Empat Perkara yang akan Dipertanggung Jawabkan


ONE DAY ONE HADIST

Oleh Ustadz Muslih Rasyid
Empat Perkara yang akan Dipertanggung Jawabkan

رَوى ابنُ حِبَّانَ والترمذيُّ في جامِعِه أنَّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم قالَ: “لا تزولُ قَدَمَا عبدٍ يومَ القيامةِ حتَّى يُسألَ عن أربعٍ عَن عُمُرِه فيما أفناهُ وعن جسدِهِ فيما أبلاهُ وعن عِلمِهِ ماذا عَمِلَ فيهِ وعن مالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وفيما أنفقَهُ “.

Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan At Tirmizi, Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Tidak akan bergeser kedua telapak kedua kaki seorang hamba di hari kiamat sehingga ditanya dengan empat perkara, yaitu : Tentang umurnya habis digunakan untuk apa, jasadnya rusak digunakan untuk  apa, lmunya bagaimana mengamalkannya, hartanya dari mana mencari dan kemana membelanjakannya.”

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :

  1. Nanti di hari hisab seseorang tidak bergerak dari tempat  tinggalnya sampai ditanyakan 4 perkara.

1) – Tentang umurnya. Sejak baligh digunakan untuk apa sampai mati, bila digunakan untuk  melaksanakan apa yang  diwajibkan oleh Allah dan menjauhi apa yang  diharamkanNya maka sungguh  ia telah selamat, bila tidak maka hancurlah.

2) – Tentang jasad/ badan. Bila  digunakan untuk taat kepada  Allah sungguh ia telah  mendapatkan kebahagian dan kesuksesan bersama orang – orang yang sukses tetapi bila digunakan untuk maksiat  kepada Allah maka sungguh  termasuk orang yang rugi dan gagal.

3)- Tentang ilmunya. Apa yang  diamalkan atau ditanya, apakah kamu perbuat belajar ilmu agama yang  Allah telah wajibkan atasmu?
Ilmu  agama ada dua, Ilmu  agama yang sangat dibutuhkan /dhoruri bila dipelajari dan diamalkan maka akan  bahagia  dan selamat. Bila diremehkan tidak diamalkan setelah  dipelajarinya maka akan rugi, celaka dan hancur. Demikian juga orang yang tidak mempelajarinya termasuk dari orang yang rugi dan hancur. Dalam  sebuah  riwayat  disebutkan :

” وَيْلٌ لِمَنْ لَا يَعْلَمُ، وَوَيْلٌ لِمَنْ عَلِمَ ثُمَّ لَا يَعْمَلُ“.

Celakalah bagi siapa tidak  mengerti, dan Celakalah bagi yang mengerti kemudian tidak  mengamalkan.

4)- Tentang hartanya. Seseorang  ditanya di hari  kiamat apa yang ada di tangannya dulu di dunia, bila mencari dengan jalan tidak  haram maka tidak dihukum dengan syarat harta itu dibelanjakan sesuai dengan apa yang disyareatkan.

  1. Manusia dalam urusan harta ada tiga, dua celaka dan satu selamat.
    Yang celaka :
  • Seseorang mengumpulkan harta yang haram.
  • Mengumpulkan harta dengan cara yang halal kemudian dibelanjakan pada yang haram Dan juga dibelanjakan ditempat yang halal tapi untuk riya’.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur’an :

1- Hitung-hitunglah diri kita sebelum kita dimintai pertanggung jawaban, dan perhatikanlah apa yang kita tabung buat diri kita berupa amal-amal saleh untuk bekal hari kita dikembalikan, yaitu hari dihadapkan kita kepada Robul’alamin.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah (dengan mengerjakan suruhanNya dan meninggalkan laranganNya); dan hendaklah tiap-tiap diri melihat dan memerhatikan apa yang ia telah sediakan (dari amal-amalnya) untuk hari esok (hari akhirat). Dan (sekali lagi diingatkan): Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Amat Meliputi PengetahuanNya akan segala yang kamu kerjakan.
[Surat Al-Hasyr 18]

 2- Bahwa masalah duniawi itu adalah masalah yang rendah, pasti lenyap, sedikit, dan pasti rusak. Maka perlu diwaspadai supaya  selamat dan beruntung.

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imran: 185]