٌ لَهُنَّ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

    Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Bijaksana.
    [Surat An-Nur : 60].

     
  • erva kurniawan 1:57 am on 22 February 2022 Permalink | Balas  

    Berbaik Sangka, Selalu Mengingat Dan Selalu Mendekat Kepada Allah 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Berbaik Sangka, Selalu Mengingat Dan Selalu Mendekat Kepada Allah

    عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِى ، فَإِنْ ذَكَرَنِى فِى نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى ، وَإِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا ، وَإِنْ أَتَانِى يَمْشِى أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً »

    Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Hadits ini adalah hadits qudsi, yaitu hadits yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Allah Ta’ala (lafazh dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maknanya dari Allah).

    2- Allah merealisasikan apa yang disangkakan hamba-Nya yang beriman. Sebagaimana hal ini adalah makna “أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى” (Aku sesuai persangkaan hamba pada-Ku).

    3- Hadits ini mengajarkan untuk berhusnuzhon (berprasangka baik) pada Allah.

    4- Hadits ini menunjukkan sifat kebersamaan Allah dengan hamba-Nya (ma’iyyatullah). Dan sifat kebersamaan yang disebutkan dalam hadits ini adalah sifat kebersamaan yang khusus.

    5- Dorongan untuk berdzikir pada Allah baik dalam keadaan bersendirian dan terang-terangan.

    6- Allah akan menyebut-nyebut orang yang mengingat-Nya. Jika Allah menyebut-nyebut seperti ini, menunjukkan bahwa sebutan tersebut mengandung pujian dan kasih sayang Allah (rahma Allah) pada hamba tersebut.

    7- Balasan sesuai dengan amalan yang dilakukan (al jaza’ min jinsil ‘amal).

    8- Hadits ini menunjukkan dekatnya hamba pada Allah dan dekatnya Allah pada hamba-Nya.

    9- Kedekatan Allah pada hamba itu bertingkat-tingkat. Ada hamba yang Allah lebih dekat padanya lebih dari yang lain.

    10- Kedekatan Allah didekati dengan penyebutan sesuatu yang terindra seperti dengan jengkal, hasta dan depa. Namun ini cuma secara maknawi yang menunjukkan Allah itu dekat.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    1- Balasan sesuai dengan amal yang dilakukan

    فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

    Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
    [Surat Al-Baqara : 152]

    2- Diantara nama Allah, Al-Qariib, Al-Mujiib
    إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ

    Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)”.
    [Surat Hud : 61]

    3- Allah Subhanahu Wata’ala ingin agar kita mengerti bahwa Ia telah meletakkan kunci surga di tangan kita. Di setiap tangan kita ada penunjuk jalan yang akan mengantarkan kita ke surga atau ke neraka. Oleh karena itu apabila engkau memenuhi janji Allah maka Ia akan memenuhi janji-Nya. Jika engkau mengingat Allah maka Allah akan mengingatmu. Jika engkau menolong Allah maka Allah akan menolongmu.

    وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ

    Dan penuhilah janji kalian kepada-Ku, niscaya Aku akan penuhi janji-Ku kepada kalian; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk). (QS. Al-Baqarah [2]: 40).

     
  • erva kurniawan 1:53 am on 21 February 2022 Permalink | Balas  

    Jamuan Makan Untuk Kerabat 

    One Day One Sirah

    83

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Jamuan Makan Untuk Kerabat

    Sahabat fillahku, tidak ada yang lebih dicintai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam daripada kaum kerabatnya sendiri. Setelah tiga tahun, turunlah firman Allah yang memerintahkan agar beliau berdakwah kepada kerabatnya.

    ” Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat. Dan rendahkanlah dirimu kepada mereka yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Kalaupun mereka tidak mau mengikutimu, katakanlah, Aku berlepas diri dari segala perbuatan kamu, dan bertakwalah kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.”
    (QS : Asy-Syu’arà, 26 : 214-217)

    Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mengundang makan keluarga besar beliau. Merekapun datang, “Muhammad beri aku arak!” seru seorang paman beliau yang bernama Zubair. Namun Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam hanya menyuguhkan susu. Setelah mereka makan, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam berdiri dan berkata, “Saya tidak melihat ada seorang manusia di kalangan Arab yang dapat membawa sesuatu ke tengah-tengah masyarakat lebih baik dari yang saya bawakan kepada kamu sekalian ini. Kubawakan kepada kamu dunia dan akhirat yang terbaik. Allah telah menyuruhku mengajak kamu sekalian. Siapa diantara kamu yang mau mendukungku?”

    Setelah sesaat terpesona, semua orang menggerutu dan bangkit hendak pulang. Namun mereka kembali terperangah ketika Ali bin Abu Thalib yang masih remaja bangkit seraya berseru lantang, “Rasulullah saya akan membantumu! Saya adalah lawan siapa saja yang engkau tentang!”

    Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menepuk bahu Ali sambil berkata kepada yang lain, “Inilah saudara saya, pembantu, dan pengganti saya. Ikuti dan patuhilah dia! “

    Mendadak tawa hadirin meledak. Seseorang berkata kepada Abu Thalib, “Ia memerintahkan engkau supaya mendengar dan mematuhi anakmu sendiri! “

    Kemudian, semua orang bubar begitu saja. Tidak seorangpun diantara para undangan yang tertawa terbahak-bahak itu menyadari bahwa di antara mereka akan ditebas Ali memang bersungguh-sungguh dengan kata-katanya itu.

    Setelah kerabatnya sendiri menolak, apa yang akan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam lakukan?

    Kita lanjutkan besok yaa kisahnya…In sya Allah

    📝Catatan Tambahan📝

    ⚜Walid bin Mughirah⚜

    Pada awal kenabian, ada seorang bernama Walid bin Mughirah. Ia mempunyai dua sahabat yang merupakan penyair hebat. Dengan syair-syairnya, mereka berusaha menjelek-jelekkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Dengan syair, Walid mempengaruhi orang banyak seperti menggunakan koran, televisi dan radio layaknya pada zaman sekarang.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:38 am on 20 February 2022 Permalink | Balas  

    Ridha Allah Paling Utama 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Ridha Allah Paling Utama

    عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ كَتَبَ مُعَاوِيَةُ إِلَى عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رضى الله عنها أَنِ اكْتُبِى إِلَىَّ كِتَابًا تُوصِينِى فِيهِ وَلاَ تُكْثِرِى عَلَىَّ. فَكَتَبَتْ عَائِشَةُ رضى الله عنها إِلَى مُعَاوِيَةَ سَلاَمٌ عَلَيْكَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ »

    Dari seseorang penduduk Madinah, ia berkata bahwa Mu’awiyah pernah menuliskan surat pada ‘Aisyah -Ummul Mukminin- radhiyallahu ‘anha, di mana ia berkata, “Tuliskanlah padaku suatu nasehat untuk dan jangan engkau perbanyak.” ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pun menuliskan pada Mu’awiyah, “Salamun ‘alaikum (keselamatan semoga tercurahkan untukmu). Amma ba’du. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mencari ridha Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan cukupkan dia dari beban manusia. Barangsiapa yang mencari ridha manusia namun Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung pada manusia.” (HR. Tirmidzi no. 2414 dan Ibnu Hibban no. 276. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

    Pelajaran yang terdapat didalam hadist:

    1- Wajib takut pada Allah dan mendahulukan ridha Allah daripada ridha manusia.

    2- Hadits tersebut menunjukkan akibat dari orang yang mendahulukan mencari ridha manusia daripada ridha Allah.

    3- Wajib tawakkal dan bersandar pada Allah.

    4- Akibat yang baik bagi orang yang mendahulukan ridha Allah walau membuat manusia tidak suka dan akibat buruk bagi yang mendahulukan ridha manusia dan ketika itu Allah murka.

    5- Hati setiap insan dalam genggaman, Allah yang dapat membolak-balikkan sekehendak Dia.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    1- Diantara taufik Allah, bila seseorang selalu mengedepankan ridha Allah.

    أَفَمَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَ اللَّهِ كَمَنْ بَاءَ بِسَخَطٍ مِنَ اللَّهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ ۚ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

    Apakah orang yang mengikuti keridhaan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan (yang besar) dari Allah dan tempatnya adalah Jahannam? Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
    [Surat Ali Imran : 162]

    2- Janji Allah kepada orang yang selalu mengikuti ridhaNya.

    يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

    Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.
    [Surat Al-Maidah : 16]

     
  • erva kurniawan 1:19 am on 19 February 2022 Permalink | Balas  

    Kaum Muslimin Yang Permulaan (Awal) 

    One Day One Sirah

    82

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Kaum Muslimin Yang Permulaan (Awal)

    Sahabat fillahku, karena mengetahui betapa kerasnya kebencian orang-orang Quraisy, kaum Muslimin yang permulaan (Assaabiquunal Awaluun), melaksanakan ibadah mereka secara sembunyi-sembunyi. Jika hendak shalat mereka pergi ke celah-celah gunung di Mekah. Keadaan ini berlangsung selama tiga tahun berturut-turut. Sementara itu, sedikit demi sedikit Islam semakin meluas. Firman Allah yang turun satu demi satu semakin memperkuat keyakinan kaum Muslimin.

    Ada satu hal yang membuat dakwah Islam berkembang, yaitu keteladan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam yang beliau contohkan dengan sangat baik. Bayangkan saja, beliau adalah orang yang penuh bakti dan penuh kasih sayang. Beliau juga sangat rendah hati sekaligus gagah berani. Tutur kata beliau lembut dan selalu berlaku adil. Hak setiap orang pasti ditunaikan sebagaimana mestinya. Perlakuan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam terhadap orang-orang yang lemah, yatim piatu, orang sengsara dan orang miskin adalah perlakuan yang penuh kasih, lemah lembut dan mesra.

    Pada malam hari beliau tidak cepat tidur, Beliau bertahajud dan membaca wahyu yang disampaikan Allah padanya. Beliau selalu merenung tentang nasib umatnya. Beliau juga merenungkan betapa luar biasanya penciptaan langit, bumi dan segala isinya. Seluruh permohonannya dihadapkan kepada Allah. Hal-hal seperti itu membuat orang-orang yang sudah beriman semakin bertambah cintanya kepada Islam dan semakin kukuh keimanannya. Mereka sudah berketetapan hati meninggalkan sesembahan nenek moyang mereka dan tidak takut siksaan orang-orang kafir yang membenci.

    Kalau orang lain telah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dakwahi bagaimana dengan keluarga beliau? Apakah beliau juga berdakwah kepada paman-paman beliau yang sebagiannya merupakan para pembesar Quraisy yang disegani? Apa yang mereka lakukan ketika mereka tahu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mengajak meninggalkan sesembahan berhala yang telah begitu lama di wariskan oleh nenek moyang mereka?

    Nantikan kelanjutan kisahnya besok yaa..In syaa Allah

    📝Catatan Tambahan📝

    Penduduk Mekah Tidak Memperdulikan

    Meski ajaran Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam meluas dengan cepat, penduduk Mekah masih berhati-hati dan tidak terlalu memperdulikan. Mereka menduga ajakan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam akan hilang dengan sendirinya dan orang akan kembali menyembah kepercayaan nenek moyang mereka. Yang akhirnya menang pasti Hubal, Latta dan Uza pikir mereka. Mereka tidak sadar bahwa keimanan murni yang diajarkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam tidak dapat dikalahkan.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:10 am on 18 February 2022 Permalink | Balas  

    Jihad Paling Afdhal 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Jihad Paling Afdhal

    عن أَبي سعيد الخدري رضي الله عنه عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((أفْضَلُ الجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائرٍ)). رواه أَبُو داود والترمذي، وَقالَ: ((حديث حسن)).

    Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam sabdanya:

    “Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik) di hadapan penguasa yang zalim.” (HR. Abu Daud no. 4344, Tirmidzi no. 2174, Ibnu Majah no. 4011. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Berkata adil dan hak (benar) kepada sultan (penguasa negara) yang dzalim itu dianggap jihad atau perjuangan yang paling utama, karena memang jarang sekali yang berani melakukannya karena takut dihukum penguasa.

    2- Yang dimaksudkan mengatakan kebenaran itu seperti menasihati kalau penguasa itu bertindak dzalim atau ia berbuat kemaksiatan dan kemungkaran.

    3- Mengajak pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran termasuk jihad.

    4- Menasehati pemimpin yang dzalim termasuk jihad.

    5- Jihad itu bertingkat-tingkat, ada yang lebih utama dari yang lain.

    6- Bolehnya berhadapan dengan pemimpin yang zalim ketika ia berbuat dzalim dengan mengajaknya pada kebaikan dan melarangnya dari kemungkaran. Namun hendaknya ketika menasehati bersikap lemah lembut, bisa jadi ia mau menerima, bisa jadi ia menolak.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur’an :

    • Wahai umat Muhammad, sebaik-baik umat yang paling banyak manfaat bagi manusia dimana selalu amar ma’ruf nahi munkar. Barang siapa bisa merealisasikan sifat ini adalah sebaik-baik umat

    كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَر [آل عمران: 110].

    “Adalah engkau sekalian itu sebaik-baik ummat yang dikeluarkan untuk seluruh manusia, kerana engkau semua memerintah dengan kebaikan dan melarang dari kemungkaran.” (ali-lmran: 110)

     
  • erva kurniawan 1:06 am on 16 February 2022 Permalink | Balas  

    Tujuh Dosa Besar yang Harus Dijauhi 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Jum’at, 24 September 2021 / 17 Shafar 1443H

    Tujuh Dosa Besar yang Harus Dijauhi

    عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «اجْتَنِبُوا السَّبْعَ المُوبِقَاتِ»، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: «الشِّرْكُ بِاللَّهِ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ اليَتِيمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ المُحْصَنَاتِ المُؤْمِنَاتِ الغَافِلاَتِ». (رواه الشيخان، وأبو داود، والنسائي).

    Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi shalallahu alaihi wa salam, beliau berkata: “Jauhilah oleh kalian 7 (tujuh) dosa yang membinasakan!”. Mereka (para shahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah dan apa saja dosa-dosa yang membinasakan itu?” Beliau berkata: “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa (yang jiwa tersebut) telah Allah haramkan melainkan (membunuhnya dengan) cara yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, berpaling (lari) pada hari pertempuran dan menuduh wanita yang beriman, yang suci, yang menjaga kehormatannya dengan tuduhan berbuat zina“. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan An-Nasa’iy).

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

    1- Sabda Beliau, “Jauhilah” lebih keras daripada kata-kata “Jangan kalian mengerjakan”, karena larangan mendekati lebih keras daripada larangan melakukan suatu perbuatan, dimana dalam kata-kata “jauhilah” mencakup larangan segala yang dapat mendekatkan kepada perbuatan itu.

    2- Sabda Beliau “tujuh dosa yang membinasakan” adalah tujuh dosa besar. Dikatakan “membinasakan”, karena dosa-dosa tersebut menjadi sebab binasa pelakunya di dunia karena hukuman yang diakibatkan darinya dan di akhirat ia akan memperoleh azab.

    3- Dosa besar adalah perbuatan yang dilarang Allah dan Rasul-Nya, dimana perbuatan tersebut ada hadnya (hukumannya) di dunia, atau adanya ancaman berupa azab dan kemurkaan di akhirat atau adanya laknat terhadap pelakunya.

    4- Tujuh dosa besar yaitu:
    “Syirik kepada Allah, melakukan sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah untuk dibunuh kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri dari peperangan, dan menuduh berzina wanita yang suci mukminah yang tidak tahu-menahu.” 

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    1- Syirik adalah dosa yang paling besar. Allah mengharamkan surga bagi orang yang meninggal di atas perbuatan syirk dan mengekalkan orang itu di neraka.

    إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

    “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya adalah neraka, tidak ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (QS. Al Maa’idah : 72).

    2- Sihir adalah sejumlah pekerjaan setan yang dilakukan oleh pesihir berupa mantera-mantera, bertawassul (mengadakan perantara) kepada setan-setan, dan berupa kalimat yang diucapkan pesihir dengan ditambah dupa/kemenyan dan buhul-buhul yang ditiup-tiup.

    وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ

    “Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul.”(Terj. QS. Al Falaq: 4)

    3- Membunuh seseorang tanpa alasan atau sebab yang dibenarkan oleh agama adalah merupakan dosa besar diantara tujuh dosa besar yang terdapat didalam hadist diatas dan akan mendapatkan balasan dari Allah yaitu neraka jahannam

    وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
    Artinya: “Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.”(An-Nisa’:93)

    4- Orang yang bermu’amalah dengan riba tidak dapat bangkit dari kuburnya pada hari kebangkitan melainkan seperti berdirinya orang yang terkena penyakit ayan, hal ini disebabkan mereka memakan riba ketika di dunia.

    الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِييَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ

     “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena (tekanan) penyakit gila. (Al Baqarah: 275)

    5- Memakan harta anak yatim.
    Tentang memakan harta anak yatim.

    إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا

    “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (Qs. An Nisaa’: 10)

    6- Melarikan diri dari peperangan.
    Ketika bertemu musuh wajib tetap bertahan dan haram melarikan diri.

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا زَحْفًا فَلَا تُوَلُّوهُمُ الْأَدْبَارَ، وَمَنْ يُوَلِّهِمْ يَوْمَئِذٍ دُبُرَهُ إِلَّا مُتَحَرِّفًا لِقِتَالٍ أَوْ مُتَحَيِّزًا إِلَى فِئَةٍ فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ.

    “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).—Barang siapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan sangat buruklah tempat kembalinya. (Al Anfaal: 15-16)

    7-  Bahwa siapa saja yang menuduh berzina kepada wanita yang baik-baik, yang merdeka lagi suci, maka ia mendapatkan laknat di dunia dan akhirat, serta baginya azab yang besar. Di samping adanya had di dunia, yaitu 80 kali dera dan persaksiannya tidak dianggap meskipun sebagai orang yang adil.

    إِنَّ الَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ    

    “Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar, (An Nuur: 23).

     
  • erva kurniawan 1:01 am on 15 February 2022 Permalink | Balas  

    Keislaman 

    One Day One Sirah

    80

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Keislaman Abu Bakar

    Abu Bakar bin Abu Quhafa dari kabilah Bani Taim adalah teman akrab Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam sejak zaman sebelum Islam. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam amat menyukai sahabatnya itu karena Abu Bakar adalah orang yang bersih, jujur, dan dapat dipercaya.

    Suatu hari, Abu Bakar mendengar desas desus tentang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Beliau segera keluar mencari sahabatnya itu. Ketika mereka bertemu, Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Abu Qasim (salah satu panggilan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam), ada apa denganmu? Kini engkau tidak lagi terlihat di majelis kaummu dan kudengar orang orang menuduh bahwa engkau telah berkata buruk tentang nenek moyangmu dan masih banyak lagi yang mereka katakan.”

    “Sesungguhnya, aku adalah utusan Allah,” sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, “Allah mengutusku untuk menyampaikan risalah-Nya. Sekarang, aku mengajak kamu kepada agama Allah dengan keyakinan yang benar. Demi Allah, sesungguhnya, apa yang kusampaikan adalah kebenaran. Wahai Abu Bakar, aku mengajak kamu untuk menyembah Allah yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan janganlah menyembah kepada selain-Nya, dan untuk yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan janganlah menyembah kepada selain-Nya, dan untuk selamanya kamu taat kepada-Nya.”

    Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam memperdengarkan beberapa ayat Al Qur’an. Selesai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam berbicara, Abu Bakar langsung memeluk Islam. Melihat keislaman sahabatnya itu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam amat gembira. Tidak seorang pun yang ada di antara dua gunung di Mekah yang kegembiraannya melebihi kegembiraan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam saat itu.

    Abu Bakar segera mengumumkan keislamannya itu kepada teman temannya. Beliau juga mengajak mereka mengikuti Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Dalam waktu singkat, Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, dan Sa’ad bin Abu Waqash pun menemui Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan masuk Islam.

    Bagaimanakah kisah Utsman bin Affan masuk Islam?

    Kita lanjutkan besok ya…. In syaa Allah …

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:58 am on 14 February 2022 Permalink | Balas  

    Sikap Seorang Muslim Terhadap Muslim Yang Lain 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Sikap Seorang Muslim Terhadap Muslim Yang Lain

    عن أَبي هريرة رضي الله عنه قَالَ قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((لا تَحَاسَدُوا، وَلا تَنَاجَشُوا، وَلا تَبَاغَضُوا، وَلا تَدَابَرُوا، وَلا يَبعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْع بَعْض، وَكُونُوا عِبَادَ الله إخْوَانًا، المُسْلِمُ أخُو المُسْلم: لا يَظْلِمُهُ، وَلا يَحْقِرُهُ، وَلا يَخْذُلُهُ، التَّقْوَى هاهُنَا- ويشير إِلَى صدره ثلاث مرات– بحَسْب امْرئٍ مِنَ الشَّرِّ أنْ يَحقِرَ أخَاهُ المُسْلِمَ، كُلُّ المُسْلم عَلَى المُسْلم حَرَامٌ، دَمُهُ ومَالُهُ وعرْضُهُ)). رواه مسلم.
     
    Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
    “Janganlah kalian saling hasad, dan jangan saling menipu, dan jangan saling membenci, dan jangan saling bermusuhan dan jangan pula membeli barang yang sedang dibeli orang lain. Dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara, seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lainnya, maka janganlah ia mendzalimi saudaranya, dan merendahkannya, dan enggan  memberikan pertolongan padanya. Taqwa itu ada di sini – dan beliau menunjuk ke arah dadanya sampai tiga kali. Cukuplah seseorang itu dikatakan buruk, jika ia merendahkan saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim terhadap Muslim yang lain itu haram darahnya, hartanya dan kehormatannya.” (Riwayat Muslim)

    Pelajaran yang terdapat didalam hadist :

    1- Ada beberapa kelakuan buruk yang diperhatikan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa salam agar kita semua menjauhinya. Di antaranya ialah:
    a. Hasad, dengki atau irihati.
    b. Menipu mengatakan pada seseorang dengan harga tinggi atau  mengatakan bahwa ia telah menawar sekian, tetapi belum diberikan. Padahal sebenarnya tidak dan berbuat sedemikian itu perlu menjerumuskan orang lain agar suka membeli dengan harga tinggi itu dan ia sendiri akan menerima sebagian keuntungan dari penjualannya itu nanti.
    c. Saling membenci.
    d. Saling bermusuhan.
    e. Membeli barang yang sedang dibeli orang lain.

    2- Semua itu dilarang oleh beliau Shallallahu ‘Alaihi Wassalam agar kita sesama makhluk Allah ini dapat hidup rukun dan damai.

    3- Jika pelajaran bagian atas itu untuk umum, tanpa pandang bulu, kebangsaan, agama, dan lain-lain maka yang di bawah ini ditekankan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, khususnya antara kita sesama ummat Islam, yaitu seorang Muslim wajiblah menunjukkan sikap persaudaraan terhadap Muslim lainnya tanpa memandang golongannya, bermazhab atau tidaknya, kepartaiannya dan lain-lainnya.

    4- Kita diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam jangan sampai:
    (a)  Berbuat dzalim, Menganiaya, apalagi merampas haknya.
    (b)  Membiarkan kawannya, padahal memerlukan pertolongan, nasihat dan lain-lain sebagainya.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al quran :

    1- Setiap Muslim sesungguhnya saling bersaudara:

    إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

    Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. (Al-Hujurat: 10)

    2- Menjunjung tinggi kehormatan orang yang beriman

    وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ

    Berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. (Al-Hijr:88).

     
  • erva kurniawan 1:56 am on 13 February 2022 Permalink | Balas  

    SHALAT 

    One Day One Sirah

    79

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    SHALAT

    Shalat adalah satu di antara ibadah pertama yang diajarkan Allah kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.
    Suatu saat, ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan Bunda Khadijah sedang melaksanakan shalat, datanglah Ali bin Abu Thalib. Ali yang saat itu masih anak anak, tertegun melihat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan Bunda Khadijah rukuk, sujud, serta membaca ayat ayat Al Qur’an.

    “Kepada siapa kalian sujud?” tanya Ali ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan Bunda Khadijah selesai shalat.

    “Kami sujud kepada Allah, ” jawab Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, “Allah telah mengutusku dan memerintahkan aku mengajak manusia menyembah Allah.”

    Kemudian, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mengajak sepupunya itu untuk beribadah kepada Allah semata serta meninggalkan berhala berhala semacam Lata dan Uzza. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam pun membacakan beberapa ayat Al Qur’an yang membuat Ali bin Abu Thalib terpesona karena ayat ayat itu demikian indah.

    Ali meminta waktu untuk berunding dengan ayahnya terlebih dahulu. Semalaman itu, Ali merasa gelisah. Esoknya, ia memberitahukan kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan Bunda Khadijah bahwa ia akan mengikuti mereka berdua, tidak perlu meminta pendapat Abu Thalib.

    “Allah menjadikan saya tanpa saya perlu berunding dulu dengan Abu Thalib,” demikian kata Ali, “apa gunanya saya harus berunding dengan dia untuk menyembah Allah?”

    Jadi, Ali adalah anak pertama yang memeluk Islam. Kemudian, Zaid bin Haritsah, bekas budak Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, ikut masuk Islam juga. Sampai di situ, Islam masih terbatas pada keluarga Rasulullah: istri beliau, sepupu beliau, serta bekas budak beliau. Apa yang harus beliau lakukan untuk menyebarkan Islam lebih luas lagi? Beliau tahu betul betapa kerasnya dan betapa kuatnya orang orang Quraisy menyembah berhala yang diwarisi dari nenek moyang mereka.

    Walau demikian, Islam ini harus disebarkan, betapapun kerasnya perlawanan orang. Mau tahu, siapa orang dewasa berikutnya yang menjadi pemeluk Islam?

    Nantikan besok ya kisahnya….
    In syaa Allah

    📝Catatan Tambahan📝

    Shalat

    Shalat adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan memberi salam. Menurut bahasa, shalat berarti ‘doa untuk kebaikan.’

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:54 am on 12 February 2022 Permalink | Balas  

    Tidak Mudah Marah dan Cepat Reda adalah Yang Terbaik 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Tidak Mudah Marah dan Cepat Reda adalah Yang Terbaik

    حَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى الْقَزَّازُ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ زَيْدِ بْنِ جُدْعَانَ الْقُرَشِيُّ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ صَلَّى الله عليه وسلم:ِ أَلَا إِنَّ بَنِي آدَمَ خُلِقُوا عَلَى طَبَقَاتٍ شَتَّىُ
    أَلَا وَإِنَّ مِنْهُمْ الْبَطِيءَ الْغَضَبِ سَرِيعَ الْفَيْءِ وَمِنْهُمْ سَرِيعُ الْغَضَبِ سَرِيعُ الْفَيْءِ فَتِلْكَ بِتِلْكَ أَلَا وَإِنَّ مِنْهُمْ سَرِيعَ الْغَضَبِ بَطِيءَ الْفَيْءِ أَلَا وَخَيْرُهُمْ بَطِيءُ الْغَضَبِ سَرِيعُ الْفَيْءِ أَلَا وَشَرُّهُمْ سَرِيعُ الْغَضَبِ بَطِيءُ الْفَيْ. وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ.{رواه الترمذي برقم : 2191}

    ‎Telah menceritakan kepada kami ‘Imran bin Musa Al Qazzaz Al Bashri telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Zaid bin Jud’an Al Qurasy dari Abu Nadlrah dari Abu Sa’id Al Khudri berkata: Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda :
    “Ingat, anak cucu Adam diciptakan diatas beberapa tingkatan yang banyak, ingat, diantara mereka ada yang lamban marah dan cepat reda, ada juga yang cepat marah dan cepat reda, maka itu sebagai ganti yang itu (lamban marah lamban reda), maka ingat, diantara mereka ada yang cepat marah dan lamban reda, ingat, yang terbaik dari mereka adalah yang lamban marah tapi cepat reda, ingat yang terburuk dari mereka adalah yang cepat marah dan lamban reda.
    Hadits ini hasan shahih. {HR. Tirmidzi no. 2191}.

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

    1- Amarah. Siapapun kita, tentu pernah merasakan marah, bahkan mungkin tidak jarang kita merasakan kemarahan dan emosi yang sangat.

    2- Memang sifat marah merupakan tabiat yang tidak mungkin luput dari diri manusia, karena mereka memiliki nafsu yang cenderung ingin selalu dituruti dan enggan untuk diselisihi keinginannya.

