Kaum Muslimin Yang Permulaan (Awal)


One Day One Sirah

82

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Kaum Muslimin Yang Permulaan (Awal)

Sahabat fillahku, karena mengetahui betapa kerasnya kebencian orang-orang Quraisy, kaum Muslimin yang permulaan (Assaabiquunal Awaluun), melaksanakan ibadah mereka secara sembunyi-sembunyi. Jika hendak shalat mereka pergi ke celah-celah gunung di Mekah. Keadaan ini berlangsung selama tiga tahun berturut-turut. Sementara itu, sedikit demi sedikit Islam semakin meluas. Firman Allah yang turun satu demi satu semakin memperkuat keyakinan kaum Muslimin.

Ada satu hal yang membuat dakwah Islam berkembang, yaitu keteladan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam yang beliau contohkan dengan sangat baik. Bayangkan saja, beliau adalah orang yang penuh bakti dan penuh kasih sayang. Beliau juga sangat rendah hati sekaligus gagah berani. Tutur kata beliau lembut dan selalu berlaku adil. Hak setiap orang pasti ditunaikan sebagaimana mestinya. Perlakuan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam terhadap orang-orang yang lemah, yatim piatu, orang sengsara dan orang miskin adalah perlakuan yang penuh kasih, lemah lembut dan mesra.

Pada malam hari beliau tidak cepat tidur, Beliau bertahajud dan membaca wahyu yang disampaikan Allah padanya. Beliau selalu merenung tentang nasib umatnya. Beliau juga merenungkan betapa luar biasanya penciptaan langit, bumi dan segala isinya. Seluruh permohonannya dihadapkan kepada Allah. Hal-hal seperti itu membuat orang-orang yang sudah beriman semakin bertambah cintanya kepada Islam dan semakin kukuh keimanannya. Mereka sudah berketetapan hati meninggalkan sesembahan nenek moyang mereka dan tidak takut siksaan orang-orang kafir yang membenci.

Kalau orang lain telah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dakwahi bagaimana dengan keluarga beliau? Apakah beliau juga berdakwah kepada paman-paman beliau yang sebagiannya merupakan para pembesar Quraisy yang disegani? Apa yang mereka lakukan ketika mereka tahu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mengajak meninggalkan sesembahan berhala yang telah begitu lama di wariskan oleh nenek moyang mereka?

Nantikan kelanjutan kisahnya besok yaa..In syaa Allah

📝Catatan Tambahan📝

Penduduk Mekah Tidak Memperdulikan

Meski ajaran Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam meluas dengan cepat, penduduk Mekah masih berhati-hati dan tidak terlalu memperdulikan. Mereka menduga ajakan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam akan hilang dengan sendirinya dan orang akan kembali menyembah kepercayaan nenek moyang mereka. Yang akhirnya menang pasti Hubal, Latta dan Uza pikir mereka. Mereka tidak sadar bahwa keimanan murni yang diajarkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam tidak dapat dikalahkan.

Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku