Tiga Komponen Gizi


itikaf2Tiga Komponen Gizi

“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (at-Tiin: 4).

Manusia adalah mahluk yang paling mulia dalam penciptaannya, namun semua manusia ternyata menjadi perugi kecuali orang yang beriman.

Kehidupan manusia akan menjadi pincang (tidak seimbang) manakala tidak adanya tiga komponen gizi, yang sangat diperlukan dalam menjalani aktivitas sehari hari.

Tiga kompenen gizi tersebut adalah :

  1. JASAD

Lemah tidaknya tubuh kita, tergantung sejauhmana supply yang diberikan kedalam jasad kita. Suppy untuk jasad ini adalah makanan, sakit atau tidaknya tubuh tergantung dari apa yang kita makan, untuk itulah sangat diperlukan makanan yang baik lagi halal (5:88). Dan jangan pula memakan secara berlebihan (7:31), karena inilah awal sebuah kepincangan.

Bahkan Rasul SAW pernah bersabda yang diriwayatkan Abu Dawud, sabda beliau ; “Makanlah selagi lapar dan berhentilah sebelum kenyang’.

Selain makanan yang diperlukan oleh jasad ini adalah Riyadoh (Berolahraga), bukankah mukmin yang kuat lebih Allah cintai daripada yang lemah. Berolahraga sangat baik untuk menunjang kesehatan badan kita.

  1. AKAL

Sabda Rasul kepada Ali ra. : “Yang pertama-tama diciptakan oleh Allah adalah akal”.

Perbedaan manusia dengan hewan terletak pada akal, dengan akal kita bisa membedakan mana yang baik dan buruk.

Makanan akal ini adalah ilmu pengetahuan, dengan berilmu seseorang mempunyai kekuatan/kelebihan. Karena memang beda orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui. Oleh karena itulah isi akal ini dengan ilmu yang dapat membuat kita bermanfaat buat orang lain. Allah meninggikan derajat dan memuliakan orang yang berilmu. Akal inilah alat untuk berikhtiar dalam segala aspek.

  1. RUHANI

Dalam buku Tarbiyah Ruhiyah karya DR.Ali Abdul Halim Mahmud, Ruh adalah nama bagi nafsu yang dengannya mengalir kehidupan, gerakan, upaya mencari kebaikan, dan upaya menghindarkan keburukan dari dalam diri manusia.

“Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku “ (Yusuf : 53). Menurut Imam al-Ghazali, Ruh itu berupa eksistensi yang lembut yang sumbernya adalah lubang didalam organ hati.

Makanan kebutuhan ruhani adalah nilai-nilai yang mendekatkan dengan Allah SWT, seperti wirid, zikir, dll. Pun melaksanakan berbagai kewajiban dengan menghadirkan hati.

“Ketahuilah sesungguhnya didalam tubuh manusia ada segumpal daging, yang bila segumpal daging itu baik maka baiklah seluruh tubuhynya, dan jika rusak maka rusaklah seluruh tubuhnya, ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati/qolbu.” (HR.Tarmidzi,Abu Dawud,an-Nasa’I, dan Ibnu Majah).

Jasad, akal, dan ruhani saling berkolerasi, tidak bisa terpisahkan dalam tubuh manusia. Apabila satu saja tidak terpenuhi kebutuhan supply makanannya, maka kehidupan manusia akan mengalami kepincangan/tidak seimbang.

 

Kiriman Sahabat Muhammad Ali