Tagged: sedekah Toggle Comment Threads | Pintasan Keyboard

  • erva kurniawan 1:46 am on 16 October 2011 Permalink | Balas
    Tags: , sedekah   

    Siapa Membeli Syurga? 

    Siapa Membeli Syurga?

    Untuk urusan uang dan harta benda, manusia cenderung lebih teliti dalam hal berhitung untung ruginya. Sebagai contoh, ketika Anda memiliki uang sejumlah Rp 10.000, lalu Anda berikan kepada orang lain setengahnya, maka tentu jumlahnya tinggal Rp 5.000. Atau Anda memiliki sekarung beras, Anda sumbangkan setengahnya, tentu yang tersisa setengah karung lagi. Secara matematis, memang demikianlah perhitungannya. Namun perhitungannya akan sangat berbeda, ketika uang maupun beras itu Anda niatkan untuk bersedekah karena Allah I. Harta Anda bukannya berkurang, tapi justru telah dilipatgandakan menjadi 700 kali lipat. Anda mungkin belum percaya, tapi inilah di antara keajaiban sedekah.

    MENGUNGKAP KEAJAIBAN SEDEKAH

    Dilipatgandakan hingga 700 Kali Lipat

    Allah Shubhaanahu wa Taala berfirman, artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Mahamengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261).

    Abu Mas’ud Al Anshari Radhiyallahu Anhu berkata, “Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan menuntun seekor unta yang dicocok hidungnya. Kemudian ia berkata, “Unta ini saya pergunakan untuk berperang di jalan Allah, wahai Rasulullah.” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pun bersabda, “Kamu akan mendapatkan tujuh ratus unta semisal itu pada hari kiamat, semuanya dicocok hidungnya.” (HR. Muslim).

    Sedekah, Perdagangan yang Tak Pernah Rugi

    Marilah bersama-sama kita cermati sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berikut ini. Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa bersedekah meskipun seharga kurma, namun dari hasil yang baik – dan Allah tidak akan menerima sesuatu kecuali yang baik – sesungguhnya Allah akan menerima sedekah kurma tersebut dengan Tangan Kanan-Nya. Kemudian Dia akan menggandakannya untuk orang yang bersedekah, sebagaimana salah seorang di antara kalian memelihara seekor anak kuda, sehingga sedekah tersebut menjadi sebesar gunung.” (HR. Bukhari).

    Mengapa diumpamakan dengan harga kurma? Agar tidak ada seorang pun yang beralasan, “Aku tidak memiliki apa pun yang bisa disedekahkan.” Atau berdalih, “Aku hanya punya sedikit harta. Untuk menghidupi diri dan keluarga saja tidak cukup. Bagaimana mau bersedekah?”

    Dalam hadits di atas pula, mengapa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengaitkan pelipatgandaan satu dirham sedekah dengan pengembangbiakan anak kuda? Sebagian ulama menjelaskan, “Karena pengembangbiakan kuda membutuhkan perhatian khusus. Si pemilik kuda sampai rela menghabiskan waktunya demi pemeliharaan hewan tersebut, dan setiap hari ia akan selalu mencermati perkembangan hewan piaraannya itu.”

    Pernahkan Anda memperhatikan bagaimana pertumbuhan seorang anak dalam perawatan ibunya? Setiap hari, anaknya tumbuh makin besar di depan matanya. Demikianlah – dan bagi Allah permisalan yang Maha tinggi – Allah juga memelihara dan mengembangkan sedekah yang Anda berikan.

    Pada hari kiamat kelak, Anda akan menghadap Allah, dan mendapati apa yang Anda sedekahkan telah dikembangkan oleh Allah. Ketika mendapati harta yang Anda sedekahkan menjadi berlimpah ruah, Anda akan terkejut dan – barangkali – akan berkata, “Ya Rabbi, apakah Engkau mengajakku bercanda? Benarkah harta yang aku sedekahkan di dunia menjadi berlimpah sebanyak ini?” Ya, Allahlah yang mengembangkannya untuk Anda! Bayangkan, ketika Anda menyedekahkan sesuatu lalu Anda lupa dengan sedekah Anda tersebut, kemudian Anda meninggal dalam keadaan tidak mengetahui bahwa Allah mengembangkan sedekah tersebut untuk Anda, yaitu sejak Anda mengeluarkannya hingga hari kiamat.

