Laki-Laki dan Wanita Sosok yang Berbeda


siluet keluarga 2Laki-Laki dan Wanita Sosok yang Berbeda

Laki-laki dan perempuan adalah sosok yang berbeda. Dalam banyak hal. Karena itu, kita tidak bisa begitu saja menyamakan keduanya, meskipun – tentu saja – mereka sama-sama manusia.

Perbedaan itu, mulai dari yang bersifat fisik sampai yang bersifat psikis. Dari bentuk maupun fungsinya. Dalam menghadapi masalah, maupun cara menyelesaikannya. Dan dalam berbagai kebiasaan mereka sehari-hari, termasuk aktivitas mereka di dalam rumah tangga.

Para ahli otak, bahkan menyebut otak perempuan dan otak lelaki memiliki perbedaan struktur dan fungsi, yang terbentuk sejak mereka di dalam kandungan. Di antaranya, otak lelaki memiliki bagian otak reptil yang lebih besar dibandingkan wanita. Padahal, ini adalah bagian yang bertanggungjawab terhadap perilaku kasar seseorang.

Karena bagian ini lebih besar dan lebih aktif pada seorang lelaki, maka tidak heran lelaki berperilaku lebih kasar dibandingkan dengan wanita. Seperti seekor reptil. Kalau sedang emosi, cenderung untuk mengandalkan fisik. Seperti memukul, membanting, berkata kasar dan sebagainya. Sedangkan pada wanita, bakal menyikapi dengan lebih hati-hati dan terkontrol.

Pada perempuan, fungsi otaknya lebih tajam dalam menangkap situasi yang terjadi di sekitarnya. Terutama yang terkait dengan perasaan emosional, seperti sedih dan gembira. Termasuk perubahan ekspresi lawan bicaranya, atau bahasa tubuh mereka, dibandingkan lelaki.

Ternyata semua itu juga berpangkal pada struktur dan fungsi otak yang berbeda antara keduanya. Pada wanita sistem limbiknya bekerja 8 kali lebih kuat dibandingkan dengan lelaki. Inilah yang memungkinkan wanita menjadi lebih perasa. Cuma, sayangnya, kepekaan ini juga membuat wanita lebih emosional dalam bersikap: gampang merasa sedih dan gembira.

Pada umumnya wanita juga memiliki kemampuan bahasa dan mendiskripsikan persoalan secara lebih mendetil. Ternyata ini disebabkan sel-sel otak yang bertanggungjawab terhadap kemampuan bahasa pada perempuan tersebar dalam wilayah yang luas di otak kanan maupun otak kiri. Sehingga, pada wanita yang mengalami stroke, kebanyakan mereka tidak kehilangan kemampuan bicaranya. Sel-sel yang berkait dengan fungsi bicara masih berjalan dengan baik. Suatu hal yang jarang terjadi pada pria. Kebanyakan pria jika kena stroke, kemampuan bicaranya bakal menurun drastis.

Kemampuan berbahasa dan perasaan yang halus itu memberikan kemampuan kepada seorang wanita untuk bisa menjelaskan perasaannya dengan lebih mengesankan dibandingkan kebanyakan lelaki. Secara struktural, otak wanita memiliki saraf penghubung antara otak kanan dan kirinya lebih tebal dibandingkan pria.

Dalam hal seksualitas, keduanya juga memiliki kemampuan dan kencenderungan berbeda. Meskipun masing-masing memiliki libido atau nafsu yang relatif sama. Perbedaan itu lebih pada cara memperoleh dan melakukannya.

Wanita memiliki saraf-saraf seksualitas yang lebih tersebar dibandingkan lelaki. Hampir di seluruh tubuhnya. Sedangkan lelaki lebih terkonsentrasi pada daerah genitalnya.

Selain itu, wanita cenderung bersikap pasrah dalam beraktifitas seksual. Sedangkan lelaki lebih bersifat agresif. Kenikmatan dan kepuasan mereka berbeda. Ini disebabkan oleh bagian otak yang disebut preoptic medial yang terdapat di hypothalamus. Bagian ini kaya dengan saraf-saraf penerima rangsangan seksual yang fungsi dan jumlahnya berbeda pada lelaki dan perempuan.

Wanita lebih suka bergaya lordosis alias pasrah telentang, sedangkan lelaki lebih suka agresif dan bergaya kiposis atau menungging. Meskipun pada prakteknya bisa sangat bervariasi. Itu dikarenakan perbedaan fungsi preoptic medial-nya. Yang satu peka terhadap rangsangan hormon estrogen, sedangkan yang lelaki peka terhadap hormon androgen.

Otot-otot dan saraf yang bekerja pada sekitar daerah vital mereka pun berbeda. Pada lelaki, ia baru bisa melakukan hubungan seksual jika otot dan sarafnya menegang aktif. Sedangkan pada wanita, tidak perlu kondisi seperti itu. Meskipun otot dan sarafnya sedang pasif, seorang wanita tetap bisa melakukan hubungan intim. Saraf-saraf seksual di tulang punggung lelaki memiliki jumlah dan ketebalan lebih banyak dibandingkan perempuan. Yang disebut sebagai Nukleus Onuf’s, berfungsi mengatur aktif tidaknya alat genital.

Perbedaan lainnya adalah pada kemampuan mengelola rasa sakit dan stres. Ternyata perempuan memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan pria. Ini pun disebabkan oleh perbedaan otak mereka.

Sejak usia baligh, perempuan sudah terbiasa didera nyeri dan stres disebabkan oleh perubahan kondisi menjelang haid alias menstruasi. Nyeri karena datang bulan itu, seringkali datang bersamaan dengan gejolak emosi dan stres.

Belum lagi, ketika mereka melahirkan. Rasa sakit dan stres semakin meningkat. Tapi mereka bisa mengatasinya dengan baik. Dan berulangkali terjadi, seiring dengan jumlah anak yang mereka lahirkan. Mereka bisa mengelola nyeri dan stres itu lebih baik daripada pria.

Belum lagi, masa menyusui, masa membesarkan dan mendidik anak, serta berbagai masalah rumah tangga yang datang silih berganti. Wanita memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan pria. Meskipun, kelihatannya wanita kalah berotot dan lebih lemah. Dan seterusnya. Dan sebagainya.

Pada dasarnya, pada bagian ini saya hanya ingin mengatakan bahwa laki-laki dan perempuan memang berbeda. Berbagai penelitian bidang kedokteran dan biologi telah membuktikan hal itu. Mereka memang memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Karena itu harus diperlakukan secara berbeda pula. Karena, sesungguhnyalah mereka adalah sosok yang berbeda, dalam fisik, tingkah laku, maupun ukuran kebahagiaannya…

***

Oleh: Firliana Putri