    3- Bersamaan dengan itu, sifat marah merupakan bara api yang dikobarkan oleh setan dalam hati manusia untuk merusak agama dan diri mereka, karena dengan kemarahan seseorang bisa menjadi gelap mata sehingga dia bisa melakukan tindakan atau mengucapkan perkataan yang berakibat buruk bagi diri dan agamanya.

    4- Tingkatan kemarahan seseorang bisa digolongkan menjadi empat bagian:
    a- Tidak mudah marah, tatkala marah cepat reda.
    b- Cepat marah, cepat reda.
    c- Tidak mudah marah, tapi tatkala marah sulit reda.
    d- Cepat marah, sulit untuk reda.
    Orang yang paling baik, orang tidak mudah marah, tatkala marah cepat reda.
    Sedang orang yang paling jelek, orang yang cepat marah, sulit untuk reda.

    5- Tatacara sunah menahan diri ketika marah
    1- Membaca ta’awurdz.
    2- Berwudlu.
    3- Duduk.
    4- Diam
    5- Shalat sunah

    Tema hadits yang berkaitan dengan Alquran:

    Allah Ta’ala memuji mereka dengan sifat ini, sebagai orang yang bertaqwa

    الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

    “Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang menafkahkan (harta mereka) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS Ali ‘Imran:134).

     
  • erva kurniawan 1:52 am on 11 February 2022 Permalink | Balas  

    Surat Adh Dhuha 

    One Day One Sirah

    78

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Surat Adh Dhuha

    Tiba-tiba, wahyu itu turun: “Demi waktu Dhuha (ketika matahari naik sepenggalah), dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu, dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan. Dan sungguh kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu sehingga engkau menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu). Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Maka terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik(nya). Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).”
    (Q.S. Adh Dhuha, 93: 1-11)

    Sahabat fillahku, rasa cemas dan takut di hati Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam kini hilang sudah. Betapa damainya firman Allah itu terasa di hati beliau. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam harus menjauhi setiap perbuatan mungkar dan membersihkan pakaian. Beliau harus mengajak orang mengingat Allah. Beliau harus tabah menghadapi gangguan, tidak boleh menolak orang yang meminta bantuan, dan berlaku lembut kepada anak yatim.

    Allah juga mengingatkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam yatim, lalu Allah melindunginya lewat asuhan kakeknya, Abdul Muthalib, dan pamannya, Abu Thalib. Dulu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam hidup miskin, lalu Allah memberinya kekayaan. Allah pula yang telah menyandingkan beliau dengan Bunda Khadijah, yang menjadi kawan semasa muda, kawan semasa beliau ber-tahannuts, kawan yang penuh cinta kasih, yang memberi nasihat dengan rasa kasih sayang. Allah telah mendapati Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam tidak tahu jalan, lalu diberi-Nya beliau petunjuk kenabian. Cukuplah semua itu. Hendaklah mulai sekarang, Rasulullah mengajak orang kepada kebenaran, sedapat mungkin, sekuat mungkin.

    Lalu Allah mengajarkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam ibadah yang pertama. Ibadah apakah itu?

    Kita lanjutkan besok ya…. In syaa Allah

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:51 am on 10 February 2022 Permalink | Balas  

    Keutamaan Shalat Shubuh Berjamaah 

    ONE DAY ONE HADIST

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Keutamaan Shalat Shubuh Berjamaah

    عن عثمان رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :
    مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

    Dari ‘Usman radhiyallahu anhu berkata, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam :
    “Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Menjalankan shalat shubuh berjama’ah, merupakan perkara yang tidak mudah, karena dikerjakan pada saat waktu tidur sedang nyenyak, cuaca masih dingin, dan rasa malas. Itu sebabnya, terdapat berbagai macam keutamaan atau pahala besar jika kita dapat melazimkannya.

    2- Adapun keutamaan shalat shubuh berjama’ah, antara lain:
    a- Mengerjakan shalat shubuh pada waktunya secara berjamaah merupakan sifat orang mukmin
    Hendaknya seorang mukmin bersemangat menghilangkan sifat orang-orang munafik dari dirinya , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

    إن أثقل الصلاة على المنافقين صلاة العشاء وصلاة الفجر ولو يعلمون ما فيهما لأتوهما ولو حبوا . رواه البخاري ومسلم

    “Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Shubuh. Seandainya mereka mengetahui apa keutamaan yang ada di dalam keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya (dengan berjamaah) meskipun dengan keadaan merangkak” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

    b- Mendapatkan berkah dari Allah Ta’ala.
    Shalat Subuh berjama’ah berpeluang mendapatkan berkah dari Allah Ta’ala. Sebab, aktivitas yang dilaksanakan pada waktu pagi, terlebih aktivitas wajib dan dilaksanakan berjamaah seperti shalat shubuh, telah didoakan agar mendapatkan berkah. Yang mendoakannya adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

    اللهمَّ باركْ لأمتي في بكورِها

    Artinya: “Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya”. (H.R. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibn Majah)

    c- Mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.
    Kondisi pada waktu shubuh umumnya masih gelap, walau dengan penerangan listrik yang ada. Namun, dengan kondisi seperti itulah justru terdapat ganjaran yang besar dari Allah Ta’ala bagi manusia-manusia yang menuju masjid buat melaksanakan shalat dengan cahaya yang sempurna di hari Kiamat kelak. Seperti dalam hadits disebutkan:

    عن بريدة الأسلمي رضي الله عنه عن النبي – صلى الله عليه وسلم قال :بشِّرِ المشَّائين في الظُّلَم إلى المساجد بالنور التام يوم القيامة

    Artinya: Dari Buraidah al-Aslami Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berjalan pada saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi).
    Mendapatkan ganjaran shalat malam sepenuh waktunya.

    d- Barang siapa yang shalat shubuh maka dirinya dalam perlindungan atau penjagaan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

    من صلى الصبح فهو في ذمة الله. رواه مسلم

    “Barangsiapa yang shalat shubuh maka dirinya dalam perlindungan Allah” (HR. Muslim)

    e- Mengerjakan shalat shubuh dan ashar secara berjama’ah pada waktunya adalah diantara sebab masuk surga dan keselamatan dari api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

    من صلى البردين دخل الجنة

    “Barangsiapa yang shalat didua waktu yang dingin niscaya masuk surga” (Muttafaqun ‘alaih)
    f- Bisakah kita melakukan shalat malam atau tahajud sepenuh malam? Tentu sangat sulit dengan beragam aktivitas siang hari yang juga harus kita kerjakan. Namun demikian, pahala melakukan shalat malam sepenuh waktu malam ternyata bisa kita dapatkan dengan melakukan shalat Subuh secara berjama’ah. Sebagaimana
    hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam diatas.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur’an :

    • Bahwa kutamaan shalat Subuh itu disaksikan oleh para malaikat yang telah bertugas di malam hari dan para malaikat yang akan bertugas di siang hari.

    أَقِمِ الصَّلاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا .

    Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan(dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).[Al-isra :78]

     
  • erva kurniawan 1:49 am on 9 February 2022 Permalink | Balas  

    Bertemu Waraqah 

    One Day One Sirah

    77

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Bertemu Waraqah

    Sahabat fillahku, tidak lama kemudian, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan Waraqah bin Naufal. Saat itu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam sedang melaksanakan thawaf. Sesudah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menceritakan keadaannya, Waraqah berkata, “Demi Dia yang memegang hidup Waraqah, engkau adalah nabi atas umat ini. Engkau telah menerima Namus Besar seperti yang pernah disampaikan kepada Musa. Pastilah kau akan didustakan, disiksa, diusir, dan diperangi orang. Kalau sampai pada waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah dengan pembelaan yang sudah diketahui-Nya pula.”

    Kemudian, Waraqah mendekat dan mencium ubun-ubun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam.

    Kini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam memalingkan wajah ke sekitarnya, melihat orang-orang yang menyembah patung-patung batu. Orang-orang ini juga menjalankan riba dan memakan harta anak yatim. Mereka jelas-jelas berada dalam kesesatan. Kepada orang orang inilah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam diperintahkan untuk menyeru agar mereka menghentikan perbuatan perbuatan itu.

    Namun, apakah mereka mau berhenti begitu saja? Orang orang Quraisy itu benar benar amat kuat dalam memegang keyakinan mereka.

    Orang orang itu bahkan siap berperang dan mati untuk mempertahankan keyakinan mereka. Untuk itu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam memerlukan datangnya wahyu penuntun lagi.

    Namun, wahyu yang dinanti Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam ternyata tidak juga turun. Jibril tidak pernah datang lagi untuk waktu yang lama. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam merasa amat terasing. Rasa takutnya kembali muncul. Beliau takut jika Allah melupakan bahkan tidak menyukainya. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam kembali pergi ke bukit dan menyendiri lagi di Gua Hira. Ingin rasanya beliau membumbung tinggi dengan sepenuh jiwa, menghadap Allah, dan bertanya mengapa dirinya seolah ditinggalkan?

    Apa gunanya hidup ini kalau harapan besar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam untuk menuntun umat ternyata menjadi kering? Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam saat itu benar benar hampir merasa putus asa.

    Apakah Allah segera menurunkan wahyu kembali? Surat apakah yang diturunkan selanjutnya?

    Kita lanjutkan besok ya… In syaa Allah

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:47 am on 8 February 2022 Permalink | Balas  

    Orang yang Berselimut 

    One Day One Sirah

    76

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Orang yang Berselimut

    Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang kini telah menjadi Rasulullah terbangun karena mendengar Malaikat Jibril membawakan wahyu kepadanya,

    “_Hai orang yang berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan agungkanlah Tuhanmu. Dan bersihkanlah pakaianmu. Dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji. Dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.”
    (Q.S. Al Muddatsir 74: 1-7)

    Bunda Khadijah memandang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dengan kasih yang bertambah besar. Beliau perlahan mendekati suaminya. Bunda Khadijah dengan lembut memintanya agar kembali tidur.

    “Waktu tidur dan istirahat sudah tidak ada lagi, Khadijah,” demikian jawab Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.

    “Jibril membawa perintah supaya aku memberi peringatan kepada umat manusia, mengajak mereka, dan supaya mereka beribadah hanya kepada Allah. Namun, siapa yang akan kuajak? Siapa pula yang akan mendengarkan?”

    Bunda Khadijah cepat cepat menentramkan hati suaminya. Diceritakannya apa yang tadi dikatakan Waraqah. Dengan penuh semangat, Bunda Khadijah menyatakan diri sebagai orang yang mengimani Rasulullah.

    Sahabat fillahku, dengan demikian, tercatat dalam sejarah bahwa orang pertama yang memeluk Islam adalah Bunda Khadijah.

    Untuk lebih menentramkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, Bunda Khadijah meminta suaminya memberitahu dirinya apabila malaikat datang.

    Kemudian Jibril memang datang, namun hanya Rasulullah yang dapat melihatnya. Bunda Khadijah mendudukkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam di pangkuan sebelah kiri, lalu ke pangkuan sebelah kanan. Malaikat Jibril masih terlihat oleh Rasulullah. Namun, ketika Bunda Khadijah melepas penutup wajahnya, Rasulullah melihat Sang Malaikat menghilang.

    Dari kejadian itu, Bunda Khadijah merasa yakin bahwa yang datang itu benar benar malaikat, bukan jin.

    Bagaimanakah kelanjutan perjalanan dakwah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam ?

    Nantikan esok ya… In syaa Allah

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

    Semoga berkenan…
    Mohon maaf lahir dan bathin…

     
  • erva kurniawan 1:44 am on 6 February 2022 Permalink | Balas  

    Penuntut Ilmu dan Pemburu Dunia 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Penuntut Ilmu dan Pemburu Dunia

    عن ابن مسعود رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ” مَنْهُومَانِ لا يَشْبَعَانِ طَالِبُ عِلْمٍ وَطَالِبُ دُنْيَا ” ، الطبراني في الكبير

    Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:
    Ada dua macam orang yang rakus selalu tidak merasa kenyang, yaitu penuntut ilmu dan pemburu duniawi.
    [ Hr At- Tabroni]

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

    1- Bahwa Abdullah ibnu Mas’ud pernah mengatakan bahwa ada dua orang yang haus dan tidak pernah merasa kenyang, yaitu penuntut ilmu dan orang yang memburu dunia (mengejar Hatta); tetapi keduanya tidak sama.

    2- Adapun orang yang menuntut ilmu, maka bertambahlah ridha Allah Yang Maha Pemurah kepadanya. Adapun orang yang mengejar harta, maka dia makin tenggelam di dalam kesesatannya (sikap melampaui batasnya).

    3- Semoga kita bisa menyikapi dan mewaspadai keadaan yang ada dengan benar dan baik untuk keselamatan dunia akhirat.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur’an:

    1-  Orang yang berilmu, maka bertambahlah rida Tuhan Yang Maha Pemurah kepadanya bila mau mengamalkan ilmunya dengan benar dan baik

    َ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

    Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.[Fâthir: 28]

    2- Adapun orang yang berharta, bila tidak bisa mewaspadai dirinya maka dia makin tenggelam di dalam kesesatannya (sikap melampaui batasnya).

    كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى  أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى

    Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. [Al-‘Alaq: 6-7].

     
  • erva kurniawan 1:41 am on 5 February 2022 Permalink | Balas  

    Kabar dari Waraqah bin Naufal 

    One Day One Sirah

    75

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Kabar dari Waraqah bin Naufal

    Bunda Khadijah menatap suaminya yang tertidur pulas itu. Dilihatnya kembali suaminya yang tertidur dengan nyenyak dan tenang sekali. Bunda Khadijah membayangkan apa yang baru saja dituturkan suaminya. Firman Allah dan Malaikat yang indah. Luar biasa!

    “Semoga kekasihku ini memang akan menjadi seorang Nabi untuk menuntun umat ini keluar dari kegelapan,” demikian pikir Bunda Khadijah.

    Saat berpikir demikian, senyumnya mengembang. Namun, senyum itu segera menghilang, berganti rasa takut memenuhi hati tatkala dibayangkan nasib yang bakal menimpa suaminya itu apabila orang-orang ramai menentang.

    Demikianlah, pikiran bahagia dan sedih terus berganti ganti dalam benak Bunda Khadijah. Akhirnya, beliau memutuskan untuk menceritakan hal ini kepada seseorang bijak yang dipercayanya.

    Bunda Khadijah pun pergi menemui pamannya, Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani yang jujur, dan menceritakan semua yang didengarnya dari Muhammad.

    Waraqah menekur sebentar, lalu berkata, “Mahasuci Ia, Mahasuci. Demi Dia yang memegang hidup Waraqah. Khadijah, percayalah, suamimu telah menerima ‘namus besar‘ seperti yang pernah diterima Musa. Sungguh, dia adalah Nabi umat ini. Katakan kepadanya supaya tetap tabah.”

    Bunda Khadijah pulang. Dilihatnya suaminya masih tertidur. Dipandanginya suaminya itu dengan rasa kasih dan penuh ikhlas, bercampur harap dan cemas. Tiba tiba, tubuh suaminya menggigil, napasnya terlihat sesak dengan keringat memenuhi wajah. Apa yang terjadi?

    Kita lanjutkan besok ya kisahnya….
    In syaa Allah

    📝Catatan Tambahan📝

    Namus Besar

    Namus besar yang dimaksud Waraqah bin Naufal berasal dari bahasa Yunani, noms, artinya kitab undang-undang atau kitab suci yang diwahyukan. Namus bukan istilah Al Qur’an sebab Al Qur’an menyebut istilah Taurat untuk kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:40 am on 4 February 2022 Permalink | Balas  

    Pemuka Agama Yang Menyesatkan 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Pemuka Agama Yang Menyesatkan

    عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ هُبَيْرَةَ ، أَخْبَرَنِي أَبُو تَمِيمٍ الْجَيْشَانِيُّ ، قَالَ : أَخْبَرَنِي أَبُو ذَرٍّ ، قَالَ : ” كُنْتُ أَمْشِي مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ : ( لَغَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُنِي عَلَى أُمَّتِي ) قَالَهَا ثَلَاثًا . قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللهِ ، مَا هَذَا الَّذِي غَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُكَ عَلَى أُمَّتِكَ ؟ قَالَ :إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ ” وصححه الألباني رحمه الله في ” صحيح سنن أبي داود ” .

    Dari Abdullah bin Hubairah, memberi khabar kepadaku Abu Tamim Al Jaisyani, berkata: Memberi khabar kepadaku Abu Zar, Ia berkata: Aku berjalan bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam maka beliau bersabda : (Sungguh selain dajjal yang paling aku takuti atas umatku ) dan beliau berkata sampai tiga kali, berkata Abu Dzar : Aku bertanya : wahai Rasulullah apa yang selain dajjal yang engkau takuti atas umatmu? Rasulullah menjawab: Sesungguhnya yang aku khawatirkan atas umatku adalah para imam atau pemuka agama yang menyesatkan. (HR. Abu Daud dishahihkan oleh syeh Al Bani)

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Ulama sejatinya merupakan pemuka agama yang mengayomi dan mendidik masyarakat untuk menjadi pribadi yang saleh. Namun ulama su‘ justru sebaliknya, ia menganjurkan kebaikan tapi perbuatannya tidak mencerminkan demikian.

    2- Tentang ulama su‘ ini, Imam Ghazali kemudian mengutip sabda Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wassalam saat berpesan kepada umatnya,
    أنا من غير الدجال أخوف عليكم من الدجال فقيل: وما هو يارسول الله؟، فقال: علماء السوء
    “Ada yang paling aku khawatirkan dari kalian ke­timbang Dajjal.” Beliau kemudian ditanya, “Apa itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ulama su.”

    3- Dengan menyebut aimmah mudhillin (para pemuka agama yang menyesatkan) bukan ulama su’. Namun keduanya memiliki arti yang sama.

    4- Menurut Imam Ghazali, alasan kekhawatiran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam sebab Dajjal memang bertujuan menyesatkan, se­dangkan ulama su‘ walaupun lidah dan ucapannya me­malingkan manusia dari dunia, tapi amal perbuatan dan keadaannya mengajak manusia ke sana.
    Adapun ciri-ciri ulama su‘ menurut Imam Ghazali di antaranya;
    Pertama, ia pergunakan ilmunya sebagai sarana untuk memperbanyak harta. Ilmunya menjadi tum­puan untuk meraih sasaran duniawi.
    Kedua, ia menggunakan ilmunya untuk berbang­ga dengan kedudukannya.
    Ketiga, ia menyombongkan diri de­ngan besarnya jumlah pengikut.
    Keempat, ia masih mengira bahwa dirinya mempunyai posisi khusus di sisi Allah karena ciri-ciri, pakaian, dan ke­pandaian berbicaranya yang seperti ulama, padahal ia begitu tamak kepada dunia lahir dan batin.

    5- Mereka merupakan golongan orang-orang merugi yang digambarkan dalam hadis Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, “Siapa yang ber­tambah ilmu, tapi tidak bertambah hidayah, ia hanya bertambah jauh dari Allah.”

    Tema hadist yang berkaitan dengan al qur’an :

    • Perintah untuk waspada terhadap ulama su’ (ulama yang jahat), seperti apa yang dikatakan oleh Sufyan ibnu Uyaynah, “Orang yang rusak dari kalangan ulama kami, maka dia lebih mirip dengan orang Yahudi; dan orang yang rusak dari kalangan ahli ibadah kami, maka dia lebih mirip dengan orang Nasrani.'”

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الأحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ يَكْنزونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

    Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil, dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka(bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.
    [At taubah:34]

    Hadist-93

     
  • erva kurniawan 1:37 am on 3 February 2022 Permalink | Balas  

    Ketulusan Bunda Khadijah 

    One Day One Sirah

    74

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Ketulusan Bunda Khadijah

    Di rumah, Bunda Khadijah tiba-tiba merasa khawatir dengan nasib suaminya. Beliau mengutus orang untuk mencari suaminya itu, tetapi tidak berhasil menemukannya.

    Sementara itu, setelah rupa malaikat menghilang, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam pulang dengan hati yang sudah di penuhi wahyu Allah. Dengan jantung yang terus berdenyut keras dan hati berdebar ketakutan, beliau pulang ke rumah.

    “Selimuti aku,” pinta Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam kepada Khadijah.

    Khadijah segera menyelimuti suaminya yang menggigil kedinginan seperti terkena demam. Setelah rasa takutnya mereda, beliau memandang Khadijah dengan tatapan mata meminta kekuatan dan perlindungan.

    “Khadijah, kenapa aku?” kata Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam.

    Kemudian, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam menceritakan semua yang telah terjadi. Beliau juga berkata bahwa ia takut semua itu bukan datang dari Allah, melainkan gangguan jin.

    “Wahai putra pamanku,” jawab Khadijah penuh sayang, “Bergembiralah dan tabahkan hatimu. Demi Dia yang memegang hidup Khadijah, aku berharap kiranya engkau akan menjadi Nabi atas umat ini. Sama sekali Allah takkan mencemoohkanmu sebab engkaulah yang mempererat tali kekeluargaan dan jujur dalam berkata-kata. Engkau selalu mau memikul beban orang lain dan menghormati tamu serta menolong mereka yang dalam kesulitan atas jalan yang benar.”

    Kata-kata Bunda Khadijah itu menuangkan rasa damai dan tenteram ke dalam hati suaminya yang sedang gelisah. Bunda Khadijah benar-benar yakin bahwa suaminya itu bukan diganggu jin. Beliau malah memandang suaminya itu dengan penuh rasa hormat.

    Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam pun segera tenang kembali. Beliau memandang Bunda Khadijah dengan penuh kasih dan rasa terima kasih. Tiba tiba, sekujur tubuhnya terasa amat letih dan beliau pun tertidur lelap.

    Sejak saat itu, berakhirlah kehidupan tentang seorang Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam. Mulai saat itu, kehidupan penuh perjuangan keras dan pahit akan dilaluinya sebagai seorang Rasulullah, utusan Allah.

    Besok kita lanjutkan dengan kisah perjalanan awal dakwah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam ya…. In syaa Allah

    📝Catatan Tambahan📝

    Pengorbanan Seorang Istri

    Bunda Khadijah yang berasal dari kalangan bangsawan Mekah, sadar betul bahwa suaminya kelak akan dibenci orang-orang kafir. Beliau berjuang di sisi suaminya, memilih Islam, dan menjadi pengikut pertama.
    Bunda Khadijah menukar segala miliknya dengan kejayaan Islam yang tidak pernah beliau cicipi.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:36 am on 2 February 2022 Permalink | Balas  

    Ulama Pewaris Nabi 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Ulama Pewaris Nabi

     عَنْ أَبي الدَّرْداءِ رضي اللَّه عنه، قَال: سمِعْتُ رَسُول اللَّهِ ﷺ، يقولُ: قَال: سمِعْتُ رَسُول اللَّهِ ﷺ، يقولُ: منْ سَلَكَ طَريقًا يَبْتَغِي فِيهِ علْمًا سهَّل اللَّه لَه طَريقًا إِلَى الجنةِ، وَإنَّ الملائِكَةَ لَتَضَعُ أجْنِحَتَهَا لِطالب الْعِلْمِ رِضًا بِما يَصْنَعُ، وَإنَّ الْعالِم لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ منْ في السَّمَواتِ ومنْ فِي الأرْضِ حتَّى الحِيتانُ في الماءِ، وفَضْلُ الْعَالِم عَلَى الْعابِدِ كَفَضْلِ الْقَمر عَلى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ،
    إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ، إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَاراً وَلاَ دِرْهَماً إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنَ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

    Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : “Barang siapa menempuh jalan untuk mendapatkan padanya ilmu (agama) maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga, sungguh para malaikat membentangkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu, senang dengan apa yang diperbuatnya dan sungguh orang yang ‘alim (berilmu) akan dimintakan ampun siapa yang ada dilangit-langit dan dibumi bahkan semua ikan yang ada di air dan kemuliaan orang yang ‘alim dibandingkan dengan orang yang ahli dalam beribadah seperti bulan dan bintang-bintang di langit, sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu. Barang siapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (al-Imam at-Tirmidzi di dalam Sunan beliau no. 2681, Ahmad di dalam Musnad-nya (5/169), ad-Darimi di dalam Sunan-nya (1/98), Abu Dawud no. 3641, Ibnu Majah di dalam Muqaddimah-nya, serta dinyatakan sahih oleh al-Hakim dan Ibnu Hibban. Asy-Syaikh al-Albani rahimahullah mengatakan, “Haditsnya shahih.” Lihat kitab Shahih Sunan Abu Dawud no. 3096, Shahih Sunan at-Tirmidzi no. 2159, Shahih Sunan Ibnu Majah no. 182, dan Shahih at-Targhib, 1/33/68)

    Pelajaran yang terdapat didalam hadist:

    1- Warisan merupakan barang berharga yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal dunia kepada orang-orang yang masih hidup. Saking berharganya sampai sering terjadi pertumpahan darah di antara ahli waris memperebutkan warisan tersebut. Namun ada warisan yang demikian berharga tetapi jarang manusia memperebutkannya.
    Warisan tersebut adalah ilmu agama, yang merupakan peninggalan para nabi kepada umatnya. Hanya sedikit orang yang mau mengambil warisan tersebut, lebih-lebih lagi di masa kini. Merekalah para ulama, orang-orang yang memiliki sifat “tamak” dalam mendapatkan warisan nabi. Tidakkah kita ingin meniru mereka?

    2- Di samping sebagai perantara antara diri-Nya dengan hamba-hamba-Nya, dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Allah subhanahu wa ta’ala juga menjadikan para ulama sebagai pewaris perbendaharaan ilmu agama sehingga ilmu syariat terus terpelihara kemurniannya sebagaimana awalnya.

    3- Sungguh para pengikut nabi dan rasul menyeru pula sebagaimana seruan mereka. Mereka itulah para ulama dan orang-orang yang beramal saleh pada setiap zaman dan tempat, sebab mereka adalah pewaris ilmu para nabi dan orang-orang yang berpegang dengan sunnah-sunnah mereka.

    4- Keberadaan ulama di tengah kaum muslimin akan mendatangkan rahmat dan berkah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Lebih-lebih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengistilahkan mereka dalam sebuah sabdanya:

    مَفَاتِيحُ لِلْخَيرِ مَغَالِيقُ لِلشَّرِّ

    “Sebagai kunci-kunci untuk membuka segala kebaikan dan sebagai penutup segala bentuk kejahatan.”

    5- Asy-Syaikh Shalih Fauzan mengatakan, “Kita wajib memuliakan ulama muslimin karena mereka adalah pewaris para nabi, maka meremehkan mereka termasuk meremehkan kedudukan dan warisan yang mereka ambil dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta meremehkan ilmu yang mereka bawa. Barang siapa terjatuh dalam perbuatan ini tentu mereka akan lebih meremehkan kaum muslimin.

    6- Ulama adalah orang yang wajib kita hormati karena kedudukan mereka di tengah-tengah umat dan tugas yang mereka emban untuk kemaslahatan Islam dan muslimin. Kalau mereka tidak memercayai ulama, lalu kepada siapa mereka percaya? Kalau kepercayaan telah menghilang dari ulama, lalu kepada siapa kaum muslimin mengembalikan semua problem hidup mereka dan untuk menjelaskan hukum-hukum syariat? Pada saat itulah akan terjadi kebimbangan dan terjadinya huru-hara.” (al-Ajwibah al-Mufidah, hlm. 140)

    Tema hadist yang berkaitan dengan  Al qur’an :

    1- Sesungguhnya yang benar-benar takut kepada Allah dari kalangan hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama yang mengetahui tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala Karena sesungguhnya semakin sempurna pengetahuan seseorang tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang Mahabesar, Mahakuasa, Maha Mengetahui lagi menyandang semua sifat sempurna dan memiliki nama-nama yang terbaik, maka makin bertambah sempurnalah ketakutannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

    إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

    Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.(Fathir: 28)

    2- Para ulama itu adalah orang-orang pilihan. Al-Imam asy-Syaukani rahimahullah mengatakan bahwa maknanya adalah, “Kami telah mewariskan kepada orang-orang yang telah Kami pilih dari hamba-hamba Kami yaitu al-Kitab (al-Qur’an). Kami telah tentukan dengan cara mewariskan kitab ini kepada para ulama dari umat engkau wahai Muhammad yang telah Kami turunkan kepadamu.

    ثُمَّ أَوۡرَثۡنَا ٱلۡكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصۡطَفَيۡنَا مِنۡ عِبَادِنَاۖ

    “Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba kami.” (Fathir: 32).

     
  • erva kurniawan 1:34 am on 1 February 2022 Permalink | Balas  

    Diangkat Menjadi Utusan Allah 

    One Day One Sirah

    73

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Diangkat Menjadi Utusan Allah

    Makhluk yang datang itu adalah Malaikat Jibril ‘Alaihi Salam Ia datang membangunkan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang sedang tidur karena kelelahan. Jibril ‘alaihi salam membawa sehelai lembaran dan berkata kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam, “Iqra (Bacalah)!”

    Dengan hati yang masih rasa terkejut, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Saya tidak dapat membaca.”

    Kemudian Malaikat Jibril ‘Alaihi salam mendekap sehingga Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam merasa lemas. Jibril ‘alaihi Salam melepaskan dekapannya, lalu berkata lagi, “Bacalah!”

    Kejadian itu berulang sampai tiga kali. Kemudian, setelah Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Apa yang harus saya baca?” barulah Jibril ‘alaihi salam membacakan Surat Al ‘Alaq ayat pertama hingga ayat kelima:

    “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajarkan (manusia) melalui perantaraan qalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”

    Setelah mengucapkan bacaan itu, Malaikat Jibril ‘alaihi salam pun pergi meninggalkan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam dengan hati yang terhujam firman Allah tadi.

    Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam mendadak tersentak sadar. Beliau terbangun dari ketakutan sambil bertanya-tanya dalam hati, “Gerangan siapa yang kulihat tadi? Apakah aku telah diganggu jin?”

    Beliau menoleh ke kiri dan ke kanan, tetapi tidak ada siapapun. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam diam sebentar dengan tubuh gemetar. Beliau lalu lari ke luar gua, menyusuri celah-celah gunung sambil mengulang pertanyaan dalam hati, “Siapa gerangan yang tadi menyuruhku membaca?”

    Mendadak, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam mendengar namanya dipanggil. Panggilan tersebut terasa dahsyat sekali. Beliau memandang ke cakrawala dan melihat malaikat dalam bentuk manusia. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam tertegun ketakutan dan terpaku di tempatnya. Ia memalingkan wajah, tetapi di seluruh cakrawala, ke mana pun beliau memandang rupa malaikat yang indah itu tidak juga berlalu.

    Dalam keguncangan hebat seperti itu, siapakah yang mampu menenangkan hati Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam?

    Kita lanjutkan besok ya kisahnya…. Insyaa Allah
    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:30 am on 31 January 2022 Permalink | Balas  

    Keistimewaan Shalat Subuh (bagian kedua) 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Kamis, 16 September 2021 / 9 Shafar 1443H

    Keistimewaan Shalat Subuh
    (bagian kedua)

    وعن جندب بن عبد الله رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ في ذِمَّةِ الله فَلا يَطْلُبَنَّكُمُ الله مِنْ ذِمَّته بشَيءٍ، فَإنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ منْ ذمَّته بشَيءٍ يُدْركْهُ، ثُمَّ يَكُبُّهُ عَلَى وَجْهِهِ في نَارِ جَهَنَّمَ)). رواه مسلم.

    Dari Jundub bin Abdullah Radhiyallahu ‘Anhu berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
    “Barangsiapa yang shalat Subuh, maka ia dalam tanggungan Allah, maka janganlah sampai Allah  menuntut kepadamu semua dengan sesuatu dari tanggunganNya – maksudnya jangan sampai mengerjakan kemaksiatan, jangan sampai meninggalkan shalat Subuh, juga shalat-shalat fardhu yang lain, apalagi kalau ditambah dengan mengerjakan berbagai kemungkaran, kemaksiatan dan lain-lain lagi, sebab kalau demikian, maka lenyaplah ikatan janji untuk memberikan tanggungan keamanan dan lain-lain antara engkau dengan Tuhanmu itu.”
    Sebab sesungguhnya barangsiapa yang dituntut oleh Allah dari sesuatu tanggunganNya, tentu akan dicapainya – yakni tidak mungkin terlepas – kemudian Allah akan melemparkannya atas mukanya dalam neraka Jahanam.” (Riwayat Muslim)

    Pelajaran yang terdapat didalam hadist :

    1- Jangan sampai kita semua mengerjakan sesuatu yang sifatnya sebagai gangguan kepada orang yang selalu mengerjakan shalat subuh itu dan dengan sendirinya juga shalat-shalat fardhu yang lain, sekalipun gangguan itu nampaknya remeh atau tidak berarti.

    2- Dalam Hadis lain yang juga diriwayatkan oleh Imam Muslim ialah bahawa yang dikerjakan itu adalah shalat Subuh dengan berjamaah.

    3- Kita dapat menarik kesimpulan, yaitu:
    (a) Seruan keras kepada kita sekalian  kaum Muslimin, agar jangan sekali-kali kita meninggalkan atau melalaikan shalat lima waktu terutama shalat subuhp, agar kita senantiasa memperolehi rahmat Allah Ta’ala dan tiada seorang pun yang berani mengganggu kita, karena Allah telah memberikan jaminan sedemikian itu kepada kita.
    (b) Kita yang sudah mengenal kepada seseorang yang keadaan dan sifatnya sebagaimana di atas, jangan sekali-kali kita ganggu, baik dengan lisan atau perbuatan, dengan sengaja atau tidak, juga secara senda-gurau  atau   tidak.   Ringkasnya  orang tersebut  wajib  kita hormati, kita muliakan dan kita ikut melindungi keselamatannya dari perbuatan orang lain yang hendak mengganggunya, sebab ia telah berada dalam jaminan Allah Ta’ala dan menjadi tanggunganNya, untuk mendapatkan ketenteraman, keselamatan dan kesejahteraan.

    (c) Orang yang berani mengganggu orang sebagaimana di atas itu, bererti menghina pada jaminan atau dzimmah Allah Ta’ala yang telah diberikan kepadanya dan oleh sebab itu maka patutlah apabila dilemparkan saja nanti di akhirat dalam neraka dalam keadaan tertelungkup yakni mukanya di bawah.

    4- Betapa besar meresapnya Hadis di atas itu dalam kalbu kaum Muslimin, dapatlah kami kutipkan sebahagian keterangan yang ditulis oleh Imam as-Sya’rani dalam kitab al-Haudh, demikian intisarinya:
    “Di zaman Bani Umayyah memerintah kaum Muslimin, iaitu sepeninggalnya Khulafa’ Rasyidin, ada seorang gubernur yang diangkat oleh mereka untuk memerintahdan mengamankan daerah Kufah dan sekitarnya. Gubernur tersebut bernama al-Hajjaj yang terkenal kejam, zalim dan bengis. Banyak alim-ulama yang ia bunuh secara teraniaya atas perintahnya. Namun demikian, manakala ada orang yang dicurigai hendak melawan atau menggulingkan kekuasaan dinasti Umayyah dan orang itu sudah menghadap di mukanya sesudah dipanggil, biasanya al-Hajjaj bertanya kepadanya: “Apakah anda tadi bersembahyang Subuh?” Jika dijawab: “Ya,” maka orang yang hendak dipenggal lehernya itu dilepaskan kembali. Al-Hajjaj amat takut sekali terlaknat atau mendapatkan azab Allah, sebab ia tentunya juga pernah membaca atau mendengar Hadis sebagaimana yang tersebut di atas itu.”

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al quran :

    • Bahwa keutamaan shalat Subuh itu disaksikan oleh para malaikat yang telah bertugas di malam hari dan para malaikat yang akan bertugas di siang hari.

    إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

    Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (Al- Isra: 78)

     
  • erva kurniawan 1:28 am on 30 January 2022 Permalink | Balas  

    Gua Hira 

    One Day One Sirah

    72

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Gua Hira

    Berhala-berhala yang bernama Hubal, Lata dan Uzza itu tidak pernah menciptakan seekor lalat sekali pun, bagaimana mungkin mereka akan mendatangkan kebaikan bagi manusia?” demikian pikir Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam.
    “Siapakah yang berada di balik semua ini? Siapa yang berada di balik luasnya langit dan tebaran bintang? Siapa yang berada di balik padang pasir yang panas terbakar kilauan matahari? Siapa pencipta langit yang jernih dan indah, langit yang bermandi cahaya bulan dan bintang yang begitu lembut, begitu sejuk? Siapa pembuat ombak yang berdebur dan penggali laut yang begitu dalam? Siapa yang berada di balik semua keindahan ini?”

    Demikianlah Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam tidak mencari kebenaran dalam kisah kisah lama atau tulisan para pendeta. Ia mencari kebenaran lewat alam. Ia mengasingkan dirinya dari keramaian dan pergi ke Gua Hira.

    “Betapa sia-sianya hidup manusia, waktu terus berlalu, sementara jiwa jiwa rusak karena dikuasai khayal tentang berhala berhala yang mampu melakukan ini dan itu. Betapa sia-sianya hidup manusia karena tertipu dengan segala macam kemewahan yang tiada berguna.

    Beliau mengasingkan diri seperti itu beberapa hari setiap bulan dan sepanjang bulan Ramadhan. Semakin lama, jiwanya semakin matang dan semakin terisi penuh. Sampai suatu ketika, saat usia Muhammad menginjak 40 tahun, datanglah seseorang yang bukan dari dunia ini menemui beliau di Gua Hira. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang pemberani dan tenang itu amat terkejut melihatnya. Tahukah kalian siapa yang datang itu?

    Kita lanjutkan besok ya kisahnya….
    In syaa Allah

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:26 am on 29 January 2022 Permalink | Balas  

    Dakwah Paling Pertama dan Utama yaitu Tauhid 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Dakwah Paling Pertama dan Utama yaitu Tauhid

    عن معاذ رضي الله عنه قَالَ: بَعَثَنِي رَسُول الله صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: ((إنَّكَ تَأتِي قَوْمًا مِنْ أهلِ الكِتَابِ فَادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أنْ لا إلَهَ إلا الله، وَأنِّي رسولُ الله، فَإنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذلِكَ، فَأعْلِمْهُمْ أنَّ اللهَ قَدِ افْتَرضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَواتٍ في كُلِّ يَوْمٍ وَلَيلَةٍ، فَإِنْ هُمْ أطَاعُوا لِذَلِكَ، فَأعْلِمْهُمْ أنَّ اللهَ قَدِ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤخَذُ مِنْ أغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ، فَإنْ هُمْ أطَاعُوا لِذَلِكَ، فَإِيَّاكَ وَكَرَائِمَ أمْوَالِهِمْ، وَاتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُومِ؛ فإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَها وَبَيْنَ اللهِ حِجَابٌ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.

    Dari Mu’az Radhiyallahu ‘Anhu berkata: “Saya diutus oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam lalu beliau Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
    “Sesungguhnya engkau akan mendatangi sesuatu kaum dari ahlul kitab – Yahudi dan Nasrani, maka ajaklah mereka itu untuk bersaksi bahwasannya tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasannya saya adalah utusan Allah. Jikalau mereka telah mentaati untuk melakukan itu, maka beritahukanlah bahwasannya Allah telah mewajibkan atas mereka akan lima kali shalat dalam setiap sehari semalam. Jikalau mereka telah mentaati yang sedemikian itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwasannya Allah telah mewajibkan atas mereka sedekah – zakat – yang diambil dari kalangan mereka yang kaya-kaya, kemudian dikembalikan – diberikan -kepada golongan mereka yang fakir-miskin. Jikalau mereka mentaati yang sedemikian itu, maka jagalah harta-harta mereka yang dimuliakan – yakni yang menjadi milik peribadi mereka. Takutlah akan permohonan – doa – orang yang dianiaya – baik ia muslim atau kafir, karena sesungguhnya saja tidak ada tabir yang menutupi antara permohonannya itu dengan Allah – yakni doanya pasti terkabul.” (Muttafaq ‘alaih)

    Pelajaran yang terdapat didalam hadist:

    1- Sesungguhnya hal pertama sekali yang mereka dakwahkan adalah syahadat Laa Ilaaha Illallah. Sebab itulah pondasi dan pokok (Islam -pen) yang dibangun di atasnya perkara agama yang lain.

    2- Jika syahadat Laa Ilaaha Illallah telah kokoh maka perkara agama yang lain akan sangat memungkinkan untuk dibangun. Namun jika syahadat Laa Ilaaha Illallah belum kokoh maka tidak ada faidahnya perkara agama selainnya.

    3- Hadits ini menerangkan tahapan-tahapan yang wajib dilalui oleh da’i yang menyeru kepada Allah. Tahap pertama seorang da’i wajib untuk memulai dengan dakwah kepada tauhid, mengesakan Allah semata dalam ibadah, dan menjauhi syirik kecil maupun besar. Hal itu terwujud dengan persaksian bahwa tiada sesembahan yang haq kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah.

    4- Maka janganlah anda mengajak manusia untuk shalat padahal mereka masih berbuat syirik. Jangan pula anda mengajak mereka untuk puasa, sedekah, zakat, menyambung silaturahim dan seterusnya padahal mereka masih melakukan berbagai kesyirikan. 

    5- Sesungguhnya tauhid adalah asas Islam.

    6- Bahwa rukun terpenting setelah tauhid adalah menegakkan sholat.

    7- Bahwa rukun Islam yang paling wajib setelah sholat adalah shadaqah fardlu (zakat), yang merupakan haknya harta.

    8- Bahwasannya imam / pemimpin adalah yang berkuasa untuk menarik zakat dan membagikannya, baik dilakukannya sendiri atau melalui wakilnya.

    9- Dalam hadits ini terdapat dalil cukupnya mengeluarkan zakat kepada satu golongan saja.

    10- Tidak boleh menyerahkan zakat kepada orang kaya.

    11- Haram bagi ‘amil (panitia) zakat mengambil harta yang berharga.

    12- Peringatan untuk berhati-hati dari segala jenis kezholiman.

    13- Agar seorang da’i memulai dari yang terpenting kemudian yang penting.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur’an :

    1- Sesungguhnya hal pertama sekali yang mereka dakwahkan adalah syahadat Laa Ilaaha Illallah. Sebab itulah pondasi dan pokok (Islam -pen) yang dibangun di atasnya perkara agama yang lain. Jika syahadat Laa Ilaaha Illallah telah kokoh maka perkara agama yang lain akan sangat memungkinkan untuk dibangun. Namun jika syahadat Laa Ilaaha Illallah belum kokoh maka tidak ada faidahnya perkara agama selainnya.

    وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

    “Dan sungguhnya Kami telah mengutus rosul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah Thoghut”. (QS. An Nahl [16] : 36)

    2- Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan kisah Luqman dengan sebutan yang baik, bahwa Dia telah menganugerahinya hikmah; dan Luqman menasihati anaknya yang merupakan buah hatinya, maka wajarlah bila ia memberikan kepada orang yang paling dikasihinya sesuatu yang paling utama dari pengetahuannya. Karena itulah hal pertama yang dia pesankan kepada anaknya ialah hendaknya ia menyembah Allah semata, jangan mempersekutukannya dengan sesuatu pun. Kemudian Luqman memperingatkan anaknya, bahwa:

    إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

    sesungguhnya mempersekutukan (Allah)adalah benar-benar kezaliman yang besar.(Luqman: 13)

    3- Berdakwah menuju Allah yaitu kepada syahadat Laa Ilaaha Illallah merupakan kewajiban bagi setiap orang sesuai kemampuannya

    فَاتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

     “Bertaqwalah kepada Allah sesuai kemampuan kalian”. (QS. At Taghobun [64] : 16)

    4- Maka barangsiapa yang menyelewengkan sedikit dari ibadah-ibadah tersebut atau selainnya untuk selain Allah, sungguh dia telah menyekutukan Allah. Allah berfirman,

    إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

    “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (QS al Maidah: 72).

     
  • erva kurniawan 1:23 am on 28 January 2022 Permalink | Balas  

    Para Pecinta Kebenaran 

    One Day One Sirah

    71

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Para Pecinta Kebenaran

    Sahabat fillahku, selain para penyembah berhala, orang Nasrani, dan orang Yahudi, masih ada satu kelompok yang lain. Mereka adalah penganut ajaran Nabi Ibrahim. Jumlah mereka sangat sedikit. Hati mereka sangat gelisah menyaksikan orang menyembah batu.

    “Kalian harus mempunyai agama,” kata mereka kepada para penyembah berhala, “Sebab kalian belum mempunyai Tuhan.”

    Namun, orang-orang tidak menggubris nasihat itu dan menganggapnya sebagai angin lalu. Satu di antara penganut ajaran Nabi Ibrahim yang gigih adalah Zaid bin Amir. Ia adalah paman Umar bin Khattab.

    “Tidak seorangpun di antara kalian yang menganut agama Ibrahim selain saya,” demikian kata Zaid kepada keluarganya. “Kalian menyembah batu yang tidak bisa berbuat apa apa. Sungguh, kalian telah berada dalam kesesatan!”

    Zaid bin Amir mengatakan hal itu berkali-kali sehingga orang orang pun marah kepadanya. Bahkan, keluarganya sendiri menjadi geram dan gelisah. Mereka pun beramai-ramai mengusir Zaid dari Mekah. Zaid terusir dari negerinya sendiri. Ia terlunta-lunta mencari kebenaran. Dalam perjalanan menuju Syam, ia pun terbunuh di tangan para perampok.

    Kita tahu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam sangat membenci berhala. Beliau lebih dekat kepada ajaran Nabi Ibrahim ini. Namun, hal tersebut tidaklah cukup memuaskan hatinya. Bagaimana cara menyembah Allah? Bagaimana Allah menuntun manusia agar keluar dari kesesatan seperti sekarang ini?

    Hati Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam semakin gundah karena kemaksiatan tambah merajalela. Tahukah kalian, apa yang kemudian beliau lakukan untuk menenangkan hati?

    Kita lanjutkan besok ya kisahnya…
    In syaa Allah

    📝Catatan Tambahan📝

    Kaum Hanif

    Para ahli sejarah menamakan para pengikut ajaran Nabi Ibrahim ini sebagai kaum hanif. Abu Dzar Al Ghiffari, Ubaidillah bin Jahsy, serta beberapa orang lain termasuk golongan ini. Mereka amat membenci berhala dan pantang meminum minuman keras.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:21 am on 27 January 2022 Permalink | Balas  

    Dua Nikmat yang Seringkali Manusia Tertipu 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Dua Nikmat yang Seringkali Manusia Tertipu

    نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
    ”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :

    1- Ibnu Baththol mengatakan, ”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan.

    2- Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah.

    3- Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.”

    4- Ibnul Jauzi mengatakan, ”Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun ia dalam kondisi tidak sehat. Apabila terkumpul pada manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dalam melakukan amalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).”

    5- Ibnul Jauzi juga mengatakan nasehat yang sudah semestinya menjadi renungan kita, “Intinya, dunia adalah ladang beramal untuk menuai hasil di akhirat kelak. Dunia adalah tempat kita menjajakan barang dagangan, sedangkan keuntungannya akan diraih di akhirat nanti.

    6- Barangsiapa yang memanfaatkan waktu luang dan nikmat sehat dalam rangka melakukan ketaatan, maka dialah yang akan berbahagia. Sebaliknya, barangsiapa memanfaatkan keduanya dalam maksiat, dialah yang betul-betul tertipu.

    Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:

    1- Dunia itu kesenangan yang menipu

    وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

    Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
    [Surat Aal-E-Imran : 185]

    2- Menggunakan waktu luang dengan sebaik-baiknya

    فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ

    Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
    [Surat Al-Sharh : 7]

    3- peringatan akan penyesalan orang-orang yang tidak mau menggunakan waktu luang dan sehat

    يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ذَلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ

    (Ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan.

    4- Pertanggungan jawab terhadap nikmat yang diberikan

    ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

    Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
    (At-Takastur:8).

     
  • erva kurniawan 1:19 am on 26 January 2022 Permalink | Balas  

    Pandai Bergaul 

    One Day One Sirah

    70

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Pandai Bergaul

    Sahabat fillahku, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam sangat pandai bergaul dengan siapa saja. Beliau mempunyai banyak kenalan baik, mulai dari budak sampai ke para pembesar. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam sangat menghormati sahabat-sahabatnya. Bahkan, banyak di antara mereka yang beliau beri julukan “kesayangan”. Sebaliknya, para sahabat pun amat menyayangi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Sebagian mereka memberi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dengan julukan “kesayangan” juga. Abu Dzar memberi julukan “khalil” kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Khalil berarti ‘teman’ atau ‘kekasih’.

    Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah menolak undangan. Sesibuk apa pun, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam selalu bisa membagi waktu dengan baik untuk memenuhi undangan. Hal-hal seperti ini membuat beliau amat dihormati dan dihargai lawan ataupun kawan.

    Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menjadi orang yang disayangi dengan tidak banyak mengumbar bicara. Sebaliknya, beliau malah lebih suka mendengar daripada berbicara. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam selalu berkata seperlunya. Kalau bicara, kata katanya mengalir lancar dari celah gigi-giginya. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bicara ke pokok masalah, jelas, tanpa bertele-tele.

    Jika sedang marah, wajah beliau berubah, tetapi beliau selalu menyembunyikan dari orang lain. Kalau disakiti, beliau membuang wajahnya ke samping. Kalau gembira, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menundukkan kepala. Canda beliau selalu sopan dan tidak pernah tertawa terbahak-bahak. Tertawa beliau hanya senyum.

    Selain amat menyayangi sesama manusia, beliau adalah penyayang binatang. Tahun 630 M, beliau pernah berjalan memimpin 10.000 tentara Muslim. Saat itu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam melihat seekor anjing bersama anak-anaknya menghalangi jalan. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan agar pasukan tidak mengganggu sang induk anjing dan anak anaknya. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bahkan memerintahkan seorang prajurit menjaga anjing itu sampai semua pasukan lewat.

    Mungkin terbersit pertanyaan, dengan pribadi yang sehebat itu , Apakah Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam sudah tau tentang Allah sebelum beliau diangkat menjadi utusan -Nya?

    Kita lanjutkan besok kisahnya…..Insya Allah

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:17 am on 25 January 2022 Permalink | Balas  

    Menguap Adalah dari Setan 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Menguap Adalah dari Setan

    عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (( التَّثَاؤُبُ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ ))

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Menguap adalah dari setan, oleh karena itu apabila kalian menguap maka tahanlah semampunya.” (HR. Bukhari 3289 dan Muslim 2994)

    Dalam lafadz yang lain:

    عن أب سعيد الحضرى رضي الله عنه، أن النبى صلى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :
    إِذَا تَثَاوَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيهِ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ

    Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
    “Jika kalian menguap maka tutuplah mulutnya dengan tangannya. Karena setan akan masuk”

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Agama Islam mengajarkan manusia akhlak-akhlak yang mulia dan melarang manusia dari akhlak-akhlak yang tercela. Diantara akhlak mulia dalam Islam adalah Islam mengajarkan adab ketika menguap.

    2- Diantara adab yang diajarkan Islam ketika menguap adalah berusaha menahannya sebisa mungkin. Tidak membiarkan mulutnya ternganga dan terbuka ketika menguap.

    3- Maksudnya tahanlah sebisa mungkin. Yaitu dengan melakukan ithbaq (menggabungkan bibir). Jika tidak bisa ditahan maka dengan meletakkan tangan di mulut” (Dalilul Falihin, 6/175).

    4- Dari dalil-dalil di atas, bisa kita simpulkan bahwa yang pertama kali diusahakan ketika menguap adalah menahan mulut dengan menggabungkan bibir. Jika tidak mampu maka baru menggunakan tangan. Kemudian bersamaan dengan itu, berusaha untuk tidak mengeluarkan suara apapun baik suara “hah” atau suara apapun.

    5- Para ulama berkata: “Karena menguap itu kebanyakan disertai rasa berat di badan, rasa penat, malas, dan condong pada kemalasan, dan penyandarannya kepada setan adalah karena setanlah yang mengundang kepada syahwat.” (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim 4/322)

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur’an :

    • Bila ia benar berasal dari setan, maka tentu disunahkan untuk membaca isti’adzah ini tatkala menguap meskipun tidak ada dalil khusus untuk itu, karena telah ditunjukkan oleh keumuman makna ayat:

    وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

    Artinya: “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (AS Al-A’raaf: 200).

     
  • erva kurniawan 1:11 am on 24 January 2022 Permalink | Balas  

    Mencintai Anak-Anak 

    69

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Mencintai Anak-Anak

    Sejak masa mudanya, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam amat mencintai anak-anak. Sewaktu pulang dari Perang Badar, beliau mengajak Usamah, putra Zaid bin Haritsah, naik unta bersama. Saat itu, Usamah berusia 10 tahun.

    Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam adalah kakek yang penyayang. Beliau sangat sering bermain dengan cucu cucunya. Beliau membiarkan Umamah, putri Zainab dan Abu Al Ash, menarik-narik jubah saat beliau sedang sholat. Bahkan, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam membiarkan Umamah menunggangi punggung ketika beliau juga sedang shalat.

    Suatu hari, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam pernah berkumpul dengan para istrinya. Beliau menggendong Umamah sambil mengeluarkan seuntai kalung.

    “Kalung ini akan kuberikan kepada orang yang paling aku cintai,” kata Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam sambil memandang istrinya satu per satu.

    Para istri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam saling memandang dengan memendam rasa berdebar. Siapakah di antara mereka yang akan mendapatkan kalung itu? Ketika Rasulullah melihat candanya mengena, sambil tersenyum, beliau memberikan kalung itu kepada Umamah.

    Pada saat lain, Rasulullah pernah dikencingi seorang bayi sampai baju beliau basah. Ibu sang anak merenggut anaknya dari gendongan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dengan keras. Melihat hal itu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam langsung berkata, “Air kencing ini bisa dibersihkan, tetapi hati seorang anak yang dipukul akan tetap terluka.”

    Setelah itu, beliau pun melaksanakan shalat tanpa berwudhu lagi. Beliau hanya mencipratkan air pada pakaian yang terkena kencing.

    Ada seorang anak yang sering dikunjungi oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Suatu saat, anak itu tampak murung karena burung peliharaannya lepas. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam pun segera datang dan membuat anak itu tersenyum kembali. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam juga banyak menghabiskan waktu bermain dengan anak anak kaum Muslimin yang lahir di negeri hitam Habasyah. Beliau tersenyum melihat mereka mengucapkan kata kata dalam bahasa Habasyah yang terdengar lucu.

    📝Catatan Tambahan📝

    Kuda Kesayangan Rasulullah

    Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam punya kuda kesayangan.
    Kuda itu berwarna coklat dengan belang putih di dahi. Keempat kakinya pun berwarna putih dari lutut ke bawah.

    Kita lanjutkan besok kisahnya….Insya Allah

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:35 am on 22 January 2022 Permalink | Balas  

    Ali bin Abu Thalib 

    One Day One Sirah

    68

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Ali bin Abu Thalib

    Sahabat fillahku, selain Zaid bin Haritsah, ada penghuni laki-laki lagi di dalam rumah tangga Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang penuh berkah itu. Ia adalah Ali bin Abu Thalib. Mulanya, Ali bin Abu Thalib tinggal di rumah ayahnya. Namun, suatu saat Mekah dilanda musim paceklik. Kekeringan yang mengganas itu membuat kehidupan menjadi bertambah sulit. Abu Thalib yang hidup sederhana sangat merasakan keadaan ini. Apalagi, Abu Thalib memiliki banyak putra yang harus diberi makan.

    Melihat hal itu, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam mengajak Abbas dan Hamzah, adik-adik Abu Thalib, untuk memelihara putra-putra Abu Thalib. Abbas dan Hamzah setuju dengan usul yang mulia ini. Mereka bertiga pun menemui Abu Thalib.

    Abu Thalib hanya pasrah bercampur lega. Ia memperbolehkan kedua adiknya dan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam untuk mengasuh anak-anaknya. Abbas mengambil Thalib, Hamzah memelihara Ja’far, dan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam mengasuh Ali. Hanya Aqil, sang putra bungsu yang masih dipelihara Abu Thalib.

    Saat tinggal di rumah Muhammad, Ali berumur lima atau enam tahun. Ia anak yang sehat. Kulitnya agak kecoklatan. Tubuhnya gempal dan tegap. Sorot matanya tajam. Kalau tersenyum giginya tampak.