    Lalu datanglah hari kiamat. Ketika itu Anda mendapati apa yang Anda sedekahkan telah menjelma menjadi sesuatu yang berlimpah ruah dan menggunung. Allah telah melipatgandakan sedekah tersebut untuk Anda.

    Akan tetapi, hal yang penting yang harus diperhatikan dalam berinfak adalah ‘harus berasal dari harta yang halal’. Sebab Allah akan menerimanya dengan Tangan Kanan-Nya. Oleh karena itu, setiap kali ‘Aisyah – radhiyallahu ‘anha – ingin bersedekah, ia mengambil dirham yang dimilikinya, kemudian ia celupkan ke dalam wewangian sebelum ia berikan kepada orang fakir. Ia tidak pernah sekalipun memilih hartanya yang terjelek untuk disedekahkan. Ketika ditanya alasannya, ia menjelaskan, “Sesungguhnya sedekah itu lebih dahulu sampai pada kedua tangan Allah sebelum sampai pada kedua tangan si fakir.”

    HINDARI NERAKA DENGAN SEDEKAH

    Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jauhilah api neraka walaupun hanya dengan sepotong kurma.” (HR. Bukhari dan Muslim)

    Lihatlah keagungan berinfak! Separuh buah kurma dapat menyelamatkan Anda dari api neraka. Sampai-sampai, seandainya Anda tidak memiliki apa pun kecuali hanya sebutir kurma yang Anda harus membelahnya menjadi dua, Anda makan setengahnya dan setengah lagi Anda infakkan kepada fakir miskin.

    Jika demikian, apa lagi yang kita tunggu? Marilah kita berinfak! Sedekahkanlah barang yang paling Anda sukai. Anda Subhaanahu wa Taala berfirman, artinya: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali ‘Imran: 92).

    Sedekah dapat meredakan kemurkaan Allah Subhaanahu wa Taala, sebagaimana air yang dapat memadamkan api. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Buatlah dinding antara dirimu dan api neraka walaupun hanya dengan sebutir kurma.” (HR. Ath-Thabrani, ).

    MISKIN, BUKAN ALASAN TIDAK BERINFAK

    Inilah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang telah mengajarkan kepada para sahabatnya tentang kebesaran dan kemuliaan berinfak dan bersedekah. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada Bilal, padahal ia adalah seorang fakir lagi lemah, “Wahai Bilal, berinfaklah! Jangan takut kekurangan dari Zat yang mempunyai langit.” (Shahih al Jami’).

    Kalau kepada orang yang miskin dan lemah saja, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menganjurkan seperti itu, lalu apa kira-kira yang akan beliau sabdakan kepada orang-orang yang kaya?

    Pada peristiwa perang Tabuk, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membuka kesempatan kepada para sahabatnya untuk bersedekah sebagai bekal pasukan perang. Maka berinfaklah para sahabat, kaya maupun miskin. Abu Bakar menginfakkan seluruh hartanya. Umar bin Khattab menginfakkan setengah hartanya. Utsman bin Affan menginfakkan 100 kuda dan 300 unta lengkap dengan pelananya (dalam riwayat lain disebutkan 900 unta dan 100 kuda). Kaum wanita pun tak ketinggalan menginfakkan perhiasan-perhiasan mereka.

    Namun ada pula para sahabat yang karena kemiskinan mereka hanya mampu menginfakkan 60 gantang sampai 120 gantang kurma. Kurma yang sedikit untuk membekali pasukan yang berjumlah besar? Benar, ia sedikit. Akan tetapi, yang mereka infakkan adalah seluruh dari apa yang mereka punyai. Mereka ingin memberikan makan kepada tentara berhari-hari. Bagi sebagian orang, mungkin infak mereka tersebut tidak berarti. Akan tetapi bagi mereka, infak tersebut banyak. Begitu juga di sisi Allah. Infak tersebut banyak, dan sangat banyak. Namun kaum munafikin mengolok-ngolok pemberian infak yang sedikit ini. Allah Subhaanahu wa Taala pun menurunkan sebuah ayat sebagai pembelaan terhadap orang-orang miskin yang gemar berinfak tersebut; “(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekadar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.” (QS. At-Taubah: 79).

    Ada pula sekelompok sahabat yang fakir yang hanya dapat menangis karena kehilangan kesempatan berjihad dengan jiwa dan harta mereka. Tak ada sarana untuk mengikutkan dan memberangkatkan mereka bersama pasukan. Allah pun menurunkan ayat untuk mereka, “Dan tiada (pula dosa) atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata, “Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu”. Lalu mereka kembali, sedangkan mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan.” (QS. At-Taubah: 92).

    Cermatilah, wahai hamba Allah yang dianugerahi limpahan harta! Ada sahabat yang bercucuran air mata karena tak punya harta benda untuk diinfakkan di jalan Allah. Bandingkan dengan kebanyakan orang berada di zaman sekarang ini. Mereka pun menangis, tapi karena takut kehilangan harta mereka.

    SI BAKHIL YANG MERUGI

    Allah Subhaanahu wa Taala berfirman, artinya: “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.” (QS. At-Taubah: 34).

    Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidaklah ada satu hari, di mana para hamba dapat berpagi-pagi di dalamnya kecuali akan turun dua malaikat (ke muka bumi). Salah seorang di antara keduanya berkata, “Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang bersedekah.” Sedangkan yang satu lagi berkata, “Ya Allah, musnahkanlah harta orang yang menahan hartanya tak mau bersedekah.” (HR. Bukhari).

    Cermatilah hadits di atas! Malaikat pertama memohon kepada Rabbnya dengan berkata, “Ya Allah, siapa saja yang menyedekahkan hartanya, gantilah sedekahnya dengan sesuatu yang lebih baik.” Sedangkan malaikat lainnya menyeru kepada Rabbnya, “Ya Allah, siapa saja yang pelit terhadap hartanya dan tidak mau bersedekah, musnahkanlah hartanya.”

    Bayangkanlah, seandainya harta Anda melimpah! Jika Anda kikir kepada Allah dengan harta Anda, pada hakikatnya Anda tidaklah berbuat kikir kepada Allah, akan tetapi pada diri Anda sendiri. Sebagaimana firman Allah; “Dan siapa saja yang kikir, sesungguhnya ia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allahlah Yang Mahakaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan-Nya.” (QS. Muhammad: 38).

    Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Berinfaklah dan janganlah kamu menghitung-hitung hartamu, karena Allah juga akan menghitung-hitung rezeki-Nya untukmu. Dan janganlah engkau bakhil dengan hartamu, karena Allah juga akan bakhil kepadamu.” (HR. Bukhari).

    Sesuatu yang sangat mungkin terjadi adalah, pada suatu hari, Anda atau anak Anda akan tertimpa musibah. Atau, Anda akan kehilangan sesuatu yang Anda miliki. Oleh karena itu, sedekahkanlah harta Anda pada jalan yang benar, dan Allah yang akan melipatgandakannya.

    Wallahu waliyyuttaufiq

    ***

    Sumber: Siapa Membeli Surga? Karya DR. Raghib As-Sirjani dan Amru Khalid.

     
  • erva kurniawan 1:15 am on 1 March 2011 Permalink | Balas
    Tags: , sedekah   

    Sedekah Yang Pahalanya Terus Mengalir 

    Sedekah Yang Pahalanya Terus Mengalir

    Dari Abu Hurairah RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW, telah bersabda : “Bila seorang hamba telah meninggal, segala amalnya terputus, kecuali tiga hal : amal jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendo’akannya” (HR. Bukhari, dalam Adabul Mufrad).

    Berikut contoh konkrit, sadaqah (amal) jariah, yang pahalanya terus mengalir walaupun si pemberi sadaqah telah wafat :

    SADAQAH JARIAH – KEBAIKAN YANG TAK BERAKHIR AL SADAQAT AL JARIYAH – THE ACTIONS WHICH OUTLIVES YOU !

    1. Berikan Al-Quran pada seseorang, setiap saat Al-Quran tersebut dibaca, anda mendapatkan kebaikan. Give Quran to someone and each time they read from it, you will gain hasanaat.
    2. Ajarkan seseorang sebuah do’a. Pada setiap bacaan do’a itu, anda mendapatkan kebaikan. Teach someone to recite a dua. With each recitation, you will gain hasanaat.
    3. Sumbangkan kursi roda ke RS dan setiap orang sakit menggunakannya, anda mendapatkan kebaikan. Donate a wheel chair to a hospital and each time a sick person uses it, you will gain hasanaat.
    4. Tanam sebuah pohon. Setiap seseorang atau hewan berlindung dibawahnya atau makan buahnya, anda dapat kebaikan. Plant a tree. Each time any person or an animal sits under its shade or eats from the tree, you will gain hasanaat.
    5. Tempatkan pendingin air di tempat umum. Place a water cooler in a public place.
    6. Berbagi bacaan yang membangun dengan seseorang. Share constructive reading material with someone.
    7. Libatkan diri dalam pembangunan mesjid. Participate in the building of a mosque.
    8. Berbagi CD Quran atau Do’a. Share a dua or Quran CD.
    9. Bantulah pendidikan seorang anak. Help in educating a child.
    10. Bagikan pengetahuan ini dengan orang lain. Jika seseorang menjalankan salah satu dari hal diatas, Anda dapat kebaikan sampai hari Qiamat. Share this with someone. If one person applies any of the above you will receive your hasanaat until the Day of Judgment.

    Jadilah dai “sejuta artikel” dengan meneruskan artikel ini kepada saudara-saudara kita sesama muslim yang barangkali belum mengetahuinya, sehingga kita tidak dilaknat Allah dan seluruh mahluk karena tidak menyampaikan (menyembunyikan) apa yang telah kita ketahui, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah Ayat 159 : “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk”.

    Dari Abdullah bin ‘Amru ra, RasulAllah S.A.W bersabda: “Sampaikanlah pesanku walaupun hanya satu ayat”.

    Semoga Allah Ta’ala membalas ‘amal Ibadah kita.

    ***

    Dari Sahabat

     
    • kahmadz 2:55 pm on 19 November 2011 Permalink

      Mohon izin gunakan photo diatas. Terima kasih.

  • erva kurniawan 1:13 am on 27 February 2011 Permalink | Balas
    Tags: , sedekah   

    Tolak Bala dengan Sedekah 

    Tolak Bala dengan Sedekah

    Orang-orang yang beriman sangat sadar dengan kekuatan sedekah untuk menolak bala, kesulitan dan berbagai macam penyakit, sebagaimana sabda RasulAllah SAW, sbb :

    1. “Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah”.
    2. “Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah”.
    3. “Obatilah penyakitmu dengan sedekah”.

    Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan memahami perihal anjuran bersedekah ini, namun persoalannya seringkali kita teramat susah untuk melakukannya karena kekhawatiran bahwa kita salah memberi, sebagai contoh kadang kita enggan memberi pengemis/pengamen yang kita temui dipinggir jalan dengan pemikiran bahwa mereka (pengemis/pengamen tsb) menjadikan meminta-minta sebagai profesinya, tidak mendidik, dll. Padahal sesungguhnya prasangka kita yang demikian adalah bisikan-bisikan setan laknatullah yang tidak rela melihat kita berbuat baik (bersedekah), sebaiknya mulai saat ini hendaknya kita hilangkan prasangka-prasangka yang demikian karena seharusnya sedekah itu kita niatkan sebagai bukti keimanan kita atas perintah Allah dan rasul-Nya yang menganjurkan umatnya untuk gemar bersedekah,

    Masalah apabila ternyata kemudian bahwa sedekah yang kita beri kepada pengemis/pengamen tadi tidak tepat sasaran, bukan lagi urusan kita, karena sedekah hakekatnya adalah ladang amal bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa. Pengemis/pengamen/fakir miskin lainnya adalah ladang amal bagi orang yang berkecukupan, dapat kita bayangkan andaikata tidak ada lagi orang-orang tersebut, kepada siapa lagi kita dapat beramal (bersedekah)???

    Atau kalo kita termasuk orang yang tidak suka memberi sedekah (kepada pengemis/pengamen/fakir miskin) dengan berbagai alasan dan pertimbangan maka biasakanlah bersedekah dengan menyiapkan sejumlah uang sebelum sholat Jum’at dan memasukkan ke kotak-kotak amal yang tersedia dan biasakan dengan memberi sejumlah minimal setiap Jum’at, misalnya Jum’at ini kita menyumbang Rp. 10 ribu ke kotak amal maka sebaiknya Jum’at berikutnya harus sama, syukur-syukur bisa lebih dan terutama harus diiringi dengan keikhlasan.

