Orang yang Shalat Mendapatkan Perlindungan Allah


ONE DAY ONE HADITS

Oleh Ustadz Muslih Rosyid
Orang yang Shalat Mendapatkan Perlindungan Allah

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى صَلَاتَنَا وَاسْتَقْبَلَ قِبْلَتَنَا وَأَكَلَ ذَبِيحَتَنَا فَذَلِكَ الْمُسْلِمُ الَّذِي لَهُ ذِمَّةُ اللَّهِ وَذِمَّةُ رَسُولِهِ فَلَا تُخْفِرُوا اللَّهَ فِي ذِمَّتِهِ

Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa shalat seperti shalat kita, menghadap ke arah kiblat kita dan memakan sembelihan kita, maka dia adalah seorang Muslim, ia memiliki perlindungan dari Allah dan Rasul-Nya. Maka janganlah kalian mendurhakai Allah dengan mencederai perlindungan-Nya.” (HR. Al-Bukhari, no. 384; An-Nasai, no. 4997)

Pelajaran yang terdapat didalam hadist :

1- Hukum manusia di dunia sesuai dengan lahiriyahnya. Barangsiapa shalat seperti shalat kaum muslimin, menghadap ke arah ka’bah, dan memakan sembelihan mereka, maka dia adalah seorang Muslim.

2- Kedudukan shalat yang agung. Karena orang yang menunaikan shalat memiliki perlindungan dari Allah Ta’ala.

3- Kita tidak diperkenankan untuk berspekulasi dan berburuk sangka terhadap saudara kita yang muslim selama tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kesesatan darinya.

4-  Hadist ini juga menjelaskan bahwa seorang muslim berada di bawah perlindungan Allah dan Rasul-Nya, karena itu janganlah kita menyakiti seorang muslim, karena itu berarti menyakiti seseorang yang sudah dilindungi oleh Allah dan Rasul-Nya.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al quran :

1- Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk mengerjakan shalat-shalat fardhu dalam waktunya masing-masing.

أَقِمِ الصَّلاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (Al-Isra, ayat 78)

2- Shalat menjadi benteng yang menjaga diri kita dari perbuatan keji dan maksiyat.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Al-‘Ankabut, ayat 45).