    Tindakan Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam ini dilakukan untuk membalas budi Abu Thalib yang tidak terhingga, yakni telah memelihara beliau sejak kakeknya, Abdul Muthalib wafat. Selain itu, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam juga ingin mencurahkan kasih sayang kepada seorang anak laki laki sebagai pengganti kedua putra beliau, Qasim dan Abdullah.

    Dibawa asuhan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam, Ali bin Abu Thalib tumbuh menjadi seorang yang berkepribadian luhur. Kemudian ia menjadi menantu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan mempunyai dua orang putra yang terkenal dalam sejarah Islam, Hasan dan Husain. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam amat menyayangi kedua cucunya ini.

    Kita lanjutkan kisahnya besok insya Allah …

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:34 am on 21 January 2022 Permalink | Balas  

    Memelihara Sunah 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Memelihara Sunah

    عن أَبي نَجيحٍ العِرباضِ بنِ سَارية رضي الله عنه قَالَ: وَعَظَنَا رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَوعظةً بَليغَةً وَجِلَتْ مِنْهَا القُلُوبُ، وَذَرَفَتْ مِنْهَا العُيُونُ، فَقُلْنَا: يَا رسولَ اللهِ، كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَأوْصِنَا، قَالَ: ((أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإنْ تَأمَّر عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، وَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اختِلافًا كَثيرًا، فَعَليْكُمْ بسُنَّتِي وسُنَّةِ الخُلَفاءِ الرَّاشِدِينَ المَهْدِيِيِّنَ عَضُّوا عَلَيْهَا بالنَّواجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ؛ فإنَّ كلَّ بدعة ضلالة)). رواه أَبُو داود والترمذي، وَقالَ: ((حديث حسن صحيح)).

    Dari Abu Najih al-‘Irbadh bin Sariyah Radhiallahu ‘anhu, katanya: “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam pernah memberikan Kami Nasehat Yang membuat hati kami bergetar dan air mata Kami bercucuran. Maka kami berkata: “Ya Rasulullah, seakan-akan ini merupakan Nasehat perpisahan, maka berilah kami wasiat. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
    “Saya wasiatkan kalian untuk bertaqwa kepada Allah ta’ala, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak Habasyi. Karena diantara kalian yang hidup (setelah ini) akan menyaksikan banyaknya perselisihan. Hendaklah kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah Khulafauurrasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah (genggamlah dengan kuat) dengan gerahammu. Hendaklah kalian menghindari perkara-perkara yang diada-adakan, karena sesungguhnya segala sesuatu kebid’ahan itu adalah sesat.”
    Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.

    Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

    1- Hadist ini menunjukkan tentang sunnahnya memberikan wasiat saat berpisah karena di dalamnya terdapat kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

    2- Taqwa kepada Allah merupakan hal paling penting untuk disampaikan seorang Muslim kepada Muslim lainnya, kemudian mendengar dan taat kepada pemimpin-pemimpin kita yang memegang pemerintahan itu, apabila mereka tetap menjalankan pemerintahan selama tidak terdapat di dalamnya maksiat sebagaimana yang diridhai oleh Allah.

    3- Sunnahku yakni perjalanan dan sari hidupku.

    4- Keharusan untuk berpegang teguh terhadap Sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan Sunnah Khulafaurrasyidin, karena di dalamnya terdapat kemenangan dan kesuksesan, khusus nya tatkala banyak terjadi perbedaan dan perpecahan. Khulafaurrasyidin adalah pengganti-pengganti Nabi yang bijaksana dan senantiasa mengikuti kebenaran. Mereka itu adalah Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali radhiallahu ‘anhum.

    5- Gigitlah dengan teguh sekuat-kuatnya dan jangan sampai terlepas sedikitpun.

    6- Apa yang disabdakan Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam ini merupakan kebenaran, saat ini bermacam-macam perselisihan yang kita hadapi sekarang, baik karena banyaknya faham baru yang tumbuh dan perpecahan sesama ummat Islam sendiri serta hal-hal lain.

    7- Karena itu satu-satunya jalan agar kita tetap selamat di dunia dan akhirat adalah dengan berpegang teguh pada sunnah Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan sunnah khulafaurrasyidin, yang intinya di dalam kandungan al-Quran dan Hadist.

    8- Bid’ah yakni sesuatu yang tidak ada dalam agama lalu diada-adakan sehingga seolah-olah itu juga termasuk dalam agama. Bid’ah yang sedemikian inilah yang sesat dan setiap yang sesat pasti ke neraka sebagaimana dalam Hadis lain disebutkan:
    “Maka sesungguhnya setiap sesuatu yang diada-adakan, itu bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan adalah di dalam neraka.”

    9- Tetapi kalau yang diada-adakan itu baik (masholihul mursalah), maka tentu saja tidak terlarang seperti mendirikan sekolah-sekolah (madrasah), pondok-pondok, dengan cara yang serba modern. Semua tidak terlarang sekalipun dalam zaman  Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam belum ada.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    • Perintah Memelihara Sunnah Dan Adab-adabnya

    وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

    “Apa saja yang diberikan oleh Rasul kepadamu semua, maka ambillah itu – yakni lakukanlah – dan apa saja yang dilarang olehnya, maka hentikanlah itu.” (al-Hasyr: 7)

    Allah Ta’ala berfirman lagi:

    وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ

    إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ

    “Ia – yakni Muhammad – itu tidaklah berkata-kata dengan kemauannya sendiri. Itu tiada lain kecuali wahyu yang diwahyukan kepadanya.” (an-Najm: 3-4)

    Juga Allah Ta’ala berfirman pula:

    قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

    “Katakanlah-hai Muhammad, jikalau engkau semua mencintai Allah, maka ikutilah aku, maka Allah tentu mencintai engkau semua dan akan mengampuni dosa-dosamu.” (ali-lmran:31).

     
  • erva kurniawan 1:31 am on 20 January 2022 Permalink | Balas  

    Ruqayyah dan Ummu Kultsum 

    One Day One Sirah

    67

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Ruqayyah dan Ummu Kultsum

    Bagaimana kisah putra-putri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam yang lain?

    Ruqayyah menikah dengan Utbah. Sementara itu, Ummu Kultsum menikah dengan Utaibah. Utbah dan Utaibah adalah kakak-beradik. Mereka adalah putra Abdul Uzza yang ketika Islam datang, sangat keras memusuhi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan para pengikutnya. Begitu kerasnya permusuhan mereka sampai kaum muslimin menamai Abdul Uzza sebagai “Abu Lahab”. Lahab berarti ‘gejolak api’.

    Ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mulai mendakwahkan Islam, Ruqayyah dan Ummu Kultsum jadi amat menderita. Hampir setiap hari ibu mertua mereka, Ummu Jamil, mencaci maki Rasulullah. Ummu Jamil adalah adik Abu Sufyan yang memimpin penindasan terhadap kaum Muslimin.

    Ummu Jamil semakin tidak kuasa menahan marahnya melihat kesabaran Ruqayyah dan Ummu Kultsum walau ia selalu menyumpah serapahi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam di depan mereka setiap ada kesempatan. Kemarahan itu pun segera mencapai puncaknya.

    “Ceraikan mereka!” teriak Ummu Jamil kepada kedua putranya, Utbah dan Utaibah. “Usir mereka dari sini!”

    Utbah dan Utaibah pun menceraikan Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Sesuai dengan janji kaum kafir, Utbah dan Utaibah dinikahkan dengan dua putri seorang jutawan Quraisy, Abu Uhaihah. Sementara itu, Ruqayyah dan Ummu Kultsum yang diusir begitu saja, kembali ke rumah orangtua mereka sambil menangis tersedu-sedu.

    Sudah tentu dapat dimengerti betapa hancurnya hati Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan Bunda Khadijah melihat kedua putri mereka diperlakukan secara semena-mena. Namun, Maha suci Allah yang kemudian memberi jodoh yang lebih baik.

    Ruqayyah kemudian menikah dengan Utsman bin Affan, salah seorang sahabat besar. Ruqayyah sempat ikut hijrah ke Habasyah dan Madinah. Namun ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam baru pulang dari Perang Badar, beliau menemui Ruqayyah telah wafat.

    Beliau kemudian menikahkan Utsman bin Affan dengan Ummu Kultsum. Namun, tidak lama kemudian Ummu Kultsum pun wafat menyusul kakaknya. Kedua putri Rasulullah ini wafat tanpa meninggalkan keturunan.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:30 am on 19 January 2022 Permalink | Balas  

    Diijabhnya Do’a Orang yang Berpuasa 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Diijabhnya Do’a Orang yang Berpuasa

    عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ” ثَلاثَةٌ لا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزَّتِي لأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ ” رواه الترمذي (2525) وصححه الألباني في صحيح الترمذي (2050)

    Dari Abu Hurairah berkata, “Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam: “Tiga kelompok yang tidak akan ditolak do’anya: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka. Pemimpin yang adil. Dan do’a orang yang teraniaya. Allah menyibak awan dan membuka pintu-pintu langit seraya berfirman: “Demi kemulian-Ku dan keagungan-Ku, pasti Aku tolong kamu, walau setelah beberapa waktu.” (Hr.Ahmad dan At Tirmidzi)

    Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

    1- Doa adalah perwujudan rasa cinta seorang hamba kepada Allah Subhanahu Wata’ala, sekaligus pengakuan akan kebutuhan dan pertolongan-Nya. Hakikat do’a sebenarnya juga meminta kekuatan dan kesanggupan dari Allah Subhanahu Wata’ala. Dalam doa ada makna memuji Allah Subhanahu Wata’ala, ada pengakuan bahwa Allah Maha Mulia lagi Maha Pemurah. Itu semua menjadi ciri pengabdian dan penghambaan.

    2- Do’a adalah ibadah.

    3- Putusan atau qodha’ Allah tidak bisa ditolak kecuali dengan do’a

    لا يرد القضاء إلا الدعاء ولا يزيد في العمر إلا البر

    “Putusan atau qadha’ Allah tidak bisa ditolak kecuali dengan do’a. Dan sesuatu tidak akan menambah umur kecuali kebaikan.

    4-  Do’a orang-orang yang bepuasa, do’a yang ijabah. Maka jangan disia- siakan.

    Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:

    1- Ramadhan adalah syahrud du’aa’, bulan berdo’a-. Sehingga rangkaian ayat-ayat shaum yang panjang itu, disisipi seruan untuk berdo’a.

    وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

    Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Al-Baqarah :186)

    2- Berdo’alah, Allah akan mengabulkannya. Secara umum Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdo’a, memohon dan memelas kepada-Nya. Allah juga telah menjanjikan akan mengabulkan permohonan hamba tersebut.

    ﺍﺩْﻋُﻮﻧِﻲ ﺃَﺳْﺘَﺠِﺐْ ﻟَﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺴْﺘَﻜْﺒِﺮُﻭﻥَ ﻋَﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻲ ﺳَﻴَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﺩَﺍﺧِﺮِﻳﻦَ

    “Berdo’alah kepadaKu, Aku akan kabulkan do’a kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60).

    3- Rendah diri dan khusyu’.

    ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

    “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Al-Araf:55.).

     
  • erva kurniawan 1:27 am on 18 January 2022 Permalink | Balas  

    Zainab 

    One Day One Sirah

    66

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Zainab

    Zainab adalah putri tertua Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Ia menikah dengan sepupunya, Abu Al-Ash bin Rabi. Ibu Abu Al-Ash bernama Halah. Ia adalah kakak perempuan Bunda Khadijah. Pernikahan itu berlangsung jauh sebelum Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam di angkat menjadi seorang Rasulullah.
    Sahabat fillahku, kisah cinta Zainab dan Abu Al-Ash masyhur karena gelombang kesulitan yang kemudian mereka hadapi.

    Abu Al-Ash adalah orang yang jujur. Bisnisnya sangat maju dan ia berpeluang menjadi seorang yang sangat sukses dalam perdagangan. Namun, ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mulai memperkenalkan Islam, Abu Al-Ash memilih tetap menyembah berhala. Sementara itu, Zainab bersegera memeluk agama baru itu. Ketika Islam makin menyebar, perlawanan kaum Quraisy semakin kuat. Ummu Jamil, istri Abu Lahab, menyerukan agar Abu Al-Ash menceraikan istrinya. Namun, Abu Al-Ash menolak.

    Dalam Perang Badar, Abu Al-Ash menjadi prajurit Quraisy menghadapi pasukan Muslim. Abu Al-Ash tertangkap dan dibawa sebagai tawanan. Zainab yang masih tinggal di Mekah mengirimkan kalung ibunya untuk menebus Abu Al-Ash. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam amat terharu melihat kalung almarhumah Khadijah.

    “Kalau kalian berpendapat tawanan ini dibebaskan tanpa uang tebusan, bebaskanlah dia,” kata Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabat.

    Para sahabat terdiam. Uang tebusan biasanya berjumlah sangat besar. Jika Abu Al-Ash di bebaskan tanpa uang tebusan, itu berarti mengurangi jatah uang mereka. Padahal, mereka telah mempertaruhkan nyawa dalam perang. Apalagi saat itu banyak sahabat yang hidup melarat karena kekayaan hidup mereka diambil kaum Quraisy ketika mereka berhijrah ke Madinah. Namun, para sahabat mengerti bahwa uang bukanlah tujuan mereka berperang. Terlebih, mereka tidak ingin melihat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam berduka memikirkan perasaan putrinya. Para sahabat pun segera membebaskan Abu Al Ash.

    Allah kemudian melarang pernikahan antara wanita Muslim dengan seorang kafir. Mengetahui hal itu, Zainab pun meninggalkan Abu Al Ash dan pergi ke Madinah untuk bergabung dengan ayahnya. Tentu, Zainab dan Abu Al Ash amat menderita karena harus berpisah. Namun, bagi Zainab, firman Allah berada di atas derita pribadi. Abu Al Ash pun melepas Zainab justru karena ia amat mencintai istrinya itu.

    Insya Allah kita lanjutkan besok kisahnya

    📝Catatan Tambahan📝

    Abu Al Ash Masuk Islam

    Suatu ketika, kafilah dagang Abu Al Ash dicegat pasukan Muslim. Abu Al Ash memohon bantuan Zainab di Madinah. Saat itulah Abu Al Ash kemudian masuk Islam. Mereka dikaruniai seorang putra bernama Ali yang wafat ketika bayi dan seorang putri bernama Umamah.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:26 am on 17 January 2022 Permalink | Balas  

    Membangun Kepedulian 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Membangun Kepedulian

    وعن أَبي قَتادَةَ الْحارِثِ بنِ ربْعي قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّه ﷺ: إِنِّي لأَقُومُ إِلَى الصَّلاةِ وَأُرِيدُ أَنْ أُطَوِّل فِيها، فَأَسْمعُ بُكَاءَ الصَّبِيِّ فَأَتَجوَّزَ فِي صلاتِي كَرَاهِيَةَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمِّهِ رواه البخاري.

    Dari Abu Qatadah, Harits bin Rib’i Radhiyallahu ‘Anhu berkata:
    “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
    “Sesungguhnya saya berdiri untuk shalat dan saya bermaksud hendak memperpanjangkannya, kemudian saya mendengar tangisan bayi, dan sayapun memperingan shalatku. Saya tidak ingin memberatkan ibunya. (HR. Ahmad 2202 dan Bukhari 707).”

    Pelajaran yang terdapat didalam hadist :

    1- Hadist ini memberi petunjuk bahwa adanya kemurahan hati dan kepedulian kepada sesama orang Islam.

    2- Sesama orang Islam harus ditumbuh suburkan adanya saling mencintai, menghargai, menyayangi dan saling tolong menolong.

    3- Tatkala hendak berbuat sesuatu tidak boleh memaksakan kehendak lebih lagi didasari dengan emosi. Maka tatkala Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam berdiri untuk shalat dan beliau bermaksud hendak memperpanjangkannya, kemudian mendengar tangis seorang bayi, lalu beliau Shallallahu ‘Alaihi Wassalam meringankan shalatnya itu karena beliau tidak suka memberatkan Ibu si bayi.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al quran :

    • Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk saling menolong dalam berbuat kebaikan —yaitu kebajikan— dan meninggalkan hal-hal yang mungkar: hal ini dinamakan ketakwa­an. Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang mereka bantu-membantu dalam kebatilan serta tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan hal-hal yang diha­ramkan.

    وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ

    Dan  Tolong- menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (Al-Maidah: 2).

     
  • erva kurniawan 1:13 am on 16 January 2022 Permalink | Balas  

    Zaid bin Haritsah 

    One Day One Sirah

    65

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Zaid bin Haritsah

    Suatu hari, keponakan Bunda Khadijah yang bernama Hakim bin Hizam membawa seorang budak laki laki bernama Zaid bin Haritsah. Zaid tiba dibawa ke rumah Bunda Khadijah dalam keadaan mengenaskan. Lehernya dibelenggu sehingga ia terpaksa merangkak seperti seekor kuda. Bunda Khadijah membeli Zaid dan memperlakukannya dengan baik.

    Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam amat menyukai Zaid. Apalagi ketika Zaid bercerita bahwa ia dijadikan budak dengan cara diculik.

    Lima belas tahun yang lalu, Zaid kecil sedang berjalan pulang bersama ibunya ketika datang para perampok gurun. Zaid disergap dan dibawa lari. Sejak itulah ia hidup sebagai seorang budak yang diperjualbelikan ke sana kemari. Nasiblah yang membawanya bertemu dengan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, orang yang amat Zaid cintai.

    Melihat Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam amat menyayangi Zaid, Bunda Khadijah memberikan Zaid kepada suaminya itu. Bunda Khadijah yang bijaksana mengerti bahwa suaminya menganggap Zaid seolah sebagai pengganti Qasim dan Abdullah yang telah tiada. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam segera memerdekakan Zaid. Namun, secara tidak terduga, datanglah Haritsah, ayah Zaid.

    Haritsah telah bertahun-tahun mencari Zaid sejak anaknya itu menghilang. Haritsah amat menyayangi dan merindukan Zaid sehingga ia membuat puisi kesedihan tentang anaknya itu. Zaid pun amat menyayangi ayahnya.

    “Silakan membawa Zaid pulang,” kata Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam kepada Haritsah. “Tetapi, seandainya Zaid memilih tetap bersama saya, saya tidak akan menolaknya.”

    Ternyata, Zaid lebih memilih tinggal bersama Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam amat bahagia sehingga mengangkat Zaid sebagai putra beliau. Sejak saat itu, Zaid sering dipanggil Zaid bin Muhammad. Kelak, ketika Islam telah datang, Allah melarang anak angkat mewarisi harta ayah angkatnya yang telah wafat. Harta seorang ayah tetaplah menjadi hak anak kandung, bukan anak angkat. Mahaadil Allah Yang Agung.

    Besok kita lanjutkan dengan kisah para putri Rasulullah ya….
    In syaa Allah

    📝Catatan Tambahan📝

    Syahid pada Perang Mu’tah

    Sebetulnya, Zaid tidaklah terlalu tampan. Kulitnya cokelat kehitaman, usianya sebelas tahun lebih muda dari Rasulullah. Namun, semangat jihadnya tidak tertandingi. Kelak, ia gugur sebagai syuhada ketika menjadi panglima pasukan muslim pada perang Mu’tah melawan pasukan Romawi.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:11 am on 15 January 2022 Permalink | Balas  

    Pentingnya Mengenal Keburukan 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Rabu, 8 September 2021 / 1 Safar 1443H

    Pentingnya Mengenal Keburukan

    عَنْ حُذَيْفَةَ بْنَ الْيَمَان رضي اللَّه عنهِ يَقُولُ كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ قُلْتُ فَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ إِلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا فَقَالَ هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ

    Dari Hudzaifah bin Yaman Radhiyallahu ‘Anhu berkata; “Orang-orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang perkara-perkara kebaikan sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena aku takut akan menimpaku. Aku bertanya; “Wahai Rasulullah, dahulu kami berada pada masa jahiliyyah dan keburukan lalu Allah mendatangkan kebaikan ini kepada kami, apakah setelah kebaikan ini akan datang keburukan?”. Beliau menjawab: “Ya”. Aku bertanya lagi; “Apakah setelah keburukan itu akan datang lagi kebaikan?”. Beliau menjawab: “Ya, akan tetapi di dalamnya ada “dukhn” (kotorannya) “. Aku bertanya lagi; “Apa kotorannya itu?”. Beliau menjawab: “Yaitu suatu kaum yang memimpin tanpa mengikuti petunjukku, kamu mengenalnya tapi sekaligus kamu ingkari”. Aku kembali bertanya; “Apakah setelah kebaikan (yang ada kotorannya itu) akan timbul lagi keburukan?”. Beliau menjawab: “Ya, yaitu para penyeru yang mengajak ke pintu jahannam. Siapa yang memenuhi seruan mereka maka akan dilemparkan kedalamnya”. Aku kembali bertanya; “Wahai Rasulullah, berikan sifat-sifat (ciri-ciri) mereka kepada kami?”. Beliau menjelaskan: “Mereka itu berasal dari kulit-kulit kalian dan berbicara dengan bahasa kalian”. Aku katakan; “Apa yang baginda perintahkan kepadaku bila aku menemui (zaman) keburukan itu?”. Beliau menjawab: “Kamu tetap berpegang (bergabung) kepada jama’atul Muslimin dan pemimpin mereka”. Aku kembali berkata; “Jika saat itu tidak ada jama’atul muslimin dan juga tidak ada pemimpin (Islam)?”. Beliau menjawab: “Kamu tinggalkan seluruh firqah (kelompok/golongan) sekalipun kamu harus memakan akar pohon hingga maut menjemputmu dan kamu tetap berada di dalam keadaan itu (berpegang kepada kebenaran) “.(HR Bukhari dan Muslim).

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Sebagaimana seorang muslim dituntut untuk mengetahui berbagai macam kebaikan agar dapat mengamalkannya, begitu pula selayaknya bagi dia untuk mengetahui pelbagai macam keburukan agar mampu menghindarinya. Jika dicermati sejenak, betapa banyak kitab-kitab ulama terdahulu yang mengupas masalah dosa-dosa besar. Hal itu bertujuan untuk memperingatkan umat agar tidak terjerumus ke dalamnya.

    2- Teladan tentang makrifat (terhadap keburukan) dengan tujuan menjauh darinya ini terambil dari sejarah perjalanan para shahabat Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– yang tertarbiyah dalam naungan wahyu dan berperikehidupan pada masa turun wahyu; (makrifat seperti ini) sebagaimana dikatakan oleh shahabat mulia Hudzaifah bin al-Yaman –radhiyallahu ‘anhu:
    “Dulu orang-orang senantiasa bertanya kepada Rasulullah tentang kebaikan, sementara aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena aku takut terjerumus ke dalam keburukan itu.” (Muttafaq ‘alaihi)

    3- Terlebih lagi perkara kesesatan dan kebatilan, yang merupakan kezaliman terbesar, yang mampu menyeret manusia menjadi bahan bakar api neraka selama-lamanya. Sudah sepantasnyalah kita memahami hakikat kesesatan dan kebatilan itu sendiri. Karena siapa yang tidak mengetahuinya, dikhawatirkan akan terperosok di dalamnya tanpa disadarinya.

    Sebagaimana yang dikatakan oleh penyair Arab, Abu Faras al-Hamdani,

    عَرَفْتُ الشَّرَّ لَا لِلشَّر … رِ لَكِنْ لِتَوَقِّيهِ

    وَمَنْ لَا يَعْرِفِ الشَّرَّ … مِنَ النَّاسِ يَقَعْ فيهِ!

    “Aku mengetahui keburukan bukan untuk berbuat keburukan…
    Akan tetapi agar mampu terhindar darinya…
    Karena barang siapa dari manusia yang tidak mengetahui keburukan..
    Suatu saat akan terjerumus ke dalamnya!”

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur’an :

    • Maka sebagaimana tauhid tidak akan diketahui kecuali dengan menjauhi lawannya, yaitu syirik, dan iman tidak akan terwujud kecuali dengan menjauhi hal yang menyelisihinya, yaitu kekufuran, demikian juga halnya dengan kebenaran, tidaklah kebenaran akan termurnikan kecuali dengan memahami secara cermat kesalahan. Persis seperti itu juga halnya dengan (pengetahuan akan) Sunnah. Tidaklah akan bersih pemahaman terhadap Sunnah, tidak pula akan terang alamat-alamatnya kecuali (jika disertai) dengan makrifat terhadap lawannya, yaitu bid’ah.
      Bahkan sesungguhnya makrifat terhadap perkara-perkara beserta lawan-lawan dari perkara-perkara itu memang bersumber dari nilai-nilai Qurani yang agung sebagaimana firman Allah yang Maha Mulia:

     فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىَ لاَ انفِصَامَ لَهَا وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

     “Karena itu barang siapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 256).

     
  • erva kurniawan 1:09 am on 14 January 2022 Permalink | Balas  

    Rumah Tangga Muhammad 

    One Day One Sirah

    64

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Rumah Tangga Muhammad

    Sahabat fillahku, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam selalu membuat suasana rumahnya menjadi hidup dengan canda dan keramahan. Beliau suka berkelakar kepada siapa pun. Bukan hanya kepada istri dan putri putrinya, beliau juga amat ramah kepada pembantunya.

    Anas bin Malik Radhiallahu ‘anhu adalah pembantu rumah tangga Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam setelah beliau diangkat menjadi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan hijrah ke Madinah. Ia pernah ikut keluarga Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam selama dua belas tahun. Dengarlah apa yang Anas katakan, “Saya melayani Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam sejak saya berusia 8 tahun. Selama 12 tahun, beliau belum pernah memarahi saya satu kali pun walau saya melakukan kesalahan.”

    “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam paling suka makan sambil duduk bersila di lantai,” kata Anas bin Malik Radhiallahu ‘anhu lagi. “Beliau paling suka makan bersama. Beliau pernah berkata, ‘Sungguh malang orang yang makan sendirian.'”

    “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam gemar makan daging, tetapi beliau lebih sering menyantap kurma dan minum susu. Kalau ada yang menyuguhinya semangkuk susu, beliau akan berkata, ‘Allah memberi rahmat pada susu. Mudah-mudahan masih ada lagi.'”

    Sahabat fillahku, sejak muda, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam amat gemar memakai parfum. Bau wewangian itu akan membuat orang orang di sekitar beliau merasa senang. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam tidak menyukai baju berwarna merah. Beliau lebih suka baju berwarna lurik atau putih. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam juga gemar memakai surban dengan salah satu ujungnya menggelantung antara pundak. Beliau tidak pernah menggunakan baju yang seluruhnya terbuat dari sutera.

    Sahabat fillahku, kemudian datanglah satu orang yang amat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam sayangi. Begitu sayangnya sampai beliau mengangkatnya sebagai anak. Siapakah orang yang beruntung itu?

    Kita lanjutkan esok ya…. In syaa Allah

    📝Catatan Tambahan📝

    Siwak

    Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam amat bersih. Beliau sangat sering berwudhu. Pakaiannya juga tidak pernah kotor. Beliau selalu membawa siwak ke mana mana. Siwak adalah batang semak gurun sebesar pensil. Siwak digunakan untuk membersihkan gigi. “Kalau saya tidak ingin nanti memberatkan umat, saya akan mewajibkan kegiatan membersihkan gigi,” sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam kemudian.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:07 am on 13 January 2022 Permalink | Balas  

    Keutamaan Shalat Subuh 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Keutamaan Shalat Subuh

    عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا تُخْفِرُوا اللَّهَ فِي عَهْدِهِ فَمَنْ قَتَلَهُ طَلَبَهُ اللَّهُ حَتَّى يَكُبَّهُ فِي النَّارِ عَلَى وَجْهِهِ

    Dari Abu Bakr Ash-Shiddiiq, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa menunaikan shalat shubuh maka dia berada di bawah perlindungan Allah, oleh karena itu janganlah kalian melanggar perjanjian Allah. Barangsiapa membunuhnya, maka Allah akan menuntutnya sehingga melemparkan wajahnya ke dalam neraka.” (HR. Ibnu Majah, no. 3945. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

    Keterangan yang terdapat didalam hadist hadist :

    1- Keutamaan shalat shubuh, sebab disebut secara khusus.

    2- Larangan melanggar hak orang muslim yang taat, sebab dia memiliki perlindungan dari Allah, sehingga Allah akan membelanya.