    Sedekah anda, walaupun kecil tetapi amat berharga disisi Allah Azza Wa Jalla. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi didunia dan akhirat karena tidak mendapat keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk untuk kepentingan dirinya. Sebab menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah dan sebaliknya menahannya adalah celaka. Tidak mengherankan jika orang yang bersedekah diibaratkan orang yang berinvestasi dan menabung disisi Allah dengan jalan meminjamkan pemberiannya kepada Allah. Balasan yang akan diperoleh berlipatganda. Mereka tidak akan rugi meskipun pada awalnya mereka kehilangan sesuatu.

    ***

    Dari Sahabat

     
  • erva kurniawan 1:07 am on 26 February 2011 Permalink | Balas
    Tags: sedekah   

    Ganjaran Bersedekah 

    Ganjaran Bersedekah

    RasulAllah Shollallahu Alaihi Wa Sallam menganjurkan kepada kita umatnya untuk memperbanyak sedekah, hal itu dimaksudkan agar rezeki yang Allah berikan kepada kita menjadi berkah.

    Allah memberikan jaminan kemudahan bagi orang yang berdekah, ganjaran yang berlipatganda (700 kali) dan ganti, sebagaimana firman-Nya dan sabda RasuluAllah SAW, sbb :

    1. Allah Ta’ala berfirman, “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah”. Qs. Al Lail (92) : 5-8
    2. Allah Ta’ala berfirman, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui”. Qs. Al Baqarah (2) : 261
    3. RasulAllah SAW bersabda, “Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia dibumi. Yang satu menyeru, “Ya Tuhan, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kepada Allah”. Yang satu lagi menyeru “musnahkanlah orang yang menahan hartanya”.

    ***

    Dari Sahabat

     
  • erva kurniawan 1:01 am on 15 November 2010 Permalink | Balas
    Tags: , sedekah   

    Dahsyatnya Sedekah 

    Dimanakah letak kedahsyatan hamba-hamba Allah yang bersedekah? Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :

    Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?” Allah menjawab, “Ada, yaitu besi” (Kita mafhum bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi).

    Para malaikat pun kembali bertanya, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?”

    Allah yang Mahasuci menjawab, “Ada, yaitu api” (Besi, bahkan baja bisa menjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).

    Bertanya kembali para malaikat, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?”

    Allah yang Mahaagung menjawab, “Ada, yaitu air” (Api membara sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air).

    “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?” Kembali bertanya para malaikat.

    Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, “Ada, yaitu angin” (Air di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat).

    Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, “Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?”

    Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, “Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya.”

    Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.

    Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapi tetap dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.

    Karenanya, tidak usah heran, seorang hamba yang bersedekah dengan ikhlas adalah orang-orang yang mempunyai kekuatan dahsyat. Sungguh ia tidak akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan.

    Apalagi kedahsyatan seorang hamba yang bersedekah dengan ikhlas? Pada suatu hari datang kepada seorang ulama dua orang akhwat yang mengaku baru kembali dari kampung halamannya di kawasan Jawa Tengah. Keduanya kemudian bercerita mengenai sebuah kejadian luar biasa yang dialaminya ketika pulang kampung dengan naik bis antar kota beberapa hari sebelumnya. Di tengah perjalanan bis yang ditumpanginya terkena musibah, bertabrakan dengan dahsyatnya. Seluruh penumpang mengalami luka berat. Bahkan para penumpang yang duduk di kurs-kursi di dekatnya meninggal seketika dengan bersimbah darah. Dari seluruh penumpang tersebut hanya dua orang yang selamat, bahkan tidak terluka sedikit pun. Mereka itu, ya kedua akhwat itulah. Keduanya mengisahkan kejadian tersebut dengan menangis tersedu-sedu penuh syukur.

    Mengapa mereka ditakdirkan Allah selamat tidak kurang suatu apa? Menurut pengakuan keduanya, ada dua amalan yang dikerjakan keduanya ketika itu, yakni ketika hendak berangkat mereka sempat bersedekah terlebih dahulu dan selama dalam perjalanan selalu melafazkan zikir.

