Balasan Nikmat Orang yang Berpuasa


ONE DAY ONE HADITS

Oleh Ustadz Muslih Rasyid
Balasan Nikmat Orang yang Berpuasa

عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُ بِهِمَا فَرْحَةٌ عِنْدَ إفْطَارِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ}.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Bagi orang yang berpuasa itu dua kebahagiaan, ia berbahagia ketika berbukanya dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya.”

Hadis ini merupakan penggalan hadis yang diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari dari sahabat Abu Hurairah. Hanya saja, imam As-Suyuthi menyebutkannya dengan riwayat bilmakna.

Pelajaran yang terdapat didalam hadist:

1- Bahwa maksud kebahagiaan orang yang berpuasa saat berbuka adalah dengan hilangnya rasa lapar dan dahaga ketika diperbolehkan baginya berbuka.

2- Dikatakan pula bahwa kebahagiaannya saat berbuka adalah ia telah menyempurnakan puasanya, menyelesaikan ibadahnya, diringankan (untuk beribadah) dari Tuhannya, dan mendapatkan pertolongan untuk puasa yang akan datang.

3- Sementara itu, maksud dari kebahagiaan saat bertemu Tuhannya adalah ketika di hari Kiamat kelak, yakni dengan memperoleh balasan (nikmat) dan pahala atau dengan melihat wajah Tuhannya.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur’an :

1- Nanti di akhirat orang mukmin yang berpuasa melihat Tuhannya dengan jelas dan langsung.

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَة

Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat (Al-Qiyamah: 22-23)

2- Orang yang berpuasa meninggalkan makan, minum, dan hubungan intim karena Allah, maka Allah akan menganti dengan kenikmatan di surga seperti disebut dalam ayat,

كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ

“(kepada mereka dikatakan): “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (QS. Al Haqqah: 24). Mujahid mengatakan bahwa ayat ini turun kepada orang-orang yang berpuasa. Lihat Lathoif Al-Ma’arif, hal. 21.