    3- Bahaya membunuh seorang muslim yang menunaikan sholat. Karena Allah akan menuntutnya sehingga melemparkan wajahnya ke dalam neraka.

    4- Beriman adanya surga dan neraka.

    5- Pengaruh iman kepada adanya surga dan neraka.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al quran :

    • Bahwa keutamaan salat Subuh itu disaksikan oleh para malaikat yang telah bertugas di malam hari dan para malaikat yang akan bertugas di siang hari.

    إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

    Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (Al- Isra: 78).

     
  • erva kurniawan 8:04 pm on 12 January 2022 Permalink | Balas  

    PUTRA PUTRI NABI MUHAMMAD SHALALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM 

    One Day One Sirah

    63

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    PUTRA PUTRI NABI MUHAMMAD SHALALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM

    Sahabat fillahku, Bunda Khadijah adalah wanita teladan yang terbaik. Beliau wanita yang penuh kasih, setia, dan menyerahkan seluruh hidupnya untuk suami tercinta. Bunda Khadijah juga wanita yang subur. Setelah lima belas tahun berumah tangga, beliau melahirkan enam orang anak. Mereka adalah Ruqayyah, Zainab, Ummi Kultsum, Fatimah, Qasim dan Abdullah. Namun, Qasim dan Abdullah wafat ketika masih bayi, sedangkan keempat anak perempuan yang lain tetap hidup hingga dewasa. Kita dapat membayangkan betapa sedihnya Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam dan Bunda Khadijah.

    Ketika pulang ke rumah dan duduk disamping Bunda Khadijah, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam sering melihat kesedihan di wajah istrinya itu. Saat itu, mempunyai anak laki laki bagi masyarakat jahiliah adalah hal yang amat penting dan dianggap sebagai sebuah kebanggaan. Sebaliknya, mempunyai anak perempuan adalah hal yang amat memalukan, bahkan banyak orang yang memilih mengubur bayi perempuannya hidup hidup daripada memelihara nya.

    Tentu saja Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam dan Bunda Khadijah tidak merasa malu memiliki anak anak perempuan. Mereka menyayangi semua anak mereka tanpa pilih kasih. Apalagi putri bungsu mereka, Fatimah, yang saat itu berusia lima tahun, anak cantik yang sedang lucu lucunya. Hanya saja kehilangan dua anak laki laki yang masih bayi merupakan derita yang berat bagi orangtua manapun.

    Untuk mengusir rasa sedih yang sering datang merundung itu, apa yang dilakukan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam?

    Kita lanjutkan esok ya….
    In syaa Allah

    📖Catatan Tambahan📖

    KEKAYAAN TERBESAR

    Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam pernah berkata bahwa kekayaan terbesar adalah istri yang salehah. Bunda Khadijah adalah kekayaan terbesar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam pada saat saat paling sulit dalam hidup beliau.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:02 am on 11 January 2022 Permalink | Balas  

    HAJAR ASWAD 

    One Day One Sirah

    62

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    HAJAR ASWAD

    Sahabat fillah, ternyata yang datang pertama kali dari pintu Shafa adalah Muhammad. Orang orang pun bersorak lega.

    “Ini dia Al Amin” seru mereka. “Dia adalah orang yang bisa dipercaya. Kami yakin dia bisa memecahkan persoalan ini. Kami akan menerima putusannya. “

    Orang-orang Quraisy pun menceritakan persoalan yang mereka alami. Muhammad yang saat itu belum berumur 30 tahun, memandang mereka dengan matanya yang teduh dan bijaksana. Muhammad melihat berkobarnya api permusuhan pada mata setiap orang dari masing masing kabilah Quraisy. Keadaan ini benar-benar genting. Kalau salah mengambil keputusan, akan terjadi pertumpahan darah diantara kabilah-kabilah itu.

    Muhammad berpikir sejenak, lalu dia berkata,” tolong bawakan sehelai kain.”

    Kain pun segera diberikan. Muhammad mengambil dan menghamparkan kain itu. Dia lalu mendekati Hajar Aswad. Diangkatnya batu hitam itu dan diletakkan di tengah-tengah.

    “Hendaknya, setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini,” kata beliau lagi.

    Kemudian, para ketua kabilah memegang ujung kain dan bersama sama mengangkat Hajar Aswad. Di tempat Hajar Aswad semula berada. Muhammad mengangkat dan meletakkannya kembali.

    Semua pihak merasa amat puas dengan keputusan Muhammad yang adil itu. Demikianlah, pada waktu muda. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam telah menjadi orang yang cerdas dan bijaksana.

    Kita lanjutkan besok ya ceritanya… Insya Allah

    📖Catatan Tambahan📖

    HAJAR ASWAD DICURI

    Tanggal 18 Januari 930 muncul 1500 orang gerombolan sekte Qaramithah yang menyusup dalam rombongan jamaah haji. Enam hari kemudian, mereka mencuri dan menyandera Hajar Aswad. Lebih dari dua puluh tahun kemudian, yaitu tahun 951 masehi. Khalifah Al Mansur dari dinasti Fatimiah menebusnya dengan harga luar biasa dan mengembalikannya ke Mekah.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:01 am on 10 January 2022 Permalink | Balas  

    Orang yang Shalat Mendapatkan Perlindungan Allah 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Orang yang Shalat Mendapatkan Perlindungan Allah

    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى صَلَاتَنَا وَاسْتَقْبَلَ قِبْلَتَنَا وَأَكَلَ ذَبِيحَتَنَا فَذَلِكَ الْمُسْلِمُ الَّذِي لَهُ ذِمَّةُ اللَّهِ وَذِمَّةُ رَسُولِهِ فَلَا تُخْفِرُوا اللَّهَ فِي ذِمَّتِهِ

    Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa shalat seperti shalat kita, menghadap ke arah kiblat kita dan memakan sembelihan kita, maka dia adalah seorang Muslim, ia memiliki perlindungan dari Allah dan Rasul-Nya. Maka janganlah kalian mendurhakai Allah dengan mencederai perlindungan-Nya.” (HR. Al-Bukhari, no. 384; An-Nasai, no. 4997)

    Pelajaran yang terdapat didalam hadist :

    1- Hukum manusia di dunia sesuai dengan lahiriyahnya. Barangsiapa shalat seperti shalat kaum muslimin, menghadap ke arah ka’bah, dan memakan sembelihan mereka, maka dia adalah seorang Muslim.

    2- Kedudukan shalat yang agung. Karena orang yang menunaikan shalat memiliki perlindungan dari Allah Ta’ala.

    3- Kita tidak diperkenankan untuk berspekulasi dan berburuk sangka terhadap saudara kita yang muslim selama tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kesesatan darinya.

    4-  Hadist ini juga menjelaskan bahwa seorang muslim berada di bawah perlindungan Allah dan Rasul-Nya, karena itu janganlah kita menyakiti seorang muslim, karena itu berarti menyakiti seseorang yang sudah dilindungi oleh Allah dan Rasul-Nya.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al quran :

    1- Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk mengerjakan shalat-shalat fardhu dalam waktunya masing-masing.

    أَقِمِ الصَّلاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

    Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (Al-Isra, ayat 78)

    2- Shalat menjadi benteng yang menjaga diri kita dari perbuatan keji dan maksiyat.

    اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

    Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Al-‘Ankabut, ayat 45).

     
  • erva kurniawan 7:18 am on 9 January 2022 Permalink | Balas  

    Sembilan Wasiat Rasulullah 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Sembilan Wasiat Rasulullah

    عْنْ أَبِى الدَّرْدَاءِ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ أَوْصَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِتِسْعٍ:
    (لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ شَيْئًا وَإِنْ قُطِّعْتَ أَوْ حُرِّقَتْ وَلَا تَتْرُكَنَّ الصَّلَاةَ الْمَكْتُوْبَةَ مُتَعَمِّدًا وَمَنْ تَرَكَهَا مُتَعَمِّدًا بَرِئَتْ مِنْهُ الذِّمَّةُ وَلَا تَشْرَبَنَّ الْخَمْرَ فَإِنَّهَا مِفْتَاحُ كُلِّ شَرٍّ، وَأَطِعْ وَالِدَيْكَ وَإِنْ أَمَرَاكَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ دُنْيَاكَ فَاخْرُجْ لَهُمَا، وَلَا تُنَازِعَنَّ وُلَاةَ الْأَمْرِ وَإِنْ رَأَيْتَ أَنَّكَ أَنْتَ وَلَا تَفْرُرْ مِنَ الزَّحْفِ وَإِنْ هَلَكْتَ وَفَرَّ أَصْحَابُكَ وَأَنْفِقْ مِنْ طَوْلِكَ عَلَى أَهْلِكَ وَلَا تَرْفَعْ عَصَاكَ عَلَى أَهْلَكَ وَأَخِفْهُمْ فِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

    Dari Abud Darda’, Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan wasiat kepadaku dengan sembilan (perkara):
    Janganlah engkau menyekutukan Allah dengan apa-pun, meski engkau dibunuh atau dibakar.
    Janganlah engkau meninggalkan shalat wajib dengan sengaja, karena sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat wajib dengan sengaja telah lepas dari perlindungan Allah.
    Janganlah engkau minum khamr, karena itu induk semua kekejian.
    Taatilah kedua orang tuamu, meski keduanya memerintahkanmu untuk meninggalkan duniamu, maka tinggalkanlah karena mentaati keduanya.
    Janganlah engkau memberontak Pemerintah (muslim), walaupun engkau melihat bahwa engkau di atas kebenaran.
    Janganlah engkau lari dari peperangan, walaupun engkau pasti binasa, dan kawan-kawan-mu telah lari.
    Nafkahilah keluargamu dari usahamu.
    Janganlah engkau angkat tongkatmu terhadap keluargamu. Ajarkanlah keluargamu untuk takut kepada Allah Azza wa Jalla.”
    (HR. Bukhari dalam Al Adabul Mufrad No.8. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam kitab Al-Irwa: 2026; Ibnu Majah: 36, Kitabul Fitan: 23, Bab As-Shabru ‘alal Bala’i No.4034)

    Pelajaran yang terdapat didalam hadist :

    1- Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan bimbingan kepada sebagian sahabat secara khusus, dan kepada umat secara umum.

    2- Kewajiban seorang muslim menetapi tauhid dan menjauhi syirik, walaupun mengorbankan nyawanya.

    3- Sebab tauhid adalah kunci surga, sedangkan syirik adalah penyebab kekal di dalam neraka.

    4- Kedudukan sholat wajib, dan bahaya meninggalkan-nya dengan sengaja, karena orang yang meninggalkan shalat wajib dengan sengaja telah lepas dari perlindungan Allah.

    5- Larangan minum khamr, yaitu semua minuman yang memabukkan, karena khamradalah induk semua kekejian.

    6- Kewajiban mentaati kedua orang tua di dalam kebaikan, meski dengan mengorbankan dunia.

    7- Larangan memberontak kepada Pemerintah (muslim), walaupun seseorang merasa di atas kebenaran.

    8- Sebab kerusakan pemberontakan lebih besar daripada kerusakan kemaksiatan Pemerintah.

    9- Larangan lari dari peperangan, walaupun sampai mengorbankan nyawa.

    10- Perintah menafkahi keluarga dengan baik.

    11- Jangan mengangkat tongkat dari keluargamu (maksudnya jangan diam saat melihat kemungkaran yang terjadi pada keluargamu).

    12- Kewajiban orang tua membimbing anak-anaknya untuk taat kepada Allah, jika perlu dengan pukulan untuk pendidikan, bukan pukulan untuk penyiksaan. Seperti ketika anak sudah berumur 10 tahun, tetapi masih meninggalkan sholat.

    13- Kewajiban kepala rumah tangga mengingatkan anggota keluarganya untuk takut kepada Allah, kemudian mentaati-Nya.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al quran :

    1- Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman agar tetap bertakwa kepada-Nya dan menyembah-Nya dengan penyembahan sebagaimana seseorang yang melihat-Nya, dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar, yang jujur, tidak bengkok, tidak pula menyimpang. Lalu Allah menjanjikan kepada mereka jika mereka melakukan perintah-perintah-Nya ini, Dia akan memberi mereka pahala dengan memperbaiki amal perbuatan mereka. Yakni Allah memberi mereka taufik untuk mengerjakan amal-amal yang saleh, dan bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang terdahulu. Sedangkan dosa yang akan mereka lakukan di masa mendatang, Allah akan memberi mereka ilham untuk bertobat darinya.
    Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. 
    Demikian itu karena dia dihindarkan dari neraka Jahim dan dimasukkan ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan yang kekal.

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

    Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.(Al-Ahzab, ayat 70-71).

    2- Rasulullah menyampaikan sejumlah wasiat jelang wafat.
    Hal ini merupakan bentuk kasih sayangnya kepada umatnya.

    لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ 

     “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.”(At-Taubah ayat ke-128).

     
  • erva kurniawan 6:53 am on 8 January 2022 Permalink | Balas  

    Membangun Ka’bah 

    One Day One Sirah

    61

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Membangun Ka’bah

    Sahabat fillahku, oleh Quraisy, pengerjaan Ka’bah dibagi menjadi empat bagian. Setiap kabilah masing masing mendapat satu sudut yang harus dirombak dan dibangun kembali. Pemugaran Ka’bah dimulai dengan memindahkan patung Hubal dan patung kecil lainnya. Setelah itu, pekerjaan dilanjutkan dengan membersihkan pelataran dan membongkar dinding serta fondasi. Muhammad ikut terlibat dalam pekerjaan yang berlangsung berhari-hari itu.

    Ada sebuah batu fondasi berwarna hijau yang tidak bisa dibongkar dengan cara apa pun. Karena itu, batu itu mereka biarkan. Selanjutnya, didatangkanlah batu batu granit biru dari bukit sekitar. Sebuah bahan pencampur semen bernama bitumen yang didatangkan dari Syiria pun mulai digunakan. Pemugaran Ka’bah ini sebenarnya lebih menyerupai perbaikan hasil karya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

    Pondasi Ka’bah ditinggikan sampai empat hasta ditambah satu jengkal atau sekitar dua meter. Ke dalamnya diuruk tanah menjadi lantai yang sulit dicapai air apabila banjir datang kembali. Bersamaan dengan itu, pintu di sisi timur laut pun diangkat setinggi pondasi. Dinding dinaikkan sampai 18 hasta. Saat itulah Ka’bah mulai diberi atap bekas kapal yang kandas itu. Sebuah tangga untuk naik turun juga disiapkan. Kini Ka’bah bebas dari banjir. Isinya terlindungi dari hujan, panas dan tangan jahil pencuri.

    Pembangunan berjalan lancar sesuai dengan rencana sampai dinding tembok mencapai tinggi satu setengah meter dan tiba saatnya batu hitam, Hajar Aswad, ditempatkan kembali ke tempatnya semula di sudut timur. Karena ini merupakan upacara suci penuh kehormatan, berebut lah setiap kabilah untuk melaksanakannya. Kabilah Abdu Dar merasa lebih berhak daripada Kabilah lain sehingga kedua kelompok saling beradu mulut sampai suasana menjadi semakin panas.

    Di tengah keadaan itu, muncul Abu Umayyah bin Al Mughirah. Ia adalah orang tua yang dihormati dan dipatuhi. Ia pun mengajukan sebuah usul yang disetujui oleh semua pihak, “Serahkanlah putusan ini di tangan orang yang pertama kali memasuki pintu Shafa.”

    Orang orang pun menoleh dan menanti. Siapakah yang kiranya akan datang pertama sekali?

    Nantikan besok ya…. In syaa Allah

    🖋CATATAN TAMBAHAN🖋

    Sifat Muhammad

    Sahabat fillahku, Muhammad telah mendapat karunia Allah dengan pernikahan ini. Dari seorang pemuda miskin, Allah telah mengangkatnya menjadi laki-laki berkedudukan tinggi dengan harta yang mencukupi.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 6:51 am on 7 January 2022 Permalink | Balas  

    Pengaruh Berteman dengan Orang Shaleh 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Pengaruh Berteman dengan Orang Shaleh

    عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
    ((مَثَلُ الجليس الصالح وجليس السوء؛ كحامل المسك ونافخ الكِير، فحامل المسك: إما أن يُحْذِيَك، وإما أن تبتاع منه، وإما أن تجد منه ريحاً طيبة، ونافح الكِير: إما أن يحرق ثيابك، وإما أن تجد منه ريحاً خبيثة))؛ متفقٌ عليه.

    Dari Abu Musa Al-‘Asy’ari radhiyallahu anhu, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:
    ((Permisalan duduk dengan orang shaleh dan duduk dengan orang jelek; seperti penjual minyak wangi dengan tukang besi, maka penjual minyak wangi: baik ia memberikan minyak wanginya kepadamu, atau kamu membeli minyak wanginya atau minimal kamu mendapatkan bau harum darinya adapun tukang besi: baik ia akan membakar pakaianmu atau minimal kamu mendapatkan bau busuk darinya)) mutafaqun alaihi.

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Hadits ini memberikan pelajaran sesungguhnya duduk bersama orang shalih dan semua teman-temanya memberikan kebaikan, berkah, manfaat dan keuntungan seperti penjual minyak wangi yang dapat memberikan bermanfaat bagi siapa yang besamanya baik berupa hadiah atau membeli atau minimal mendapatkan sesuatu; kondisi duduk bersamanya kamu akan mendapatkan ketenangan diri dan kelapangan dada dengan bau harum minyak wangi, ini pendekatan dan permisalan duduk bersama orang shalih.

    2- Akan tetapi kebaikan yang didapatkan seorang hamba dari duduk bersama orang shalih lebih luas dan lebih utama dari minyak wangi: baik ia akan mengajarkanmu urusan-urusan yang bermanfaat bagi agamamu atau mengajarkanmu urusan-urusan yang bermanfaat bagi duniamu atau keduanya atau akan memberikanmu petunjuk berupa nasihat yang bermanfaat bagi kehidupanmu ketika engkau masih hidup dan setelah engakau meninggal atau akan melarangmu atas apa-apa yang dapat mendatangkan kerugian bagimu; maka engkau bersamanya akan selalu mendapatkan manfaat dan keuntungan yang banyak -dengan izin Allah- .

    3- Maka kamu akan dapatkan jika ia melihat engkau malas dalam keta’atan kepada Allah, ia akan memberimu petunjuk, maka keinginanmu untuk ta’at semakin bertambah dan kamu akan bersungguh-sungguh untuk menambah keta’atan, dan kamu akan melihat ia memaparkan kepadamu aib-aibmu dan mengajakmu menuju kemuliaan dan kebaikan  akhlaq dengan ucapan, perbuatan dan keteladanan.

    4- Dan minimal manfaat yang didapat dari duduk bersama orang shaleh adalah menjaga seseorang dari perbuatan jelek, kemungkaran dan maksiat; saling menjaga karena persahabatan, saling berlomba-lomba dalam kebaikan dan saling meninggalkan kejelekan.

    5- Dan manfaat lain yang dapat peroleh dari duduk bersama orang shaleh adalah sesungguhnya ia akan menjaga kehormatanmu ketika engkau tidak ada dan ketika engkau ada, ia akan selalu menjaga dan melindungimu.
    6- Selain itu ia akan selalu mendoakanmu baik ketika hidup maupun setelah meninggal.
    7- Adapaun persahabatan dengan orang yang jelek, maka ini adalah racun yang sangat mematikan dan musibah yang besar, maka engkau akan dapatkan mereka berani berbuat maksiat dan kemungkaran dan mereka menginginkan hal tersebut.
    8- kemudian mereka akan membuka pintu-pintu kejelekan bagi siapa yang ingin bergabung dan duduk bersama mereka dan menghiasinya dengan jenis-jenis kemaksiatan.  
    9- Mereka mengajak merusak ciptaan Allah dan mengingatkatkan urusan-urusan kejelekan yang mereka tidak akan pernah merubah pikirannya, jika salah seorang diantara mereka ingin bertaubat dan meninggalkan maksiat maka mereka akan membujuknya dan memperlihatkan keindahan-keindahan perbuatan maksiat dan angan-angan kosong, dan sungguh kondisi anda akan lebih hina dari yang lainnya, kemudian tempat taubatmu apabila engkau telah lanjut usia, dan apa yang didapatkan dari bergaul dan berkerjasama dengan mereka adalah lebih besar dari ini.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    1- Allah Subhana wa Ta’ala telah mengabarkan kepada kita tentang kondisi majelis mereka dan di akhirat sebagian mereka dengan sebagian yang lain saling bermusuhan

    الأخِلاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلا الْمُتَّقِينَ 

    “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”. ( QS. Az Zukhruf : 67 )

    2- Perhatikan kondisi Abi Thalib dan siapa yang menjadi teman duduknya dan bagaimana pengaruh persahabatnya pada akhir urusannya .

    إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ

    “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya”[Al-Qashas:56].

     
  • erva kurniawan 6:48 am on 6 January 2022 Permalink | Balas  

    Baqum Si Pedagang Romawi 

    One Day One Sirah

    60

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Baqum Si Pedagang Romawi

    Sahabat fillahku, Muhammad bukankah orang yang suka berpangku tangan, tetapi turut aktif bergaul dalam masyarakat. Suatu hari terjadilah sebuah peristiwa yang membuat nama Muhammad menjadi semakin harum. Peristiwa itu didahului oleh banjir besar yang melanda Mekah. Bukit-bukit di sekitar Mekah tanpa ampun menumpahkan air hujan yang jarang turun itu ke kota yang tepat berada di bawah. Banjir itu menyebabkan dinding Ka’bah yang memang sudah lapuk jadi retak dan terancam runtuh.

    Sebenarnya, sebelum banjir tiba, sudah ada pemikiran untuk memperbaiki Ka’bah, tetapi orang orang takut apabila Tuhan Ka’bah marah. Setelah banjir, tidak bisa dielakkan lagi bahwa dinding Ka’bah harus diperbaiki dan ditinggikan. Sudah menjadi takdir Allah bahwa waktu itu juga tersiar berita ada sebuah kapal Romawi terdampar di laut Merah, dekat dengan pelabuhan Syu’aibah. Kapten kapal Romawi itu adalah seorang Nasrani yang berasal dari Mesir. Baqum, namanya.

    Orang-orang Mekah mengutus Walid bin Mughirah dan serombongan orang untuk membeli kapal itu, membongkar kayu kayunya, dan mengangkutnya untuk membangun kembali Ka’bah. Baqum pun akhirnya juga dikontrak sebagai ahli kayu.

    Pada mulanya, tidak seorang pun berani membongkar dinding Ka’bah walau secuil karena takut dikutuk Tuhan. Mungkin mereka masih ingat dengan jelas apa yang menimpa Abrahah dan pasukan gajahnya saat ingin menghancurkan Ka’bah. Namun, akhirnya, Walid bin Mughirah memberanikan diri merombak sudut bangunan bagian selatan. Setelah itu, ia menunggu sampai besok. Ketika pagi tiba dan ia tidak juga dikutuk, mereka pun mulai melakukan pembenahan Ka’bah.

    Apa peran Rasulullah dalam peristiwa ini?

    Nantikan besok ya…. Insya Allah

    📝Catatan Tambahan📝

    Kambing Sedekah

    Setelah upacara resmi pernikahan selesai, Muhammad memerintahkan agar seekor kambing disembelih didepan pintu rumah Khadijah dan membagikan dagingnya kepada fakir miskin. Itu belum termasuk undangan untuk menghadiri jamuan yang akan diadakan pada malam harinya. Jadi, selain diundang jamuan makan, fakir miskin pun dapat membawa pulang ke rumah beberapa kantung daging.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 6:46 am on 5 January 2022 Permalink | Balas  

    Manisnya Iman 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Manisnya Iman

    عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ

    Dari Anas, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam beliau bersabda: “Tiga hal, yang barang siapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka.”[Mutafaqun alaihi]

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Bolehnya memakai majaz dalam menasehati, memberi pelajaran, dan dakwah dengan tujuan agar lebih mudah dipahami dan diterima pelajarannya;

    2- Iman memiliki buah yang manis yang bisa dirasakan mukmin ketika memenuhi kriteria atau syarat-syaratnya, sebaliknya tidak semua orang bisa merasakan manisnya iman ini;

    3- Manisnya iman bisa dirasakan seorang mukmin yang mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi selainnya, mencintai orang lain karena Allah semata, dan membenci kembali kepada kekufuran.

    4- Sebagian ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan manisnya iman (حَلاَوَةُ الإِيمَانِ) merasakan lezatnya ketaatan dan memiliki daya tahan menghadapi rintangan dalam menggapai ridha Allah, lebih mengutamakan ridha-Nya dari pada kesenangan dunia, dan merasakan lezatnya kecintaan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

    أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا

    menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya

    Inilah hal pertama yang membuahkan manisnya iman: mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi selainnya. Seorang mukmin haruslah menyempurnakan cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya, baru ia mendapati manisnya iman. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya tidak cukup hanya sekedarnya, tetapi harus melebihi dari yang selainnya.

    5- Jika kecintaan kepada Allah adalah yang pertama dan tidak boleh terkalahkan oleh selainnya, demikian pula Rasulullah sebagai manusia yang paling dicintai, bukan berarti kita tidak diperkenankan mencintai sesama. Cinta itu fitrah manusia. Maka mencintai kedua orang tua, anak, saudara, sahabat, dan sesama mukmin juga dibutuhkan. Dan tatkala cinta itu karena Allah semata, maka iman akan manisnya iman akan bisa dirasakan.

    6- Jika dua hal yang pertama adalah pekerjaan mencintai, hal ketiga yang membawa manisnya iman ini adalah pekerjaan sebaliknya: membenci. Yakni membenci kekufuran. Khususnya kekufuran yang telah ditinggalkannya dan diganti dengan Islam. 

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    1- Manisnya iman (حَلاَوَةُ الإِيمَانِ) juga mengingatkan kita ibarat pohon, iman itu memiliki buah manisnya bisa dirasakan oleh seorang mukmin. Tentu saja pohon baru bisa berbuah ketika akarnya teguh dan pohonnya kuat. Jadi ia tidak mudah dirasakan oleh setiap orang. 

    أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ * تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ

    Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (QS. Ibrahim : 24-25).

     
  • erva kurniawan 6:45 am on 4 January 2022 Permalink | Balas  

    Keutamaan Orang yang Difahamkan Agama 

    ONE DAY ONE HADITS

    Keutamaan Orang yang Difahamkan Agama

    حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ يُونُسَ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ قَالَ حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ خَطِيبًا يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ « مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ ، وَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَاللَّهُ يُعْطِى ، وَلَنْ تَزَالَ هَذِهِ الأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللَّهِ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِىَ أَمْرُ اللَّهِ »

    “Haddatsanaa Sa’id bin ‘Ufair ia berkata, haddatsanaa Ibnu Wahhab dari Yunus dari Ibnu Syihaab ia berkata, Humaid bin Abdur Rahman berkata, aku mendengar Muawiyah berkhutbah dan berkata : ‘aku mendengar Nabi  bersabda’ : “Barangsiapa yang Allah  kehendaki kebaikan, maka akan dipahamkan agamanya. Aku hanyalah pembagi, sedangkan Allah  yang memberi. Senantiasa umat ini tegak diatas perintah Allah , tidak akan membahayakan orang-orang yang menyelisihi mereka, sampai datang perintah Allah ”.
    [Hr. Bukhari dan Imam Muslim]

    Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

    1- Orang yang difahamkan agamanya, adalah orang yang dikehendaki Allah Subhanahu wa Ta’ala akan kebaikan. Mafhum mukholafah (pemahaman kebalikan) dari hadits ini adalah bahwa orang yang tidak paham agamanya, maka adalah orang-orang yang tidak dikehendaki kebaikan.

    2- Hadits yang mulia ini menunjukkan agungnya kedudukan ilmu agama dan keutamaan yang besar bagi orang yang mempelajarinya, sehingga Imam an-Nawawi dalam kitabnya Riyadhush Shalihin, pada pembahasan “Keutamaan Ilmu” mencantumkan hadits ini sebagai hadits yang pertama.
    Imam an-Nawawi berkata: “Hadits ini menunjukkan keutamaan ilmu (agama) dan keutamaan mempelajarinya, serta anjuran untuk menuntut ilmu.”

    3- Salah satu ciri utama orang yang akan mendapatkan taufik dan kebaikan dari Allah Ta’ala  adalah dengan orang tersebut berusaha mempelajari dan memahami petunjuk Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam agama Islam.

    4- Orang yang tidak memiliki keinginan untuk mempelajari ilmu agama akan terhalangi untuk mendapatkan kebaikan dari Allah Ta’ala.

    5- Yang dimaksud dengan pemahaman agama dalam hadits ini adalah ilmu/pengetahuan tentang hukum-hukum agama yang mewariskan amalan shaleh, karena ilmu yang tidak dibarengi dengan amalan shaleh bukanlah merupakan ciri kebaikan.

    6- Memahami petunjuk Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam  dengan benar merupakan penuntun bagi manusia untuk mencapai derajat takwa kepada Allah Ta’ala.

    7- Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam hanya membagikan ilmu yang beliau dapatkan dari Rabbnya, sebagaimana para Nabi mewariskan kepada umatnya ilmu.

    8- Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam mengabarkan bahwa akan tetap ada sekelompok kecil dari umatnya yang tetap berpegang dengan agama ini hingga akhir zaman.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    1- Pemahaman yang benar tentang agama Islam hanyalah bersumber dari Allah semata, oleh karena itu hendaknya seorang muslim disamping giat menuntut ilmu, selalu berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala agar dianugerahkan pemahaman yang benar dalam agama.

    فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ َ

    “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit” (QS. Al An’aam (6) : 125).

    2-  Orang yang paham agama, sejatinya akan beramal nyata. Mereka ini biasanya disebut ulama. Ulama sendiri menurut al-Quran mempunyai khasyah (takut plus tadzim) tinggi.

    ۗإِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

    Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
    [Surat Fathir 28].

     
  • erva kurniawan 1:34 am on 2 January 2022 Permalink | Balas  

    Perawakan Muhammad 

    One Day One Sirah

    58

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Perawakan Muhammad

    Sahabat fillahku, jarang ada pernikahan dilangsungkan demikian agung. Dalam acara itu, semua pemimpin Quraisy dan pembesar Mekah diundang. Mempelai laki-laki menunggang kuda yang gagah diiringi para pemuda Bani Hasyim yang menghunus pedang. Sementara itu, kaum wanita Bani Hasyim berjalan lebih dulu dan telah diterima di rumah mempelai wanita.

    Rumah Khadijah yang megah saat itu telah diterangi cahaya lilin dalam lampion-lampion yang digantung dengan rantai-rantai emas. Setiap lampion terdiri atas 7 batang lilin. Semua pembantu Khadijah diberi seragam khusus untuk menyambut para tamu yang datang menjelang sore hari. Kamar pengantin benar-benar istimewa. Kain sutera dan brokat digantung begitu serasi. Lantainya tertutup karpet putih dan diharumi dupa dari guci perak.

    Khadijah sendiri begitu anggun hingga tampak bercahaya seperti matahari terbit. Ia mengenakan pakaian pengantin yang sangat indah dan jarang ada duanya saat itu. Abu Thalib adalah wakil mempelai laki-laki dalam memberi sambutan, sedangkan Waraqah bin Naufal adalah wakil pengantin wanita.

    Tidak ada laki-laki segagah Muhammad. Paras mukanya manis dan indah. Perawakannya sedang, tidak terlampau tinggi, juga tidak pendek. Rambutnya hitam sekali dan bergelombang. Dahinya lebar dan rata di atas sepasang alis yang lengkung, lebat dan bertaut. Sepasang matanya lebar dan hitam, di tepi putih matanya agak kemerahan, tampak lebih menarik dan kuat. Pandangannya tajam dengan bulu mata yang hitam pekat. Hidungnya halus dan merata dengan barisan gigi yang bercelah-celah.
    Cambangnya lebar, berleher jenjang, dan indah. Dadanya lebar dengan kedua bahu yang bidang. Warna kulitnya terang dan jernih dengan kedua telapak tangan dan kaki yang tebal. Jika berjalan, badannya agak condong ke depan, melangkah cepat-cepat, dan pasti. Air mukanya membayangkan renungan dan penuh pikiran, pandangan matanya menunjukkan kewibawaan, membuat orang patuh kepadanya.

    Bagaimanakah rumah tangga Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam ?

    Nantikan kelanjutannya esok ya….In syaa Allah

    📝Catatan Tambahan📝

    Nabi yang Tampan

    Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mengatakan bahwa Allah tidaklah mengutus seorang Nabi dan Rasul melainkan mereka itu gagah dan berwajah tampan. Dan Nabi kita tercinta, Muhammad adalah salah satu yang tertampan di antara mereka.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:32 am on 1 January 2022 Permalink | Balas  

    Orang yang Dicintai Allah 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Orang yang Dicintai Allah

    عن أبي هريرة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:

    إنَّ اللَّهَ إذا أحَبَّ عَبْدًا دَعا جِبْرِيلَ فقالَ: إنِّي أُحِبُّ فُلانًا فأحِبَّهُ، قالَ: فيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، ثُمَّ يُنادِي في السَّماءِ فيَقولُ: إنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلانًا فأحِبُّوهُ، فيُحِبُّهُ أهْلُ السَّماءِ، قالَ ثُمَّ يُوضَعُ له القَبُولُ في الأرْضِ، وإذا أبْغَضَ عَبْدًا دَعا جِبْرِيلَ فيَقولُ: إنِّي أُبْغِضُ فُلانًا فأبْغِضْهُ، قالَ فيُبْغِضُهُ جِبْرِيلُ، ثُمَّ يُنادِي في أهْلِ السَّماءِ إنَّ اللَّهَ يُبْغِضُ فُلانًا فأبْغِضُوهُ، قالَ: فيُبْغِضُونَهُ، ثُمَّ تُوضَعُ له البَغْضاءُ في الأرْضِ.

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallamber bersabda:

    “Sesungguhnya Allah jika mencintai seorang hamba, Ia memanggil Jibril dan berkata kepadanya: Sesungguhnya Aku mencintai si Fulan maka cintailah ia. Lalu Jibril ikut mencintainya, kemudian berseru di langit: Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan maka cintailah ia. Lalu penduduk langit turut mencintainya, kemudian diturunkan rasa cinta kepadanya di bumi. Dan jika Allah membenci seorang hamba, Ia memanggil Jibril dan berkata kepadanya: Sesungguhnya Aku membenci si Fulan maka bencilah ia. Lalu Jibril ikut membencinya, kemudian berseru di langit: Sesungguhnya Allah membenci si Fulan maka bencilah ia. Lalu penduduk langit turut membencinya, kemudian diturunkan rasa benci kepadanya di bumi.”[ Bukhari Muslim]

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Banyak orang yang mengaku cinta kepada Allah subhanahu wa ta’ala, akan tetapi apakah Allah juga mencintai kita?

    2- Makna  diletakkan untuk si fulan tersebut penerimaan di muka bumi sebagaimana dijelaskan An-Nawawi rahimahullah, yaitu:

    الحب في قلوب الناس ، ورضاهم عنه ، فتميل إليه القلوب ، وترضى عنه

    “Kecintaan di hati manusia (kepada orang tersebut), mereka menerimanya, condong hati mereka kepadanya dan mereka meridhainya” (Syarah Shahih Muslim An-Nawawi).

    3- Bahwa kecintaan di hati manusia (kepada seseorang) adalah tanda kecintaan Allah ‘Azza wa Jalla”

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    • Ada beberapa golongan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala :
    • Orang yang bertakwa.

    بَلَى مَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ وَاتَّقَى فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ [آل عمران: 76]

    Sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, Maka Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa. [Ali ‘Imran:76]

    • Orang yang berbuat baik.

    وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

    Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.   [Al-Baqarah:195]

    • Orang yang bertaubat dan mensucikan diri.

    إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

    Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri. [Al-Baqarah:222]

    • Mengikuti sunnah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam.

    قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ 

    Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali ‘Imran:31]

    • Orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

    فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

    Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. [Ali ‘Imran:159]

    • Orang-orang yang adil.

    وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

    Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil. [Al-Maidah:42].

     
  • erva kurniawan 1:30 am on 31 December 2021 Permalink | Balas  

    Pernikahan Agung 

    One Day One Sirah

    57

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Pernikahan Agung

    Sahabat fillahku, Khadijah memiliki teman seorang wanita bangsawan bernama Nafisah binti Munyah. Nafisah tahu setelah suami kedua Khadijah meninggal, banyak bangsawan Quraisy yang melamarnya, namun Khadijah menolak semua itu. Nafisah tahu bahwa Khadijah takut semua lamaran itu hanya bertujuan mengincar hartanya. Lebih dari itu, Nafisah juga tahu bahwa yang diinginkan Khadijah adalah seorang laki-laki berakhlak agung. Nafisah juga tahu bahwa ada satu laki-laki yang seperti itu di Mekah: Muhammad.

    Karena itulah, begitu Khadijah membuka diri kepadanya tentang Muhammad, Nafisah tidak terkejut lagi. Khadijah meminta Nafisah mencari jalan untuk mengetahui bagaimana pandangan Muhammad tentang diri Khadijah. Maka, ketika Muhammad dalam perjalanan pulang dari Ka’bah, Nafisah menghentikannya. Nafisah pun bertanya, “Wahai Muhammad, Anda telah menjadi seorang pemuda. Banyak lelaki yang lebih muda daripada Anda telah menikah dan beberapa di antaranya bahkan telah mempunyai anak. Mengapa Anda tidak menikah?”

    “Aku belum mampu menikah, ya Nafisah. Aku tidak mempunyai kekayaan yang cukup untuk menikah.”

    “Apa jawaban Anda jika ada seorang wanita yang cantik, kaya, dan terhormat mau menikah dengan Anda walaupun Anda miskin?”

    Muhammad balik bertanya dengan sedikit terperangah, “Siapakah wanita yang seperti itu?”

    Nafisah tersenyum, “Wanita itu adalah Khadijah putri Khuwailid.”

    Alis Muhammad tambah terangkat, “Khadijah? Bagaimana mungkin Khadijah mau menikah denganku? Bukankah Anda tahu bahwa banyak bangsawan kaya raya dan kepala kepala suku di Arab ini yang telah melamarnya dan ia telah menolak mereka semua?”

    “Jika Anda mau menikahinya, katakan saja dan serahkan semuanya kepadaku. Aku akan mengurus semuanya.”

    Ketika Abu Thalib menyetujuinya, Muhammad pun mengiyakan Nafisah. Maka, pernikahan pun dilangsungkan. Sebagai pengantin, Muhammad datang didampingi paman-pamannya yang ikut berbahagia.

    Bagaimanakah suasana pernikahan yang agung ini?

    Nantikan esok ya….
    Insya Allah

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:29 am on 30 December 2021 Permalink | Balas  

    Ketika Allah Sudah Mencintai Hambanya 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Ketika Allah Sudah Mencintai Hambanya

    عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ- رَضِيَ اللهُ عَنْهُ- قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ : » إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِن اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيْذَنَُّّه « رواه البخاري

    “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘ Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: ‘barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka sungguh! Aku telah mengumumkan perang terhadapnya. Dan tidaklah seorang hamba bertaqarrub (mendekatkan diri dengan beribadah) kepada-Ku dengan sesuatu, yang lebih Aku cintai daripada apa yang telah Ku-wajibkan kepadanya, dan senantiasalah hamba-Ku (konsisten) bertaqarrub kepada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya; bila Aku telah mencintainya, maka Aku adalah pendengarannya yang digunakannya untuk mendengar, dan penglihatannya yang digunakannya untuk melihat dan tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakannya untuk berjalan; jika dia meminta kepada-Ku niscaya Aku akan memberikannya, dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku niscaya Aku akan melindunginya”. (H.R.al-Bukhâriy)

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan orang yang menjadi wali Allah Ta’ala (kekasih Allah Ta’ala) yang benar, yaitu orang yang selalu menetapi ketaatan dan ketakwaan kepada Allah Ta’ala dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

    2- Wali Allah adalah orang yang selalu mendekatkan diri kepada-Nya dengan mengamalkan ketaatan, mengerjakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya dan memperbanyak amal-amal sunnah, maka Allah membalasnya dengan penjagaan dan pertolongan-Nya.

    3- Perbedaan antara wali Allah dan wali Setan (musuh Allah Ta’ala) adalah bahwa wali Allah Ta’ala selalu mengerjakan amal shaleh yang mendekatkan diri kepada-Nya, sedangkan wali Setan selalu melakukan perbuatan maksiat dan meninggalkan amal shaleh.

    4- Maka jika ada seorang yang mengaku sebagai wali padahal dia tidak memahami dan mengamalkan amal-amal shaleh yang bersumber dari petunjuk al-Qur-an dan sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, ketahuilah dia itu adalah wali setan dan bukan wali Allah Ta’ala.

    5- Derajat/tingkat kewalian manusia berbeda-beda sesuai dengan tingkat keimanan dan ketakwaan mereka kepada-Nya

    6- Tingkat/derajat kewaliaan ada dua,
    a- Derajat as-Sabiqun al-Muqarrabun (orang-orang yang sangat dekat kepada Allah Ta’ala dan selalu bersegera/berlomba dalam kebaikan). Inilah tingkatan yang teringgi, yaitu orang-orang selalu mendekatkan diri kepada-Nya dengan mengerjakan amal-amal shaleh yang wajib dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang haram, serta berupaya keras melakukan amal-amal sunnah yang dianjurkan dalam Islam dan meninggalkan perkara-perkara yang makruh (dibenci).

    b- Derajat al-Muqtashidun Ashabul yamin (Golongan kanan yang bersikap sederhana dalam beramal), yaitu orang-orang yang selalu mendekatkan diri kepada-Nya dengan menunaikan dan menyempurnakan amal-amal shaleh yang wajib serta menjauhi perbuatan-perbuatan yang haram.

    7- Wali Allah Ta’ala akan selalu mendapatkan bimbingan dan penjagaan Allah Ta’ala dalam pendengaran, penglihatan dan seluruh perbuatan anggota badannya agar mereka selalu berada di atas keridhaan-Nya dan jauh dari segala keburukan.

    8- Demikian pula dia memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah Ta’ala, yang menjadikannya jika memohon maka Allah Ta’ala akan mengabulkan permohonannya dan jika meminta perlindungan maka Allah Ta’ala akan memberikan perlindungan kepadanya, sehingga dia akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya karena kemuliaannya di sisi Allah Ta’ala.

    9- Jadi, setiap orang yang menempuh selain jalan yang sudah disyari’atkan oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, maka dia tidak akan mencapai wilâyatullâh (kewalian yang dianugerahkan oleh Allah) dan mahabbah-Nya. · Setiap Muslim sangat menginginkan agar doanya dikabulkan, amalannya diterima, permintaannya diberi serta mendapatkan perlindungan dari-Nya. Hal ini semua adalah tuntutan yang amat berharga dan anugerah yang agung yang tidak akan dapat dicapai kecuali oleh orang yang menempuh jalan menuju wilâyatullâh, yaitu melaksanakan ibadah-ibadah yang diwajibkan-Nya plus ibadah-ibadah sunnah seoptimal mungkin diiringi dengan niat yang tulus (an-Niyyah al-Khâlishah), mengikuti Nabi serta berjalan diatas manhajnya (al-Mutâba’ah). 

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur’an :

    1- Setiap orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah adalah wali Allah Ta’ala.

    أَلا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ. الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ. لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ، لا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ، ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

    “Ketauhilah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa (kepada Allah). Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar” (QS Yuunus: 62-64).

    2- Keutamaan ibadah nawafil (sunnah)

    ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ

    Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.[Fathir : 32]

    3- Allah mencela orang-orang yang mengaku-ngaku dirinya suci

    أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يُزَكُّونَ أَنْفُسَهُمْ بَلِ اللَّهُ يُزَكِّي مَنْ يَشاءُ وَلا يُظْلَمُونَ فَتِيلاً

    Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih. Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak dianiaya sedikit pun.[An Nisa:49].

     
  • erva kurniawan 1:27 am on 29 December 2021 Permalink | Balas  

    Perasaan Khadijah 

    One Day One Sirah

    56

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Perasaan Khadijah

    Beberapa bulan setelah kepergiannya, kafilah Mekah pun datang kembali. Di tempat perhentian Marr Al Zahran, sehari perjalanan dari Mekah, para agen biasanya mendahului datang ke Mekah untuk memberi laporan perdagangan. Muhammad pun demikian. Ia lebih dulu tiba di Mekah. Namun, sebelum bertemu Khadijah, ia berthawaf dulu tujuh keliling mengelilingi Ka’bah.

    Dari atas balkonnya yang megah, Khadijah bergegas datang menyambut dan Muhammad pun melaporkan hasil penjualan, barang yang dibeli, serta berbagai pengalaman kecil dalam perjalanan. Saat itu, Khadijah sudah sangat terkesan dengan hasil yang diperoleh Muhammad, tetapi itu belum seberapa. Setelah Muhammad pulang, Maisarah menceritakan sendiri kesan-kesannya terhadap Muhammad.

    “Sungguh, belum pernah aku melihat pemuda yang demikian sempurna memandang masa depan. Keputusan-keputusannya selalu tepat dan perkiraannya tidak pernah salah. Ia juga sangat jujur dan sopan, ” demikian sebagian kisah Maisarah.

    Khadijah betul-betul sangat terkesan dengan agen barunya itu. Waraqah bin Naufal pun datang dan mendengar sendiri kisah Maisarah tentang Muhammad. Ada hal yang aneh pada diri Maisarah. Biasanya, ia sangat menekankan laporannya pada masalah masalah bisnis. Akan tetapi, kini persoalan dagang seolah-olah menjadi hal kecil. Yang dibicarakan Maisarah kali ini melulu tentang Muhammad, Muhammad, dan Muhammad. Padahal, keuntungan yang mereka dapat kali ini benar benar luar biasa. Jika dikatakan bahwa Khadijah memiliki “Sentuhan Emas”, tepatlah apabila Muhammad disebut memiliki “Sentuhan penuh berkah”.

    Ketika Waraqah telah mendengar semua itu, ia tenggelam dalam pemikiran yang sungguh sungguh. Setelah cukup lama berdiam diri, ia berkata kepada Khadijah, “Mendengar darimu dan dari Maisarah mengenai Muhammad dan juga dari apa yang kulihat sendiri, aku berpendapat bahwa ia memiliki semua sifat dan kemampuan sebagai seorang utusan Allah. Mungkin dialah yang ditakdirkan untuk menjadi salah seorang di antara para rasul pada masa yang akan datang.”

    Kita lanjutkan besok ya kisahnya…Insya Allah

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 6:25 am on 28 December 2021 Permalink | Balas  

    Mukmin Harus Mencari Ilmu Kebaikan 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Mukmin Harus Mencari Ilmu Kebaikan

    عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال :
    ( لَن يَشبَعَ المُؤمِنُ مِن خَيرٍ يَسمَعُهُ حَتَّى يَكُونَ مُنتَهَاهُ الجَنَّةُ ) 

    Dari abu Said al Khudri dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda “ Orang yang beriman itu tidak pernah puas mendengarkan hal-hal yang baik sampai dia mencapai syurga”[Hr. At-Tirmidzi] dan dishahihkan Al-Hakim(4/129)

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Dalam hadits diatas di sebutkan bahwa seorang Mukmin harus mencari ilmu kebaikan, baik kebaikan untuk di dunia maupun di akhirat yang kelak bisa mengantarkannya menuju nikmat Allah yaitu Surga.

    2- Mukmin yang mencari ilmu kebaikan harus berfikir secara Islami.

    3- Agama Islam menganjurkan mempergunakan akal pikiran untuk menganalisa, meneliti semua makhluk dan alam benda ciptaan Allah ini, agar iman dan keyakinan semakin hidup dan semakin tinggi mutunya.

    4- Manusia melihat semua alam ciptaan Allah Ta’ala yang ditangkap oleh penglihatan, dipikir di dalam alam pikirnya, dirasakan pertimbangannya dalam hati, sebagai anugerah Tuhan yang perlu dimanfaatkan sebagai ibadah.

    5- Berfikir itu pelita yang hidup di dalam hati manusia. Ia merupakan jalannya perasaan yang dikirimkan melalui otak manusia untuk dilaksanakan oleh aggota badan dan panca indera. Hamba Allah yang suka berfikir, akan menghidupkan ruhaninya, menyegarkan otaknya, dan menyegarkan pelaksanaan ibadahnya.

    6- Mukmin yang berfikir secara Islami pada umumnya akan mencari ilmu kebaikan. Sehingga dengan ilmu kebaikan itulah karakter atau akhlak seorang mukmin dapat terbentuk.

    Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:

    • Merekalah orang-orang yang mendapat berita gembira dalam kehidupan dunia dan akhiratnya.

    فَبَشِّرْ عِبَادِ الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ ۚ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ

    Oleh itu gembirakanlah hamba-hambaKu yang berusaha mendengar perkataan-perkataan yang sampai kepadanya lalu mereka memilih dan menurut akan yang sebaik-baiknya (pada segi hukum ugama); mereka itulah orang-orang yang diberi hidayah petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang berakal sempurna.
    [Surat Az-Zumar :17- 18].

     
  • erva kurniawan 6:23 am on 27 December 2021 Permalink | Balas  

    Berdagang ke Syam 

    One Day One Sirah

    55

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Berdagang ke Syam

    Di perjalanan, Muhammad mendapati bahwa Maisarah adalah teman yang baik. Dengan senang hati, Maisarah menunjukkan dan menceritakan sejarah berbagai tempat menarik yang mereka lewati. Muhammad juga menemui bahwa anggota kafilah yang lain sangat ramah dan akrab terhadapnya. Setelah satu bulan berjalan, tibalah mereka di Syiria.

    Setelah beristirahat beberapa hari, mulailah para pedagang menuju ke pasar. Walaupun ini adalah pengalaman pertama. Muhammad sama sekali tidak bingung dengan tugasnya. Maisarah tercengang melihat kelihaian Muhammad mengambil keputusan, pikirannya yang tajam, serta kejujurannya. Semua barang yang mereka bawa laku terjual dengan jumlah keuntungan yang belum pernah didapatkan Khadijah sebelum itu. Setelah itu, Muhammad membeli barang-barang berkualitas yang pasti akan terjual dengan harga tinggi di Mekah.

    Di Syiria itu, setiap orang yang berjumpa dengan Muhammad pasti sangat terkesan olehnya. Penampilan Muhammad sangat mompesona, ramah dan sangat besar perhatiannya pada setiap orang. Di tengah-tengah kesibukan itu, Maisarah melihat bahwa Muhammad selalu memanfaatkan setiap waktu senggang untuk menyendiri dan berpikir. Ini benar benar tidak lazim bagi Maisarah. Ia tidak menyadari bahwa tuan mudanya ini memang sangat terbiasa meluangkan waktu untuk memikirkan nasib umat manusia.

    Muhammad juga amat heran melihat perpecahan berbagai kelompok Nasrani di Syiria. Setiap masing masing dari mereka memiliki jalan dan pendapat sendiri padahal seharusnya mereka bergabung dalam satu kelompok. Manakah yang paling benar dari semuanya? Pikiran pikiran seperti ini membuat mata Muhammad selalu terbuka pada saat orang orang lain terlelap tidur.

    Akhirnya, waktu untuk pulang pun tiba. Oleh-oleh untuk handai taulan pun dibeli dan semua barang dikemas. Waktu pulang adalah waktu yang paling menggembirakan karena mereka akan berjumpa lagi dengan orang orang tercinta di kampung halaman. Mereka tidak sabar lagi mendengar tawa ria anak-anak mereka saat kembali nanti dan mereka sadar jika waktu itu tiba, tidak akan kuat lagi mereka menahan air mata.

    Nantikan besok kelanjutannya …. InsyaAllah

    📝Catatan Tambahan📝

    *Hari Jumat *

    Hari Jumat pada zaman jahiliyah adalah hari bersuka ria di seluruh jazirah. Semua orang sibuk di pasar. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah khutbah Jumat Rasulullah hampir terganggu karena saat itu datang kafilah membawa barang dagangan. Pada hari Jumat, semangat berdagang mengaliri darah semua orang pada kala itu.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 6:22 am on 26 December 2021 Permalink | Balas  

    Pentingnya Menuntut Ilmu 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Pentingnya Menuntut Ilmu

    عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه أنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
    الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلاَّ ذِكْرَ اللَّهِ وَمَا وَالاَهُ أَوْ عَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    “Dunia dan seluruh isinya dilaknati, kecuali dzikir mengingat Allah, taat pada-Nya (mau mengikuti tuntunan, pen.), orang yang berilmu (seorang alim) atau orang yang belajar ilmu agama.” (HR Ibnu Majah, no. 4112; Tirmidzi, no. 2322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Kalimat di atas seakan-akan maksudnya adalah dunia itu dicela, artinya dunia itu tidak dipuji kecuali bagi yang rajin berdzikir, yang beribadah pada Allah, seorang alim, atau yang mau belajar atau mendalami agama.

    2- Kesimpulannya jika ingin selamat maka jadilah bagian dari empat orang berikut ini:
    -Orang yang rajin berdzikir
    -Orang yang beribadah sesuai tuntunan

    • Orang yang ‘alim (berilmu)
    • Orang yang mau belajar.

    3- Dari Al-Hasan Al-Bashri, dari Abu Ad-Darda’, ia berkata,

    كُنْ عَالِمًا ، أَوْ مُتَعَلِّمًا ، أَوْ مُسْتَمِعًا ، أَوْ مُحِبًّا ، وَلاَ تَكُنْ الخَامِسَةَ فَتَهْلَكُ. قَالَ : فَقُلْتُ لِلْحَسَنِ : مَنِ الخَامِسَةُ ؟ قال : المبْتَدِعُ

    “Jadilah seorang alim atau seorang yang mau belajar, atau seorang yang sekedar mau dengar, atau seorang yang sekedar suka, janganlah jadi yang kelima.”

    4- Humaid berkata pada Al-Hasan Al-Bashri, yang kelima itu apa. Jawab Hasan, “Janganlah jadi ahli bid’ah (yang beramal asal-asalan tanpa panduan ilmu, pen.) (Al-Ibanah Al-Kubra karya Ibnu Batthah)

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur’an :

    1- Ada banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan atau hanya sekedar menyinggung tentang keutamaan menuntut ilmu,

    وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

    Tidak sepatutnya bagi orang-orang mu’min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.[At taubah :122]

    2- Sesungguhnya barang siapa yang berendah diri terhadap perintah Allah, niscaya Allah akan meninggikan kedudukannya dan mengharumkan namanya. 

    يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

    niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Mujadilah: 11).

     
  • erva kurniawan 6:19 am on 25 December 2021 Permalink | Balas  

    Pembicaraan Abu Thalib 

    One Day One Sirah

    54

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Pembicaraan Abu Thalib

    Pada musim semi tahun 595 Masehi, para pedagang Mekah kembali mulai menyusun kafilah perdagangan musim panas mereka untuk membawa barang dagangan ke Syiria. Khadijah juga sedang mempersiapkan barang dagangannya, tetapi ia belum menemukan seseorang untuk menjadi pemimpin khafilahnya. Beberapa nama diusulkan orang, namun, tidak satu pun yang berkenan di hatinya.

    Mendengar itu, Abu Thalib mendatangi Khadijah dan menawarkan kepadanya Muhammad, keponakannya yang baru berusia 25 tahun, untuk menjadi agen Khadijah. Abu Thalib tahu bahwa Muhammad belum cukup berpengalaman, tetapi ia sangat yakin bahwa Muhammad lebih dari sekadar mampu. Seperti penduduk Mekah lain, Khadijah pun telah mendengar nama Muhammad. Satu hal yang Khadijah yakin adalah kejujuran Muhammad. Bukankah orang Mekah menjulukinya “Al Amin” atau “Orang yang bisa dipercaya”? Maka, Khadijah segera menyetujui tawaran Abu Thalib. Bahkan ia hendak memberi Muhammad upah dua kali lipat daripada yang diberikan kepada orang lain. Oleh karena itu, Abu Thalib pulang dengan gembira.

    Segera saja Abu Thalib dan Muhammad menemui Khadijah yang kemudian menerangkan tentang seluk beluk perdagangan. Otak Muhammad yang cerdas bekerja dengan tangkas. Ia segera memahami semuanya. Tidak satu penjelasan pun yang ia minta diterangkan ulang.

