Ali bin Abu Thalib


One Day One Sirah

68

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Ali bin Abu Thalib

Sahabat fillahku, selain Zaid bin Haritsah, ada penghuni laki-laki lagi di dalam rumah tangga Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang penuh berkah itu. Ia adalah Ali bin Abu Thalib. Mulanya, Ali bin Abu Thalib tinggal di rumah ayahnya. Namun, suatu saat Mekah dilanda musim paceklik. Kekeringan yang mengganas itu membuat kehidupan menjadi bertambah sulit. Abu Thalib yang hidup sederhana sangat merasakan keadaan ini. Apalagi, Abu Thalib memiliki banyak putra yang harus diberi makan.

Melihat hal itu, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam mengajak Abbas dan Hamzah, adik-adik Abu Thalib, untuk memelihara putra-putra Abu Thalib. Abbas dan Hamzah setuju dengan usul yang mulia ini. Mereka bertiga pun menemui Abu Thalib.

Abu Thalib hanya pasrah bercampur lega. Ia memperbolehkan kedua adiknya dan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam untuk mengasuh anak-anaknya. Abbas mengambil Thalib, Hamzah memelihara Ja’far, dan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam mengasuh Ali. Hanya Aqil, sang putra bungsu yang masih dipelihara Abu Thalib.

Saat tinggal di rumah Muhammad, Ali berumur lima atau enam tahun. Ia anak yang sehat. Kulitnya agak kecoklatan. Tubuhnya gempal dan tegap. Sorot matanya tajam. Kalau tersenyum giginya tampak.

Tindakan Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam ini dilakukan untuk membalas budi Abu Thalib yang tidak terhingga, yakni telah memelihara beliau sejak kakeknya, Abdul Muthalib wafat. Selain itu, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam juga ingin mencurahkan kasih sayang kepada seorang anak laki laki sebagai pengganti kedua putra beliau, Qasim dan Abdullah.

Dibawa asuhan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam, Ali bin Abu Thalib tumbuh menjadi seorang yang berkepribadian luhur. Kemudian ia menjadi menantu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan mempunyai dua orang putra yang terkenal dalam sejarah Islam, Hasan dan Husain. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam amat menyayangi kedua cucunya ini.

Kita lanjutkan kisahnya besok insya Allah …

Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku