Balasan Berakidah Islam


al-quran 3Balasan Berakidah Islam

Seorang yang berakidah Islam akam mendapatkan balasan dari keimanannya berupa kenikmatan dan kesenangan di Dunia, dan diakhirat. Hal ini merupakan janji Allah swt kepada kaum muslim. Kenikmatan dan kesenangan itu adalah sesutu yang pasti akan didapatkan oleh seorang muslim sebagai buah dari keimanannya kepada Allah swt, baik diharapkannya ataupun tidak diharapkannya. Akan tetapi keimanan itu harus senantiasa disertai dengan pelaksanaan segala konsekuensinya.

A. Kenikmatan dan Kesenangan di Dunia

  1. Menjadi Golongan Terbaik dan Mulia

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” QS Ali Imran 110

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” QS Ali Imran 139

  1. Jaminan Ketenangan dan Selalu Berani Bertindak

“Katakanlah:”Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Alloh bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal” QS At Taubah 51

  1. Jaminan Kecukupan rizki dan Menjadi Pewaris Bumi

“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” QS Ath Thalaq 2-3

“Dan sungguh telah kami tulis di dalam Zabur sesudah (kami tulis dalam) lauh Mahfudz, bahwasanya bumi ini diwariskan untuk hamba-hambaKu yang saleh” QS Al Anbiya 105

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi” QS Al A’raf 96

  1. Kepuasan Akal

Apabila jalan keimanan untuk mencapai akidah Islam yang hakiki telah dilalui dengan jalan berpikir yang cemerlang maka seorang muslim akan merasa terpuaskan akalnya. Dia akan tunduk dengan jawaban yang dipikirkannya secara cemerlang atas jawaban 3 pertanyaan yang mendasar (uqdatul kubro) pada manusia, dengan jawaban yang memuaskan dan shahih.

  1. Kemenangan atas Orang kafir

“Alloh telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal shaleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia menjadikan orang-orang yang sebelum mereka, telah berkuasa?” QS An Nuur :55

“Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum muslim memerangi yahudi, kemudian kaum muslim memerangi mereka sampai akhirnya orang-orang yahudi (berlarian) berlindung di balik batu dan pepeohonan. Lalu batu dan pepohonan itu berkata, “wahai muslim?, wahai hamba Allah?, ini ada orang yahudi bersembunyi dibelakangku, kemari, dan bunuhlah dia.” HR Bukhari dan Muslim

Masih banyak lagi ayat-ayat Al Qur’an dan hadits-hadits Rosulullah saw, yang memaparkan janji-janji Allah swt yang akan diperoleh kaum muslim di dunia. Akan tetapi tentu saja syarat pertama memperoleh segala kenikmatan dan kesenangan di dunia, oleh sebab dia seorang muslim, adalah memegang teguh keimanan terhadap akidah Islam. Rosulullah saw juga tidak berpangku tangan dalam urusan memberi nafkah untuk dirinya dan keluarganya, beliau juga sempat mencari kayu bakar pada saat akan memasak makanan dengan para sahabat, bahkan juga pernah dapur rumahnya tidak ada yang dimasak selama 3 hari berturut-turut.

Semuanya itu adalah bukti bahwa seorang muslim akan senantisa mendapatkan kemenangan, kesenangan, kenikmatan di dunia ini selama mereka senantiasa menunaikan kausalitas pekerjaan tersebut. Bukankah mudah bagi Nabi saw untuk hanya menyuruh para malaikat menghancurkan musuh-musuhnya, mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya, bahkan kehidupan yang nikmat dan kesenangan dapat diraihnya laksana hidup di dalam istana yang megah dan mewah? Akan tetapi Rosulullah saw menunaikan aspek kausalitas dalam setiap perbuatannya. Adanya kesulitan, kesusahan, kesedihan, dan kesengsaraan yang sempat ditemui oleh seorang muslim bukanlah berarti segala kenikmatan dan kesenangan yang dijanjikan Allah swt itu dusta belaka. Walaupun sudah memegang teguh keimanan kepada akidah Islam. Akan tetapi bisa saja karena dirinya tidak memenuhi kausalitas perbuatan di dunia ini, atau Allah swt berkehendak mengujinya dan akan memberikan kenikmatan dan kesenangan itu diperolehnya di akhirat kelak. Hal ini membutuhkan kewaspadaan bagi seorang muslim, apabila seluruh aspek kausalitas telah dijaga dan ditunaikannya, maka segala apapun hasilnya adalah baik baginya. Walaupun kesengsaraan dan kesusahan merupakan hasil dari perbuatan tersebut, dia akan tetap merasa menang dan bahagia karena berarti kenikmatan di akhirat akan segera didapatinya. Namun bila aspek kausalitas tidak dijaga dan ditunaikannya, maka kehancuran akan didapatinya. Lebih lagi bila dia menggantungkan harapan kepada Allah swt tetapi kausalitas tidak ditunaikan maka di dunia akan menuai kehancuran dan di akhirat tidak akan mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan yang diharapkan.

B. Kepastian Surga dan Kenikmatannya di Akhirat

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” QS. Ali Imran: 133

“Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: “Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu”. Mereka (penghuni surga) menjawab: “sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir.” QS.Al Araf :50

“Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa.” QS.Maryam: 63

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu”. Mereka diberi buah-buahan yang serupa, dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” QS.Al Baqarah:25

Dan masih banyak ayat-ayat Al Qur’an yang menceritakan tentang kenikmatan surga yang disediakan bagi orang yang berakidah Islam Wallahu alam bish showab.

***

Kiriman Sahabat Rachmat Kurnia