    Maka, kafilah pun disiapkan dengan suara riuh rendah. Khadijah menyertakan seorang pembantu laki-lakinya yang terpercaya. Maisarah, untuk mendampingi Muhammad di perjalanan.

    Diantar Abu Thalib dan paman-pamannya yang lain, Muhammad datang pada hari yang telah ditentukan. Mereka disambut seorang paman Khadijah yang sedang menanti mereka dengan surat-surat perdagangan.

    Pemimpin kafilah membunyikan bel dan semuanya segera berangkat. Pada musim panas, kafilah Mekah berangkat menjelang senja dan terus berjalan pada malam hari. Mereka beristirahat pada siang hari karena perjalanan siang akan sangat melelahkan semua orang. Maka, berangkatlah Muhammad menempuh jalur yang pernah ditempuh bersama pamannya 13 tahun yang lalu.

    Nah, sahabat fillahku, berhasilkah Muhammad menjalankan tugasnya?

    Nantikan besok ya kelanjutannya…In syaa Allah

    📌Catatan Tambahan📌

    Upah untuk Muhammad

    Tadinya, upah yang diberikan Khadijah bagi seorang agen adalah 2 ekor unta. Namun, Abu Thalib menawarnya menjadi 4 ekor unta. Maka, Khadijah pun menjawab, “Kalau permintaan itu bagi orang yang jauh dan tidak kusukai saja akan kukabulkan, apalagi buat orang yang dekat dan kusukai.”

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 6:16 am on 24 December 2021 Permalink | Balas  

    Kesombongan Dapat Mengantarkan Seseorang ke Dalam Neraka 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Sabtu, 28 Agustus 2021 / 19 Muharram 1443H

    Kesombongan Dapat Mengantarkan Seseorang Ke Dalam Neraka

    عَنْ حَارِثَةَ بْنِ وَهْبٍ الخُزَاعِيِّ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ
    قَالَ: أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ قَالُوا بَلَى قَالَ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ 

    Dari Haritsah bin Wahb Al Khuzai’i dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
    Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka menjawab iya, Rasulullah bersabda : Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabur lagi sombong.“ (HR Bukhari dan Muslim).   

    Pelajaran yang terdapat didalam hadist :

    1- Paling sering dan sedang banyak disorot saat ini adalah tentang orang-orang yang menyombongkan diri dengan hartanya. Tidak hanya kesombongan orang kaya, kondisi ini diperparah dengan sombongnya orang yang sebenarnya miskin.

    2- Adapun Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam menyebut kesombongan merupakan sifat yang dapat mengantarkan seseorang ke dalam neraka. Inilah Sebabnya Rasulullah Alergi Terhadap Orang-orang Miskin yang Sombong.

    3- Orang miskin yang sombong termasuk salah satu dari tiga golongan manusia yang dimurkai allah Subhanahu wa Ta’ala,
    Orang tua yang berzina, Penguasa yang suka berdusta dan fakir miskin yang takabur lagi sombong .” (HR. Muslim)

    4- Imam Nawawi dalam kitabnya Nashaih al-‘Ibad menyebut, kesombongan adalah sifat yang buruk bagi siapa pun dan apa pun kondisinya. Namun, bagi orang miskin yang sombong, hal ini adalah keburukan yang lebih parah. 
    Biar miskin asal sombong’, itulah sepotong lagu dangdut yang pernah populer di Tanah Air. Tapi harap bagi masyarakat yang kurang beruntung dalam hal materi, jangan sampai menuruti pesan syair lagu ini.

    5- Yang dimaksud orang miskin yang sombong itu adalah orang-orang miskin yang dalam perilakunya ditunjukan dengan sikap hanya karena menganggungkan kesombongan. Mereka menolak pemberian orang lain, padahal perlu pertolongan.
    Misalnya, pernah terjadi panitia kurban yang dengan susah payah menyerahkan daging kurban ke rumah warga yang miskin namun sambutan orang yang disantuni itu menolak sambil mengucapkan kata-kata yang sombong.
    “Dikira saya tidak bisa membeli daging to.”
    “Padahal daging kurban yang dibagikan panitia juga di dalamnya ada nilai silaturahim dan kebersamaan,”

    6- Imam Nawawi menyebut perkataan orang bijak, “Empat perkara berikut ini adalah jelek, tapi justru masih ada empat perkara lain yang lebih jelek lagi, yaitu:

    • Dosa yang dilakukan pemuda itu jelek, namun lebih jelek lagi adalah perbuatan dosa yang dilakukan oleh orang tua. 
    • Kesibukan segala macam urusan duniawi bagi orang bodoh itu jelek, namun yang lebih jelek lagi jika yang menyibukkan diri dengan urusan duniawi adalah orang ‘alim. 
    • Malas beribadah bagi orang awam adalah jelek, namun yang lebih jelek lagi bila malas beribadah itu dilakukan oleh kalangan ulama dan penuntut ilmu.
    • Takabur lagi sombong bagi orang kaya adalah jelek, tapi lebih jelek lagi jika yang berlaku sombongnya adalah orang fakir miskin .

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al quran :

    1- Sebenarnya Islam melarang sikap sombong seperti yang disebutkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Alquran: 

    وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ 

    “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Lukman: 18). 

    2- Sifat sombong juga menjadi salah satu ya g dibenci Allah SWT, seperti dalam firman-Nya: 

    إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ

     “Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 23).

     
  • erva kurniawan 6:14 am on 23 December 2021 Permalink | Balas  

    WANITA SUCI 

    One Day One Sirah

    53

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    WANITA SUCI

    Sahabat Fillahku, Khadijah mempunyai seorang paman bernama Waraqah bin Naufal. Waraqah adalah sanak saudara Khadijah yang paling tua. Dia Sangat mengutuk kebiasaan bangsa arab Jahiliah yang menyembah berhala sehingga menyimpang jauh dari yang diajarkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Waraqah sendiri adalah hamba Allah yang setia dan lurus. Dia tidak pernah meminum minuman keras dan berjudi. Dia murah hati terhadap orang orang miskin yang membutuhkan pertolongannya.

    Khadijah sangat terpengaruh pemikiran Waraqah bin Naufal. Khadijah juga sangat membenci berhala dan patung patung sesembahan. Bersama beberapa keluarganya, Khadijah adalah pengikut setia ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Jika mendengar ada seorang anak perempuan akan dikubur hidup hidup. Waraqah dan Khadijah akan segera menemui sang Ayah dan mencegah perbuatannya. Jika kemiskinan merupakan alasan rencana pembunuhan itu, Khadijah dan Waraqah akan membeli anak itu dan membesarkannya seperti anak kandung sendiri.

    Sering kali beberapa waktu setelah itu, ayah si anak menyesali perbuatannya dan mengambil putrinya kembali. Waraqah dan Khadijah akan memastikan dulu bahwa anak itu akan diasuh dengan benar dan disayangi, setelah itu barulah dia mengizinkan sang Ayah membawa anak kembali.

    Budi pekerti Khadijah yang agung, santun, lembut dan penuh keteladanan ini membuat semua orang juga menjulukinya sebagai Khadijah At Thahirah atau Khadijah yang suci. Pertama kalinya dalam bangsa Arab seorang wanita dijuluki demikian, padahal orang Arab pada masa jahiliah itu sangat mengagungkan laki laki dan merendahkan wanita.

    Sahabat fillahku, bagaimana kisah pertemuan Khadijah dengan Muhammad?

    Nantikan esok hari ya…InsyaAllah

    Catatan Tambahan

    Selain Khadijah, ada pula beberapa saudagar wanita terkenal. Diantaranya adalah Hindun, istrinya abu Sofyan dan Asma binti Mukharribah, ibu Abu Jahl.
    Para Saudagar wanita ini biasanya juga menjual keperluan wanita, seperti pakaian, parfum, perhiasan emas dan perak, permata dan obat obatan. Barang barang ini tidak memerlukan banyak ruang, ringan dan laku keras dimana mana.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 1:12 am on 22 December 2021 Permalink | Balas  

    Tiga Golongan yang Diancam Siksa Berat pada Hari Kiamat 

    ONE DAY ONE HADIST

    Tiga Golongan yang Diancam Siksa Berat pada Hari Kiamat

    عن أبي ذار رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
    ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ شَيْخٌ زَانٍ وَمَلِكٌ كَذَّابٌ وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ

    Dari Abu Zar radhiyallah ‘anhu berkata, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
    “Tiga orang yang Allah enggan berbicara dengan mereka pada hari kiamat kelak. (Dia) tidak sudi memandang muka mereka, (Dia) tidak akan membersihkan mereka daripada dosa (dan noda). Dan bagi mereka disiapkan siksa yang sangat pedih. (Mereka ialah ): Orang tua yang berzina, Penguasa yang suka berdusta dan fakir miskin yang takabur.” (HR. Muslim)

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

    1- Tiga orang yang Allah enggan berbicara dengan mereka pada hari kiamat kelak. (Dia) tidak sudi memandang muka mereka, (Dia) tidak akan membersihkan mereka daripada dosa (dan noda). Dan bagi mereka disiapkan siksa yang sangat pedih. (Mereka ialah ): Orang tua yang berzina, Penguasa yang suka berdusta dan fakir miskin yang takabur.

    2- Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak berbicara dengan mereka besok dihari kiamat. Artinya tidak berbicara perkataan yang bermanfaat, menggembirakan dan ridha kepada mereka. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak berkata kepada ahli neraka di neraka.

    3- Tidak melihat mereka. Artinya tidak melihat secara khusus dan berpaling dari mereka, tidak melihat mereka dengan penglihatan yang penuh kelembutan dan kasih sayang.

    4- Tidak membersihkan mereka artinya, tidak membersihkan dari dosa dan kotoran serta tidak memuji akan kebaikan mereka.

    5- Bagi mereka siksa yang amat pedih, artinya celaka dan kerugian yang besar di waktu itu.

    6- Hadist diatas memberikan peringatan, ancaman atas begitu besarnya dosa mereka, yaitu: -orang tua yang berzina, penguasa (raja, presiden) yang suka berdusta dan fakir miskin yang sombong.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur’an:

    • Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak berbicara kepada mereka (ahli neraka) besuk dihari kiamat.

    قَالَ اخْسَئُوا فِيهَا وَلا تُكَلِّمُونِ

    Allah berfirman, “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kalian berbicara dengan Aku. [Al- Mukminun: 108]

     
  • erva kurniawan 5:37 am on 21 December 2021 Permalink | Balas  

    KHADIJAH 

    One Day One Sirah

    52

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    KHADIJAH

    Sahabat Fillahku, Namanya Khadijah binti Khuwalid. Sosok nya cantik dan anggun. Setelah ayah dan ibunya meninggal, saudara-saudara Khadijah saling membagi harta kekayaan peninggalan keduanya. Namun, Khadijah sadar bahwa kekayaan dapat membuat orang hidup menganggur dan berfoya-foya. Dia dikaruniai kecerdasan yang luar biasa dan kekuatan sikap untuk mengatasi godaan harta. Maka dari itu, Khadijah pun memutuskan untuk membangun kekayaannya sendiri berbekal warisan Ayahnya. Tidak lama kemudian, Khadijah telah membuktikan bahwa kalaupun tidak mendapat harta warisan, dia pasti mampu mendapatkan kekayaan itu dari hasil jerih payahnya sendiri.

    Dengan harta yang diperolehnya, Khadijah membantu orang-orang miskin, janda, anak-anak yatim, dan orang orang cacat. Jika ada seorang gadis yang tidak mampu, Khadijah menikahkan dan memberi mas kawinnya. Khadijah lembut dan ramah. Walau menjadi pemimpin tertinggi dalam menjalankan bisnis keluarga sepeninggal Ayahnya, dia juga mau menerima saran-saran orang lain. Khadijah tidak menyukai hubungan antara atasan dan bawahan. Dia menganggap bawahannya sebagai rekan kerja yang pantas dihormati.

    Sahabat Fillah, Khadijah sendiri selalu tinggal dirumah. Karena itu, biasanya dia mempekerjakan seorang agen, jika sebuah kafilah sedang dipersiapkan untuk pergi ke luar negeri. Orang yang dipekerjakan itu bertanggung jawab membawa barang-barang dagangannya untuk dijual ke pasar pasar asing. Khadijah sangat teliti memilih seorang agen. Dia juga sangat lihai merencanakan waktu keberangkatan kafilah dan tempat tujuannya sebab barang akan terjual dengan cepat pada waktu dan tempat yang tepat.

    Begitu suksesnya Khadijah sebagai seorang saudagar, sampai -sampai jika sebuah kafilah Quraisy berangkat dari Mekah, bisa dipastikan lebih dari separuhnya adalah harta perdagangan milik Khadijah. Dia seperti mempunyai sentuhan emas. Diibaratkan jika dia menyentuh debu, debu ini akan berubah menjadi “emas”. Karena itu penduduk Mekah menjulukinya”Ratu Quraisy” atau “Ratu Mekah”

    Namun, sahabat fillah, kalau cuma kekayaan yang menjadi ukuran, tentu Allah tidak akan menjadikan Khadijah kelak sebagai istri seorang Rasul. Pasti ada sifat lain yang lebih utama yang membuatnya sepadan dengan Muhammad
    In sya Allah kita lanjutkan lagi esok ya..

    📝Catatan Tambahan📝

    Sebuah kafilah dagang pada masa itu ibarat kampung bergerak. Hewan beban berjumlah 1000 sampai 2500 ekor dan diiringi seratus sampai tiga ratus orang. Kafilah perlu organisasi mantap, biaya besar, dan keberanian yang cukup. Jika ada perampok, seluruh anggota kafilah harus berani menyabung nyawa untuk mempertahankan harta.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 5:36 am on 20 December 2021 Permalink | Balas  

    Do’a Memohon perbaikan Urusan Dunia Agama dan Akhirat 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Do’a Memohon perbaikan Urusan Dunia Agama dan Akhirat

    عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال،
    كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ »

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata,
    “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdoa sebagai berikut: “Allahumma ashlih lii diiniilladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlih lii dun-yaayallatii fiihaa ma’aasyii, wa ash-lih lii aakhiratiillatii fiihaa ma’aadii, waj’alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli khairin, waj’alil mauta raahatan lii min kulli syarrin” [Ya Allah ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng (ishmah) urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan!] (HR. Muslim no. 2720).

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist

    1- Islam adalah benteng yang melindungi seseorang agar tidak terjerumus dalam kesalahan dan ketergelinciran serta menjaga dari kesesatan dan sekedar mengikuti hawa nafsu.

    2- Seorang muslim beramal untuk dunianya seaka-akan ia hidup selamanya dan dia beramal untuk akhiratnya seakan-akan ia akan mati besok.

    3- Seharusnya umur panjang seorang muslim dijadikan sebagaimana sarana untuk menambah amalan kebaikan dan ketaatan.

    4- Kematian adalah kebebasan dari segala kejelekan. Maksudnya, boleh jadi seseorang di dunia hidup lama, namun hanya kerusakan yang ia perbuat. Oleh karenanya, kematian itulah yang menyebabkan ia terbebas dari banyak kejelekan.

    5- Karena hidup yang sementara dan kematian yang pasti datang, maka hendaklah setiap hamba memperbaiki ibadahnya dan mengokohkan amalannya, bertawakkal dan selalu meminta tolong pada Allah.

    6- Semoga dengan do’a singkat namun penuh makna yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wasallam ini bisa kita hafalkan dan amalkan. Sehingga sajian do’a ini bermanfaat.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur’an :

    • Doa yang mencakup semua kebaikan di dunia dan memalingkan semua keburukan, karena sesungguhnya kebaikan di dunia itu mencakup semua yang didambakan dalam kehidupan dunia, seperti kesehatan, rumah yang luas, istri yang cantik, rezeki yang berlimpah, ilmu yang bermanfaat, amal saleh, kendaraan yang mudah, dan sebutan yang baik serta lain-lainnya; semuanya itu tercakup di dalam ungkapan mufassirin. Semua hal yang  disebutkan tadi termasuk ke dalam pengertian kebaikan di dunia.
      Adapun mengenai kebaikan di akhirat, yang paling tinggi ialah masuk surga dan hal-hal yang berkaitan dengannya, seperti aman dari rasa takut yang amat besar di padang mahsyar, dapat kemudahan dalam hisab, dan lain sebagainya.

     وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ , أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ

    Maka di antara manusia ada orang yang mendoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,” dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang mendoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan perliharalah kami dari siksa neraka.”Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.[Al Baqarah: 201-202].

     
  • erva kurniawan 5:32 am on 19 December 2021 Permalink | Balas  

    HILFUL FUDHUL 

    One Day One Sirah

    50

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    HILFUL FUDHUL

    Sahabat Fillahku, selain mengikuti peperangan, Muhammad yang masih remaja juga mengikuti sebuah perjanjian yang amat baik. Perjanjian itu kelak dikenal dengan nama Hilful Fudhul.

    Perjanjian ini bertujuan untuk melindungi hak-hak para pedagang asing yang sering kali terzhalimi. Pencetus perjanjian ini adalah protes seorang pedagang asing dari Yaman. Saat itu, Ash bin Wa’il, seorang saudagar Mekah, tidak mau membayar utang kepada si pedagang. Pedagang itu lalu menggubah syair dan membacakannya di depan umum.

    Syair ini amat menggugah perasaan para pemuka Quraisy. Mereka khawatir apabila dibiarkan terus, para pedagang Asing tidak mau lagi memasuki Mekah. Apalagi Perang Fijar mengakibatkan mulai terjadinya perpecahan di pihak Quraisy. Sepeninggal Abdul Munthalib, orang-orang Quraisy dari keluarga yang lain sudah mulai berani mencoba menantang kekuasaan pemerintahan Quraisy. Maka dari itu, atas usulan Zubair bin Abdul Munthalib, seorang paman Muhammad, orang-orang Quraisy dari keluarga Hasyim, Zuhra, Taim berkumpul. Mereka bersepakat dan berjanji atas nama Tuhan Maha Pembalas bahwa Tuhan akan berada di pihak yang terzalimi sampai orang itu tertolong.

    Pertemuan ini sendiri berlangsung di rumah Abdullah bin jud’an At Taimi yang megah. Perjanjian Hilful Fudhul ini menjamin perlindungan terhadap hak-hak orang lemah. Muhammad ikut menyaksikan perjanjian dan amat menyukainya. Setelah kelak diutus menjadi seorang Rasulullah, Muhammad bersabda: ” Aku tidak suka mengganti perjanjian yang kuhadiri di rumah Ibn Jud’an itu dengan jenis unta yang baik. Kalau sekarang aku diajak, pasti akan kutolak”

    Demikianlah, sahabat fillah, beberapa kejadian penting yang pernah diikuti Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam pada masa remajanya. Namun, selain kejadian-kejadian itu, apa pekerjaan utama Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam ketika remaja ?

    Insya Allah kita lanjutkan lagi esok ya kisahnya

    📝Catatan Tambahan📝

    Besarnya Diyat

    Diyat adalah pembayaran ganti rugi.
    Untuk kematian/wajah cacat total ganti ruginya sebanyak 100 ekor unta. Satu kaki/tangan/mata jadi buta diganti dengan 50 ekor unta.
    Luka sampai menembus otak, 33 ekor unta. Cacat kelopak mata, 25 ekor unta. Satu jari hilang/tulang retak, 15 ekor unta. Luka sampai tulang kelihatan, 10 ekor unta.
    Satu gigi copot, 5 ekor unta. Demikian seterusnya dalam ketetapan yang rinci.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 5:30 am on 18 December 2021 Permalink | Balas  

    Menikahlah 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Menikahlah

    حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالاَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنِ الأَعْمَشِ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ ». (اخرجه المسلم)

    Abu Bakr bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib meriwayatkan kepadaku mereka berkata Abu Mu’awiyah meriwayatkan dari al-A’masy dari Umarah bin Umair dari Abdurrahman bin Yazid dari Abdullah dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam telah bersabda kepada kita wahai para pemuda, “Barang siapa diantara kalian telah sanggup menikah (ba’ah) maka menikahlah, sesungguhnya menikah dapat mencegah dari melihat sesuatu yang terlarang dan dapat membentengi farji (kemaluan), dan barangsiapa yang belum mampu (ba’ah/menikah) maka berpuasalah karena sesungguhnya puasa itu adalah penawar/penekan nafsu syahwat.” [Hr Muslim]

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

    1- Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wassalam memerintahkan bagi orang yang telah kuat syahwatnya akan tetapi belum mampu untuk menikah maka hendaknya ia berpuasa, karena puasa dapat menjadi pemutus syahwat ini, karena puasa menahan kuatnya anggota badan hingga badan bisa terkontrol menenangkan seluruh anggota badan serta seluruh kekuatan (yang jelek) bisa di tahan hingga dapat melakukan ketaatan dan di belenggu dengan kendali puasa.

    2- Hadits ini juga merupakan hadits pemberi solusi bagi para pemuda yang belum mampu baik secara fisik maupun mental untuk menahan diri dengan cara berpuasa, bukan dengan memotong kemaluannya/mengebiri seperti yang dilakukan oleh beberapa penganut agama lain.

    3- Intinya, menikah (seperti yang diucapkan Imam Malik) adalah sebuah perkara mubah yang sangat disenangi oleh Allah Subhanahu Wata’ala, sangat dianjurkan oleh agama Islam. Jadi, bagi para pemuda maupun para pemudi, ayo segeralah menikah!

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur’an :

    • Orang puasa diperintahkan menjaga anggota tubuh dari kemaksiatan kepada Allah Ta’ala. Maksud puasa bukan sekedar menahan makan dan minum. Bahkan maksudnya adalah menahan dari kemaksiatan kepada Allah Ta’ala dan merealisasikan ketakwaan kepada Allah Ta’ala.

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ   

    “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

     
  • erva kurniawan 5:28 am on 17 December 2021 Permalink | Balas  

    PERANG FIJAR 

    One Day One Sirah

    49

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    PERANG FIJAR

    Sahabat Fillahku, sebagai seorang remaja yang tumbuh di lingkungan Jazirah Arab. Muhammad juga mengalami perang. Perang itu disebut Perang Fijar. Saat peperangan dimulai, Umur Muhammad memasuki lima belas tahun.

    Perang itu sendiri disebabkan sebuah pembunuhan. Barradz bin Qois dari Bani Kinanah membunuh Urwa Ar-Rahhal bin Utba dari Bani Hawazin hanya karena Barradz jengkel ketika Urwa dipilih untuk memimpin kafilah dagang Nu’man bin Mundhir yang kaya. Diam diam, Barradz mengikuti kafilah Urwa dari belakang dan membunuh Urwa. Padahal ketika itu adalah bulan suci, bulan yang tidak diperkenankan bagi siapa pun untuk menumpahkan darah.

    Karena Quraisy pelindung Barradz, Bani Hawazin mengumumkan perang terhadap Quraisy untuk membalas kematian Urwa. Perang pun pecah pada bulan suci. Selama empat tahun berturut-turut, kedua belah pihak saling menyerang.

    Dalam pertempuran itu, awalnya Muhammad bertugas memunguti anak panah lawan yang berjatuhan dan memberikannya kepada paman-pamannya. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, dia juga menembakan panah ke arah lawan untuk melindungi paman-pamannya. Setelah menjadi Rasulullah, Muhammad pernah bercerita tentang Perang Fijar itu. “Aku mengikutinya bersama paman-pamanku, juga ikut melempar panah dalam perang itu sebab aku tidak suka kalau aku tidak ikut melaksanakannya juga.”

    Perang pun berakhir dengan perdamaian ala pedalaman: pihak yang menderita lebih sedikit korban manusianya harus membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sejumlah selisih kelebihan korban. Dalam hal ini, pihak Quraisy yang lebih sedikit menderita korban harus membayar kelebihan korban sebanyak dua puluh orang Hawazin.

    Kita lanjutkan besok ya kisahnya… Insya Allah

    📝Catatan Tambahan📝

    Barradz bin Qois

    Barradz bin Qois, penyebab Perang Fijar, adalah seorang pemabuk. Karena merusak citra sukunya, dia diusir dan mendapat naungan suku lain. Namun disini, dia juga mabuk berat dan membuat onar dan diusir lagi. Akhirnya, Harb bin Muawiyah, ayah Abu Sofyan, menampungnya walaupun hampir saja Barradz bin Qois diusir lagi karena terus berbuat onar, karena perlindungan dari Harb dari Quraisy inilah , Bani Hawazin menyerang Quraisy ketika Barradz bin Qois membunuh Urwa bin Utba.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 5:26 am on 16 December 2021 Permalink | Balas  

    Syafa’atul ‘Uzhma 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rosyid
    Syafa’atul ‘Uzhma

    عن أنس رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:
    « إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ شُفِّعْتُ ، فَقُلْتُ يَا رَبِّ أَدْخِلِ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ خَرْدَلَةٌ . فَيَدْخُلُونَ ، ثُمَّ أَقُولُ أَدْخِلِ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ أَدْنَى شَىْءٍ » . فَقَالَ أَنَسٌ كَأَنِّى أَنْظُرُ إِلَى أَصَابِعِ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم –

    Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam bersabda :
    “Pada hari kiamat, aku diberi syafa’at. Aku berkata, “Wahai Rabbku, masukkanlah dalam surga orang yang masih punya iman sebesar biji sawi.” Mereka memasukinya. Aku pun berkata, “Masukkanlah dalam surga orang yang masih punya iman walau rendah.” Anas berkata, “Seakan-akan aku melihat (isyarat) pada jari-jemari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 7509)

    Pelajaran yang terdapat dalam hadist:

    1- Riwayat yang ada menunjukkan bahwa Nabi itu hadir kala pemberian syafa’at, karena didukung dengan pernyataan mendengar dan melihat dalam hadits.

    2- Boleh adanya pengajaran dengan pemberian isyarat sebagaimana isyarat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan jari-jemari.

    3- Begitu mengerikan keadaan pada hari kiamat.

    4- Kemarahan Allah pada hari kiamat begitu dahsyat, yang tidak didapati kemarahan-Nya sebelumnya atau sesudahnya seperti itu.

    5- Yang meminta syafa’at kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang-orang beriman.

    6- Sebab selamat dan keluar dari neraka adalah tauhid dan iman.

    7- Keutamaan kalimat tauhid laa ilaaha illalloh. Menjadi sebab tidak kekal didalam neraka.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

    1- Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah memberikan syafa’at sampai beliau mendapatkan izin dari Allah.

    مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ

    “Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya.” (QS. Al Baqarah: 255).

    2- Syafa’at ini disebut dengan Syafa’atul ‘Uzhma yang hanya diberikan khusus pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

    “Mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’: 79).

     
  • erva kurniawan 5:24 am on 15 December 2021 Permalink | Balas  

    Perlindungan Allah 

    One Day One Sirah

    48

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Perlindungan Allah

    Sahabat fillahku, Alhamdulilah, Abu Thalib segera melaksanakan apa yg disarankan oleh Buhaira karena peringatan itu memang beralasan. Segera setelah Abu Thalib membawa Muhammad pulang, datanglah 3 orang ahli kitab bernama Zurair, Daris, dan Tammam. Ketiganya menyandang senjata di pinggang. Mereka bertanya kepada Buhaira apakah ia juga melihat seorang anak dengan ciri-ciri seperti ini dan itu.

    Buhaira tahu bahwa mereka mencari Muhammad. Rupanya, ketiga orang ini juga telah mendengar tentang Muhammad.

    Buhaira memandang senjata2 yang mereka bawa dengan perasaan ngeri. Buhaira mengerti mereka mencari Muhammad dengan maksud membunuhnya.

    Maka, Buhaira berusaha memberikan perlindungan. Tidak henti-hentinya buhaira menasihati ketiganya akan adanya kekuasaan Allah. Diingatkannya bahwa bagaimanapun usaha mereka, mereka tidak akan mampu mendekati Muhammad untuk membunuhnya. Akhirnya, ketiganya pun melihat kebenaran dalam perkataan Buhaira. Batallah niat mereka untuk mengejar dan membunuh Muhammad dan berlalulah mereka dari hadapan Buhaira.

    Allah menjaga Muhammad dari kejahatan dan kotoran-kotoran jahiliyah. Allah membimbing Muhammad tumbuh menjadi orang yang paling ksatria, paling baik akhlaknya, paling mulia asal usulnya, paling baik pergaulannya, paling agung sikap santunnya, paling murni kejujurannya, paling jauh dari keburukan dan akhlak yang mengotori kaum lelaki sehingga semua orang menjulukinya “Al Amin” karena Allah mengumpulkan pada Muhammad segala hal yang baik.