    Sahabat, tidaklah kita ragukan lagi, bahwa inilah sebagian dari fadhilah (keutamaan) bersedekah. Allah pasti menurunkan balasannya disaat-saat sangat dibutuhkan dengan jalan yang tidak pernah disangka-sangka. Allah Azza wa Jalla adalah Zat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya. Bahkan kepada kita yang pada hampir setiap desah nafas selalu membangkang terhadap perintah-Nya pada hampir setiap gerak-gerik kita tercermin amalan yang dilarang-Nya, toh Dia tetap saja mengucurkan rahmat-Nya yang tiada terkira.

    Segala amalan yang kita perbuat, amal baik ataupun amal buruk, semuanya akan terpulang kepada kita. Demikian juga jika kita berbicara soal harta yang kini ada dalam genggaman kita dan kerapkali membuat kita lalai dan alpa. Demi Allah, semua ini datangnya dari Allah yang Maha Pemberi Rizki dan Mahakaya. Dititipkan-Nya kepada kita tiada lain supaya kita bisa beramal dan bersedekah dengan sepenuh ke-ikhlas-an semata-mata karena Allah. Kemudian pastilah kita akan mendapatkan balasan pahala dari pada-Nya, baik ketika di dunia ini maupun saat menghadap-Nya kelak.

    Dari pengalaman kongkrit kedua akhwat ataupun kutipan hadits seperti diuraikan di atas, dengan penuh kayakinan kita dapat menangkap bukti yang dijanjikan Allah SWT dan Rasul-Nya, bahwa sekecil apapun harta yang disedekahkan dengan ikhlas, niscaya akan tampak betapa dahsyat balasan dari-Nya.

    Inilah barangkali kenapa Rasulullah menyerukan kepada para sahabatnya yang tengah bersiap pergi menuju medan perang Tabuk, agar mengeluarkan infaq dan sedekah. Apalagi pada saat itu Allah menurunkan ayat tentang sedekah kepada Rasulullah SAW, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir; seratus biji Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui,” demikian firman-Nya (QS. Al-Baqarah [2] : 261).

    Seruan Rasulullah itu disambut seketika oleh Abdurrahman bin Auf dengan menyerahkan empat ribu dirham seraya berkata, “Ya, Rasulullah. Harta milikku hanya delapan ribu dirham. Empat ribu dirham aku tahan untuk diri dan keluargaku, sedangkan empat ribu dirham lagi aku serahkan di jalan Allah.”

    “Allah memberkahi apa yang engkau tahan dan apa yang engkau berikan,” jawab Rasulullah.

    Kemudian datang sahabat lainnya, Usman bin Affan. “Ya, Rasulullah. Saya akan melengkapi peralatan dan pakaian bagi mereka yang belum mempunyainya,” ujarnya.

    Adapun Ali bin Abi Thalib ketika itu hanya memiliki empat dirham. Ia pun segera menyedekahkan satu dirham waktu malam, satu dirham saat siang hari, satu dirham secara terang-terangan, dan satu dirham lagi secara diam-diam.

    Mengapa para sahabat begitu antusias dan spontan menyambut seruan Rasulullah tersebut? Ini tiada lain karena yakin akan balasan yang berlipat ganda sebagaimana telah dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Medan perang adalah medan pertaruhan antara hidup dan mati. Kendati begitu para sahabat tidak ada yang mendambakan mati syahid di medan perang, karena mereka yakin apapun yang terjadi pasti akan sangat menguntungkan mereka. Sekiranya gugur di tangan musuh, surga Jannatu naÃÊm telah siap menanti para hamba Allah yang selalu siap berjihad fii sabilillaah. Sedangkan andaikata selamat dapat kembali kepada keluarga pun, pastilah dengan membawa kemenangan bagi Islam, agama yang haq!

    Lalu, apa kaitannya dengan memenuhi seruan untuk bersedekah? Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala dan pelipat ganda rizki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah!

    Sahabat, betapa dahsyatnya sedekah yang dikeluarkan di jalan Allah yang disertai dengan hati ikhlas, sampai-sampai Allah sendiri membuat perbandingan, sebagaimana tersurat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, seperti yang dikemukakan di awal tulisan ini.

    ***

    Oleh: K.H. Abdullah Gymnastiar

     
    • bayu setia pambudi 11:27 am on 7 Februari 2012 Permalink

      izin copas y! katanya di sampaikan wlau satu ayat !