    Kelak setelah menjadi Rasul, Muhammad bercerita tentang perlindungan Allah kepadanya sejak masa kecil dari segala bentuk kejahiliyahan. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Pada masa kecilku, aku bersama anak-anak kecil Quraisy mengangkut batu untuk satu permainan yang biasa dilakukan anak2. Semua dari kami melepas baju kami di atas pundak (sebagai ganjalan) untuk memikul batu.

    “Aku maju dan mundur bersama mereka. Namun, tiba-tiba seseorang yang belum pernah aku lihat sebelumnya menamparku dengan tamparan yang amat menyakitkan. Ia berkata, ‘Kenakan pakaianmu!’ Kemudian, aku mengambil pakaianku dan memakainya. Setelah itu, aku memikul batu di atas pundakku dengan tetap mengenakan pakaian dan tidak seperti teman temanku.”
    Kita lanjutkan besok kisahnya

    📝Catatan tambahan 📝

    *Membantu Paman *

    Muhammad juga pernah menjadi gembala sewaan, bukan sekedar mencari uang saku, tetapi untuk membantu Abu Thalib yang hidup dalam kemiskinan.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 5:18 am on 14 December 2021 Permalink | Balas  

    Empat Perkara yang akan Dipertanggung Jawabkan 

    ONE DAY ONE HADIST

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Empat Perkara yang akan Dipertanggung Jawabkan

    رَوى ابنُ حِبَّانَ والترمذيُّ في جامِعِه أنَّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم قالَ: “لا تزولُ قَدَمَا عبدٍ يومَ القيامةِ حتَّى يُسألَ عن أربعٍ عَن عُمُرِه فيما أفناهُ وعن جسدِهِ فيما أبلاهُ وعن عِلمِهِ ماذا عَمِلَ فيهِ وعن مالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وفيما أنفقَهُ “.

    Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan At Tirmizi, Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
    “Tidak akan bergeser kedua telapak kedua kaki seorang hamba di hari kiamat sehingga ditanya dengan empat perkara, yaitu : Tentang umurnya habis digunakan untuk apa, jasadnya rusak digunakan untuk  apa, lmunya bagaimana mengamalkannya, hartanya dari mana mencari dan kemana membelanjakannya.”

    Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :

    1. Nanti di hari hisab seseorang tidak bergerak dari tempat  tinggalnya sampai ditanyakan 4 perkara.

    1) – Tentang umurnya. Sejak baligh digunakan untuk apa sampai mati, bila digunakan untuk  melaksanakan apa yang  diwajibkan oleh Allah dan menjauhi apa yang  diharamkanNya maka sungguh  ia telah selamat, bila tidak maka hancurlah.

    2) – Tentang jasad/ badan. Bila  digunakan untuk taat kepada  Allah sungguh ia telah  mendapatkan kebahagian dan kesuksesan bersama orang – orang yang sukses tetapi bila digunakan untuk maksiat  kepada Allah maka sungguh  termasuk orang yang rugi dan gagal.

    3)- Tentang ilmunya. Apa yang  diamalkan atau ditanya, apakah kamu perbuat belajar ilmu agama yang  Allah telah wajibkan atasmu?
    Ilmu  agama ada dua, Ilmu  agama yang sangat dibutuhkan /dhoruri bila dipelajari dan diamalkan maka akan  bahagia  dan selamat. Bila diremehkan tidak diamalkan setelah  dipelajarinya maka akan rugi, celaka dan hancur. Demikian juga orang yang tidak mempelajarinya termasuk dari orang yang rugi dan hancur. Dalam  sebuah  riwayat  disebutkan :

    ” وَيْلٌ لِمَنْ لَا يَعْلَمُ، وَوَيْلٌ لِمَنْ عَلِمَ ثُمَّ لَا يَعْمَلُ“.

    Celakalah bagi siapa tidak  mengerti, dan Celakalah bagi yang mengerti kemudian tidak  mengamalkan.

    4)- Tentang hartanya. Seseorang  ditanya di hari  kiamat apa yang ada di tangannya dulu di dunia, bila mencari dengan jalan tidak  haram maka tidak dihukum dengan syarat harta itu dibelanjakan sesuai dengan apa yang disyareatkan.

    1. Manusia dalam urusan harta ada tiga, dua celaka dan satu selamat.
      Yang celaka :
    • Seseorang mengumpulkan harta yang haram.
    • Mengumpulkan harta dengan cara yang halal kemudian dibelanjakan pada yang haram Dan juga dibelanjakan ditempat yang halal tapi untuk riya’.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur’an :

    1- Hitung-hitunglah diri kita sebelum kita dimintai pertanggung jawaban, dan perhatikanlah apa yang kita tabung buat diri kita berupa amal-amal saleh untuk bekal hari kita dikembalikan, yaitu hari dihadapkan kita kepada Robul’alamin.

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

    Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah (dengan mengerjakan suruhanNya dan meninggalkan laranganNya); dan hendaklah tiap-tiap diri melihat dan memerhatikan apa yang ia telah sediakan (dari amal-amalnya) untuk hari esok (hari akhirat). Dan (sekali lagi diingatkan): Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Amat Meliputi PengetahuanNya akan segala yang kamu kerjakan.
    [Surat Al-Hasyr 18]

     2- Bahwa masalah duniawi itu adalah masalah yang rendah, pasti lenyap, sedikit, dan pasti rusak. Maka perlu diwaspadai supaya  selamat dan beruntung.

    وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ

    Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imran: 185]

     
  • erva kurniawan 5:16 am on 13 December 2021 Permalink | Balas  

    Saran Buhaira kepada Abu Thalib 

    One Day One Sirah

    47

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Saran Buhaira kepada Abu Thalib

    Sahabat Fillahku, Buhaira pun menanyakan banyak sekali hal kepada Muhammad, tentang tidur Muhammad, tentang postur tubuh Muhammad, dan banyak lagi hal lainnya.
    Muhammad menjawab semua itu dan semua jawaban itu sesuai benar dengan perkiraan Buhaira. Kemudian, Buhaira melihat punggung Muhammad dan mendapati tanda kenabian diantara kedua bahu Muhammad. Tanda kenabian itu seperti bekas orang berbekam.
    Setelah itu, Buhaira mendekati Abu Thalib dan bertanya kepada nya, ”Apakah anak muda ini anakmu? ”

    ”Iya, dia anakku.” Jawab Abu Thalib
    Buhaira menggeleng. ” Tidak, dia bukan anakmu. Anak muda ini tidak pantas mempunyai ayah yang masih hidup”
    Abu Thalib agak tercengang, lalu dia pun mengangguk. ” Kau benar. Dia bukan anakku, dia anak saudaraku “
    Buhaira mengangguk-angguk puas lalu bertanya lagi. “Apa yang dikerjakan ayahnya?”

    “Ayahnya telah meninggal dunia ketika dia masih berada dalam kandungan ibunya “

    “Engkau benar” kata Buhaira menghela nafas dalam-dalam. Kemudian, sambil berbisik, dia menyampaikan sebuah saran dengan sangat sungguh -sungguh.

    “Sekarang, dengar saranku baik baik. Bawa anak saudara mu ini ke negeri asalmu sekarang juga! Jaga dia dari orang-orang Yahudi! Demi Allah, jika mereka melihat padanya seperti apa yang aku lihat, mereka pasti akan membunuhnya. sesungguhnya, akan terjadi sesuatu yang besar pada diri anak saudaramu ini. Karena itu, segera bawa pulang dia ke negeri asalmu!”

    Abu Thalib tampak ketakutan dengan peringatan itu. Dia yakin bahwa apa yang dikatakan Buhaira itu benar. Maka dari itu, segera setelah urusan bisnisnya selesai, Abu Thalib segera membawa Muhammad pulang. Sesulit apa pun beban hidupnya, Abu Thalib tidak pernah lagi pergi berdagang ketempat jauh demi melindungi keponakannya itu.
    Kita lanjutkan kisahnya besok ya …. Insya Allah

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 5:15 am on 12 December 2021 Permalink | Balas  

    Puasa Ayyama Biidh 

    ONE  DAY  ONE  HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Puasa Ayyama Biidh

    عن أبي هريرة رضي الله عنه قال:
    أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

    Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati:
    1- berpuasa tiga hari setiap bulannya,
    2- mengerjakan shalat Dhuha,
    3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.”[Hr. Bukhari]

    Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

    1- Dianjurkan berpuasa tiga hari setiap bulannya, pada hari apa saja.

    2- Hari yang utama untuk berpuasa adalah pada hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah yang dikenal dengan ayyamul biidh. Ada pula yang mengatakan bahwa ayyamul biidh adalah hari ke-12, 13 dan 14. Namun pendapat pertama tadi lebih kuat.

    3- Hari ini disebut dengan ayyamul biidh (biid = putih, ayyamul = hari) karena pada malam ke-13, 14, dan 15 malam itu bersinar putih dikarenakan bulan purnama yang muncul pada saat itu.

    4- Faedah Puasa Tiga Hari Setiap Bulan
    -Menghidupkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
    -Memberi istirahat pada anggota badan setiap bulannya.

    Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:

    1- Puasa telah diwajibkan pula pada umat sebelum kita

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

    Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa (Q.S al-Baqoroh:183).

    2- Ampunan dan pahala besar bagi orang yang berpuasa

    إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

    Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.
    [Surat Al-Ahzab : 35].

    Semoga kita bisa melaksanakan Ayyamul Bidh di bulan Muharram ini pada hari Ahad, Senin dan Selasa pada 13,14 dan 15 Muharram atau 22, 23 dan 24 Agustus 2021.

     
  • erva kurniawan 5:12 am on 11 December 2021 Permalink | Balas  

    Percakapan Buhaira 

    One Day One Sirah

    46

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Percakapan Buhaira

    Namun, segera saja Buhaira merasakan ada sesuatu yang kurang dari rombongan Quraisy itu. Maka, ia kembali mengulangi permintaannya, “Hai Orang-orang Quraisy, jangan sampai ada yang tidak makan makananku ini.”

    Salah seorang Quraisy berkata, “Hai Buhaira, tidak ada seorang pun yang layak datang kepadamu tertinggal, kecuali anak muda yang paling kecil di antara kami. Ia berada di tempat perbekalan rombongan.”

    Buhaira menggeleng-geleng kepala, “Kalian jangan seperti itu. Panggil dia untuk makan bersama kalian!.”

    Orang-orang Quraisy merasa malu. Salah seorang dari mereka bahkan berkata, “Demi Lata dan Uzza, adalah aib dari kami kalau putra Abdullah bin Abdul Muthalib tidak ikut makan bersama kami.”

    Setelah Muhammad dipanggil, Buhaira memeluknya dan mendudukkannya bersama rombongan Quraisy yang lain. Sambil menyaksikan tamu-tamunya makan, sebenarnya mata Buhaira tertuju kepada Muhammad dengan seksama. Dari hasil pengamatannya itulah, Buhaira mengambil kesimpulan dalam hati, “Anak ini mempunyai sifat-sifat kenabian.”

    Jamuan selesai. Sambil mengucapkan terimakasih, rombongan Quraisy pun membubarkan diri menuju tempat perkemahan mereka untuk beristirahat.
    Namun, Buhaira tidak membiarkan Muhammad pergi. Diajaknya anak itu untuk duduk dan bicara.

    “Hai anak muda,” panggil Buhaira, “dengan menyebut nama Lata dan Uzza, aku akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepadamu dan engkau harus menjawabnya.”

    Wajah Muhammad tampak berubah dan ia menjawab, “Jangan bertanya tentang apa pun kepadaku sambil menyebut nama Lata dan Uzza. Demi Allah, tidak ada yang sangat aku benci melainkan keduanya.”

    Buhaira tersenyum dan mengulangi permintaannya, “Baiklah, kalau begitu aku akan bertanya kepadamu dengan menyebut nama Allah dan engkau harus menjawab pertanyaanku.”

    Wajah Muhammad berubah cerah dan ia mengangguk, “Tanyakan kepadaku apa saja yang ingin engkau tanyakan. “

    Lalu pertanyaan apa saja yang diajukan Buhaira kepada Muhammad?
    Kita lanjutkan kisahnya besok ya…
    Insya Allah

    ✏Catatan Tambahan✏

    Kota Bushra

    Jalur yang dilewati kafilah Abu Thalib adalah jalan kafilah Barat yang menyusuri Laut Merah, Madyan, Wadi Al Qurra, Hijir, dan Kota Bushra. Kota Bushra atau Bostra telah lama didirikan Romawi sebagai ibu kota wilayah Hauran, untuk menahan serbuan Badui pedalaman. Di sini, Romawi memusatkan pasukan dan mengumpulkan pajak dari kafilah. Bagi kafilah sendiri, Bostra adalah pusat perdagangan paling ramai sebelum tiba di Syria yang terlatak lebih ke Utara.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 5:11 am on 10 December 2021 Permalink | Balas  

    Balasan Nikmat Orang yang Berpuasa 

    ONE DAY ONE HADITS

    Oleh Ustadz Muslih Rasyid
    Balasan Nikmat Orang yang Berpuasa

    عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
    وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُ بِهِمَا فَرْحَةٌ عِنْدَ إفْطَارِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ}.

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Bagi orang yang berpuasa itu dua kebahagiaan, ia berbahagia ketika berbukanya dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya.”

    Hadis ini merupakan penggalan hadis yang diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari dari sahabat Abu Hurairah. Hanya saja, imam As-Suyuthi menyebutkannya dengan riwayat bilmakna.

    Pelajaran yang terdapat didalam hadist:

    1- Bahwa maksud kebahagiaan orang yang berpuasa saat berbuka adalah dengan hilangnya rasa lapar dan dahaga ketika diperbolehkan baginya berbuka.

    2- Dikatakan pula bahwa kebahagiaannya saat berbuka adalah ia telah menyempurnakan puasanya, menyelesaikan ibadahnya, diringankan (untuk beribadah) dari Tuhannya, dan mendapatkan pertolongan untuk puasa yang akan datang.

    3- Sementara itu, maksud dari kebahagiaan saat bertemu Tuhannya adalah ketika di hari Kiamat kelak, yakni dengan memperoleh balasan (nikmat) dan pahala atau dengan melihat wajah Tuhannya.

    Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur’an :

    1- Nanti di akhirat orang mukmin yang berpuasa melihat Tuhannya dengan jelas dan langsung.

    وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَة

    Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat (Al-Qiyamah: 22-23)

    2- Orang yang berpuasa meninggalkan makan, minum, dan hubungan intim karena Allah, maka Allah akan menganti dengan kenikmatan di surga seperti disebut dalam ayat,

    كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ

    “(kepada mereka dikatakan): “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (QS. Al Haqqah: 24). Mujahid mengatakan bahwa ayat ini turun kepada orang-orang yang berpuasa. Lihat Lathoif Al-Ma’arif, hal. 21.

     
  • erva kurniawan 4:57 am on 9 December 2021 Permalink | Balas  

    Jamuan Buhaira 

    One Day One Sirah

    45

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Jamuan Buhaira

    Sahabat fillahku, berangkat lah rombongan kafilah Quraisy menuju ke Syam. Ketika tiba di Busra, mereka melewati rumah ibadah seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira. Ia adalah pendeta yang pandai. Di rumah ibadahnya, selalu ada pendeta dan umat Nasrani yang mendapatkan ilmu dari Buhaira.

    Biasanya, Buhaira tidak pernah menggubris rombongan Quraisy yang setiap tahun lewat di tempat itu. Namun, kali ini ada yang berubah pada diri Buhaira. Ketika rombongan Quraisy, termasuk Abu Thalib dan Muhammad, singgah di dekat rumah ibadahnya, Buhaira memerintahkan para pembantunya membuat masakan yang banyak.

    Buhaira berbuat begitu karena dari jendela rumah ibadahnya, ia melihat hal yang aneh pada rombongan Quraisy. Ada awan kecil yang bergerak pelan mengikuti ke mana pun kafilah pergi. Ada sesuatu atau seorang di dalam kafilah yang dilindungi awan itu dari terik matahari.

    Buhaira bergegas mendatangi kafilah yang tengah beristirahat di bawah pepohonan rindang dan berkata “Hai orang-orang Quraisy, sungguh aku telah membuat makanan untuk kalian. Aku ingin kalian semua, anak kecil, orang dewasa, budak, dan orang merdeka, ikut hadir”

    Salah seorang Quraisy bertanya, “Demi Allah, hai Buhaira, alangkah istimewanya apa yang engkau perbuat kepada kami hari ini. Padahal, kami sering melewati tempat mu ini. Apa yang sebenarnya terjadi padamu?”

    “Engkau benar,” jawab Buhaira, ” dulu aku memang seperti yang engkau katakan. Namun, kalian, semuanya, adalah tamuku kali ini dan aku ingin menjamu kalian. Aku telah membuat makanan dan kalian semuanya harus ikut makan.”

    Dengan senang hati, rombongan Quraisy pun masuk ke rumah Buhaira untuk memenuhi undangannya. Hanya saja, Muhammad tidak ikut karena ia masih kecil. Ia ditugaskan menjaga perbekalan kafilah.

    Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Kita lanjutkan kisahnya besok… Insyaa Allah

    🖊Catatan Tambahan🖊

    Negeri Syam

    Abu Thalib berangkat tahun 582 Masehi ke negeri Syam. Syam saat itu adalah sebuah negeri yang wilayahnya sekarang meliputi Syria, Yordania, dan Palestina. Syam berada di bawah pemerintahan Romawi Timur.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 4:53 am on 8 December 2021 Permalink | Balas  

    Hendak Ditinggal Paman 

    One Day One Sirah

    44

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Hendak Ditinggal Paman

    Hati Muhammad kecil merasa pengap dengan kehidupan di Mekah. Setiap hari, dilihatnya anak-anak fakir miskin seusianya bekerja bersama-sama dengan bertelanjang tanpa rasa malu.

    Muhammad juga melihat setiap malam pintu rumah orang-orang kaya tertutup rapat. Di dalam, mereka berpesta pora, menyaksikan para penari, dan bermabuk-mabukan sampai pagi sambil dijaga oleh para budak. Padahal, di tempat lain, ia melihat orang-orang berjuang mencari rezeki antara hidup dan mati.

    Muhammad sering sekali melintas di depan gubuk-gubuk reyot dan rumah-rumah kumuh. Pintu-pintu mereka juga tertutup rapat, tetapi di dalamnya tinggal orang-orang yang hidup menderita. Orang-orang itu jika besok atau lusa terpaksa menggadaikan anak gadis, istri atau ibunya untuk dikumpulkan menjadi budak para saudagar demi melepaskan diri dari lilitan hutang.

    Di depan gubuk-gubuk itu, Muhammad melihat para pemuda berkumpul. Pikiran mereka dipenuhi impian tentang datangnya mukjizat yang akan mampu membebaskan Mekah dari kebiadaban. Para pemuda itu berkumpul mengelilingi seorang laki-laki yang bercerita tentang legenda-legenda indah orang-orang terdahulu yang berjuang melawan raja yang sewenang-wenang.

    Suatu saat, pada usia 12 tahun, Abu Thalib berniat pergi berdagang ke Syam untuk mencari nafkah.
    “Ajaklah aku, Paman!” pinta Muhammad
    “Tetapi, perjalanan padang pasir begitu sulit dan jauh! Aku tidak tega mengajak anak sekecilmu menempuh kesulitan sedemikian berat!”.

    Saat itu, hanya Abu Thalib tempat Muhammad berlindung. Ia merasa amat kesepian jika harus menghadapi kehidupan Mekah seorang diri, tanpa ada paman disampingnya.

    ” Kepada siapakah Paman akan meninggalkan aku seorang diri apabila Paman pergi nanti?” tanya Muhammad begitu menghiba.
    Abu Thalib sangat terharu, “Demi Allah, aku pasti membawanya pergi. Ia tidak boleh berpisah denganku dan aku tidak boleh berpisah dengannya selama-lamanya.”

    Akhirnya, Muhammad pun diizinkan pergi menempuh perjalanan musim panas yang begitu jauh.

    Dan bagaimana kisah perjalanan mereka? Kita lanjutkan kisahnya esok….Insya Allah

    🖌Catatan Tambahan🖌

    Lihb Si Peramal

    Orang-orang Quraisy sering mendatangi Lihb dengan membawa anak-anaknya untuk diramal. Suatu hari, Lihb melihat Muhammad. ” Kemarilah, hai anak muda!” serunya. Namun, Abu Thalib segera menyembunyikan Muhammad dan membawanya pergi hingga Lihb berteriak-teriak, “Celakalah kalian, bawa ke sini anak muda yang aku lihat tadi! Demi Allah, anak ini akan menjadi orang besar pada kemudian hari!”

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 4:47 am on 7 December 2021 Permalink | Balas  

    Diasuh Abu Thalib 

    One Day One Sirah

    43

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Diasuh Abu Thalib

    Sebelum wafat, Abdul Muthalib menunjuk salah seorang anak nya untuk mengasuh Muhammad. Ia tidak menunjuk Abbas yang kaya, namun agak kikir. Ia juga tidak menunjuk Harist, putranya yang tertua karena Harist adalah orang yang tidak mampu. Abdul Muthalib menunjuk Abu Thalib untuk mengasuh Muhammad karena sekalipun miskin, Abu Thalib memiliki perasaan yang halus dan paling terhormat di kalangan Quraisy.

    Abu Thalib juga amat menyayangi kemenakannya itu. Budi pekerti Muhammad yang luhur, cerdas, suka berbakti, dan baik hati sangat menyenangkan Abu Thalib. Ia bahkan lebih mendahulukan kepentingan Muhammad dibandingkan anak-anaknya sendiri.

    Begitu pun sebaliknya, Muhammad amat mencintai pamannya. Ia tahu pamannya memiliki banyak anak kecil dan hidup dalam kemiskinan. Namun demikian, pamannya tidak pernah berhutang kepada orang lain. Abu Thalib lebih suka bekerja keras memeras keringat untuk mengganjal perut keluarganya. Karena itulah, tanpa ragu, Muhammad ikut bekerja seperti anak-anak Abu Thalib yang lain. Ia ikut membantu pekerjaan keluarga, menggembalakan kambing, dan mencari rumput.

    Abu Thalib merasa bahwa Muhammad kelak akan menjadi orang yang bersih hatinya dan dijauhkan dari dosa. Ia yakin, jika mengajak Muhammad berdoa, Tuhan akan mengabulkan permohonannya. Seperti yang dilakukannya ketika orang-orang Quraisy berseru ” Wahai Abu Thalib, lembah sedang kekeringan dan kemiskinan melanda. Marilah berdoa meminta hujan”.

    Maka, Abu Thalib keluar bersama Muhammad. Ia menempelkan punggung Muhammad ke dinding Ka’bah dan berdoa. Kemudian, mendung pun datang dari segala penjuru, lalu menurunkan hujan yang sangat deras hingga tanah di lembah-lembah dan ladang menjadi gembur.

    Lalu bagaimana kisah Muhammad kecil bersama pamannya?

    Kita lanjutkan besok ya kisahnya….Insya Allah

    🖊Catatan Tambahan🖊

    Ali bin Abu Thalib

    Ali bin Abu Thalib adalah salah seorang anak Abu Thalib yang diasuh oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam setelah beliau menikah dengan Khadijah. Ali bin Abu Thalib kelak menjadi salah seorang sahabat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam yang utama. Ali bin Abu Thalib juga menjadi menantu beliau dengan menikahi Fatimah, putri beliau.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 4:27 am on 6 December 2021 Permalink | Balas  

    Abdul Muthalib Wafat 

    One Day One Sirah

    42

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Abdul Muthalib Wafat

    Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman. Ia pulang sambil menangis dengan hati pilu karena kini sebatang kara. Muhammad makin merasa kehilangan. Ia menjalani takdir sebagai seorang anak yatim piatu. Terasa olehnya hidup yang makin sunyi dan makin sedih.

    Baru beberapa hari yang lalu, ia mendengar dari ibunya keluhan duka kehilangan ayahanda semasa ia dalam kandungan. Kini, ia melihat sendiri di hadapannya, ibunya pergi untuk tidak kembali lagi, seperti ayahnya dulu. Tubuh Muhammad yang masih kecil itu kini memikul beban hidup yang berat, yaitu sebagai yatim-piatu.

    Ketika tiba di Mekah, Abdul Muthalib menyambut kedatangan cucunya itu dengan rasa iba yang dalam. Kecintaan Abdul Muthalib pun semakin bertambah kepada Muhammad.

    Rasa duka Muhammad mungkin agak ringan apabila kakeknya, Abdul Muthalib, dapat hidup lebih lama lagi. Namun, Allah سبحانه و تعال
    sudah menentukan lain. Pada usia 80 tahun, sang kakek pun meninggal dunia. Saat itu, Muhammad berusia delapan tahun. Ia mengiringi jenazah kakeknya ke kubur sambil menangis.

    Kenangan sedih sebagai anak yatim-piatu membekas begitu dalam pada diri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, sehingga di dalam Al Quran pun disebutkan ketika Allah mengingatkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam akan nikmat yang dianugerahkan kepada beliau di tengah kesedihan itu,

    “Bukankah engkau dalam keadaan yatim-piatu, lalu diadakan-Nya orang yang akan melindungimu? Dan menemukan kau saat kau kehilangan pedoman, lalu ditunjukkan-Nya jalan itu?” ( Q.S. Ad Dhuha, 93: 6-7)

    Kita lanjutkan besok ya kisahnya …. Insya Allah

    🖋Catatan Tambahan✒

    Keluarga Umayyah

    Kematian Abdul Muthalib merupakan pukulan yang berat bagi keluarga Hasyim. Tak ada anak-anak Abdul Muthalib yang memiliki keteguhan hati, kewibawaan, pandangan tajam, terhormat, dan berpengaruh di kalangan Arab seperti dirinya. Keluarga Umayyah lalu tampil ke depan mengambil tampuk pimpinan yang memang sejak dulu mereka inginkan tanpa menghiraukan ancaman yang datang dari keluarga Hasyim.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
  • erva kurniawan 4:20 am on 4 December 2021 Permalink | Balas  

    Aminah Wafat 

    One Day One Sirah

    41

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

    Aminah Wafat

    Dalam perjalanan itu, Aminah membawa Ummu Aiman, budak perempuan peninggalan Abdullah. Sesampainya di Yatsrib, mereka disambut oleh saudara-saudara Aminah. Kepada Muhammad diperlihatkan rumah tempat ayahnya meninggal dulu serta tempat ia dikuburkan. Itu adalah saat pertama Muhammad benar-benar merasa dirinya sebagai anak yatim. Apalagi ia mendengar ibunya bercerita panjang lebar tentang sang ayah tercinta yang setelah beberapa waktu tinggal bersama-sama, kemudian meninggal dunia di tengah-tengah pamannya dari pihak ibu.

    Sesudah hijrah, pernah juga Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menceritakan kepada sahabat-sahabatnya tentang kisah perjalanan masa kecil beliau ke Yatsrib yang saat itu telah berubah nama menjadi Madinah. Beliau amat terkenang dengan perjalanan bersama ibunya itu, kisah perjalanan penuh cinta pada Madinah, kisah penuh duka pada orang yang ditinggalkan keluarganya.

    Sesudah cukup sebulan tinggal di Madinah, mereka pun bersiap pulang. Mereka berjalan dengan menggunakan dua ekor unta yang mereka bawa dari Mekah. Akan tetapi, di tengah perjalanan, di sebuah tempat bernama Abwa, Bunda Aminah menderita sakit hingga kemudian meninggal di tempat itu.

    “Ibu! Ibu!” panggil Muhammad kepada ibunya yang kini membujur kaku.

    Dalam pelukan Ummu Aiman, dengan air mata meleleh, Muhammad menyaksikan tubuh ibunya dikuburkan di tempat itu.

    Begitulah, pada usia enam tahun Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam telah menjadi anak yatim piatu. Siapakah yang kemudian mengasuh beliau?

    Kita lanjutkan kisah beliau besok…Insya Allah

    🖊Catatan Tambahan🖊

    Abwa

    Abwa adalah sebuah dusun yang terletak di antara Madinah dengan Juhfa. Jaraknya 23 mil (37 km) dari Madinah.

    Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku

     
c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Balas
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Pergi ke atas
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Batal