  • erva kurniawan 8:48 am on 18 August 2010 Permalink | Balas
    Tags: , , , , , , sedekah   

    Sedekah 

    Diantara sunnah puasa adalah memperbanyak sedekah selama bulan Ramadhan dalam rangka membantu fakir miskin, anak-anak yatim, serta orang-orang yang memerlukannya.

    Rasulullah mengajarkan, bahwa sedekah yang paling utama, yaitu sedekah dibulan Ramadhan. Hal ini merujuk sebuah hadits, “Seutama-utama sedekah adalah sedekah dibulan Ramadhan.” (HR. Turmudzi)

    Berbicara masalah keutamaan sedekah, teringatlah kita pada wasiat Rasulullah kepada putra menantunya yang bernama Ali bin Abu Thalib, “Wahai Ali! Janganlah kamu abaikan sedekah, karena sedekah dapat menolak kejahatan dari dirimu. Segeralah bersedekah, karena bencana tidak dapat melangkah mendahului sedekah. Wahai Ali! Sedekah secara sembunyi-sembunyi dapat merekam murka Allah, serta dapat menarik keberkahan dan rezeki sebanyak mungkin”.

    Keutamaan sedekah memang sering diwasiatkan Rasul kepada ummatnya. Orang yang bersedekah dapat terhindar dari Mati Suul Katimah. “Sedekah itu dapat menolak mati dalam keadaan yang tidak baik”. (HR. Qudha-I)

    Dapat menghindarkan dari panas kubur. “Sedekah itu dapat menghindarkan seseorang dari panas kubur, dan seorang pada hari kiamat hanya bernaung dibawah naungan sedekahnya”. (HR. Thabrani)

    Juga sebagai pelepas dari siksa api neraka. “Bersedekahlah kamu, karena sedekah itu sebagai pelepasmu dari api neraka” (HR. Thabrani)

    “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun sedekah separuh dari biji kurma, maka jika tidak dapat, yaitu dengan sepatah kata yang baik” (HR Bukhari Muslim)

    **

    Dikisahkan oleh Aisyah, suatu waktu datanglah seorang wanita menghadap Rasulullah s.a.w, seraya bercerita, “Ya rasul, kulihat dalam mimpiku, ibuku disiksa di dalam api neraka, sedang tangan kirinya tidak terlalap oleh si jago merah. Setelah kuteliti secara cermat, ternyata tangan kirinya memegang sehelai kain bekas”

    Kemudian aku bertanya, “wahai Ibu, mengapa hal ini terjadi, sedang ibu rajin shalat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya?”

    Sang Ibu menjawab, “Wahai anakku! Selama hidup didunia, aku termasuk wanita bakhil yang enggan bersedekah. Dan di neraka inilah memang tempat penyiksaan bagi orang2 yang bakhil”

    “Mengapa tangan Ibu yang memegang sehelai kain bekas tidak terlalap api?”

    “Ketahuilah, kain bekas ini adalah sesuatu yang pernah kusedekahkan selama hidup didunia. Ya, sesobek kain yang biasa kupakai untuk membersihkan perabot-perobot rumah tangga seperti piring, gelas, meja, kursi, sepatu, sandal dan lain-lain yang dapat menyelamatkan tangan kiriku dari bakaran siksa api neraka” jawab sang Ibu.

    ***

     
  • erva kurniawan 1:50 am on 31 July 2010 Permalink | Balas
    Tags: , , , , , , sedekah   

    Kisah Si Belang, Si Botak, dan Si Buta yang Diuji Oleh Allah 

    Zaman dahulu kala, ada tiga orang Bani Israil. Orang yang pertama berkulit belang (sopak), yang kedua berkepala botak, dan yang ketiga buta. Allah ingin menguji ketiga orang tersebut. Maka Dia mengutus kepada mereka satu malaikat.

    Malaikat mendatangi orang yang berpenyakit sopak (Si Belang) dan bertanya kepadanya, “Sesuatu apakah yang engkau minta?”

    Si Belang menjawab, “Warna yang bagus dan kulit yang bagus serta hilangnya dari diri saya sesuatu yang membuat orang-orang jijik kepada saya.”

    Lalu malaikat itu mengusapnya dan seketika itu hilanglah penyakitnya yang menjijikkan itu. Kini ia memiliki warna kulit yang bagus. Kemudian malaikat itu bertanya lagi kepadanya, “Harta apa yang paling engkau sukai?”

    Orang itu menjawab, “Onta.”

    Akhirnya orang itu diberikan seekor onta yang bunting seraya didoakan oleh malaikat, “Semoga Allah memberi berkah untukmu dalam onta ini.”

    Kemudian malaikat mendatangi si Botak dan bertanya kepadanya, “Apakah yang paling engkau sukai?”

    Si Botak menjawab, “Rambut yang indah dan hilangnya dari diri saya penyakit yang karenanya aku dijauhi oleh manusia.”

    Malaikat lalu mengusapnya, hingga hilanglah penyakitnya dan dia diberi rambut yang indah. Malaikat bertanya lagi, “Harta apa yang paling engkau sukai?”

    Orang itu menjawab, “Sapi.”

    Akhirnya si Botak diberikan seekor sapi yang bunting dan didoakan oleh malaikat, “Semoga Allah memberkahinya untukmu.”

    Selanjutnya malaikat mendatangi si Buta dan bertanya kepadanya, “Apa yang paling engkau sukai?”

    Si Buta menjawab, “Allah mengembalikan kepada saya mata saya agar saya bisa melihat manusia.”

    Malaikat lalu mengusapnya hingga Allah mengembalikan padangannya. Si Buta bisa melihat lagi. Setelah itu malaikat bertanya lagi kepadanya, “Harta apa yang paling engkau sukai?”

    Orang itu menjawab, “Kambing.”

    Akhirnya diberilah seekor kambing yang bunting kepadanya sambil malaikat mendoakannya.

    Singkat cerita, dari hewan yang dimiliki ketiga orang itu beranak dan berkembang biak. Yang pertama memiliki satu lembah onta, yang kedua memiliki satu lembah sapi, dan yang ketiga memiliki satu lembah kambing.

    Kemudian sang malaikat – dengan wujud berbeda dengan sebelumnya–mendatangi si Belang. Malaikat berkata kepadanya, “Seorang miskin telah terputus bagiku semua sebab dalam safarku, maka kini tidak ada bekal bagiku kecuali pertolongan Allah kemudian dengan pertolongan Anda. Saya memohon kepada Anda demi (Allah) Yang telah memberi Anda warna yang bagus, kulit yang bagus, dan harta, satu ekor onta saja yang bisa menghantarkan saya dalam safar saya ini.”

    Orang yang tadinya belang itu menanggapi, “Hak-hak orang masih banyak.”

    Lalu malaikat bertanya kepadanya, “Sepertinya saya mengenal Anda. Bukankah Anda dulu berkulit belang yang dijauhi oleh orang-orang dan juga faqir, kemudian Anda diberi oleh Allah?”

    Orang itu menjawab, “Sesungguhnya harta ini saya warisi dari orang-orang tuaku.”

    Maka malaikat berkata kepadanya, “Jika kamu dusta, maka Allah akan mengembalikanmu pada keadaan semula.”

    Lalu, dengan rupa dan penampilan sebagai orang miskin, malaikat mendatangi mantan si Botak. Malaikat berkata kepada orang ini seperti yang dia katakan kepada si Belang sebelumnya. Ternyata tanggapan si Botak sama persis dengan si Belang. Maka malaikat pun menanggapinya, “Jika kamu berdusta, Allah pasti mengembalikanmu kepada keadaan semula.”

    Lalu malaikat – dengan rupa dan penampilan berbeda dengan sebelumnya-mendatangi si Buta. Malaikat berkata kepadanya, “Seorang miskin dan Ibn Sabil yang telah kehabisan bekal dan usaha dalam perjalanan, maka hari ini tidak ada lagi bekal yang menghantarkan aku ke tujuan kecuali dengan pertolongan Allah kemudian dengan pertolongan Anda. Saya memohon kepada Anda, demi Allah yang mengembalikan pandangan Anda, satu ekor kambing saja supaya saya bisa meneruskan perjalanan saya.”

    Maka si Buta menanggapinya, “Saya dulu buta lalu Allah mengembalikan pandangan saya. Maka ambillah apa yang kamu suka dan tinggalkanlah apa yang kamu suka. Demi Allah aku tidak keberatan kepada kamu dengan apa yang kamu ambil karena Allah.”

    Lalu malaikat berkata kepadanya, “Jagalah harta kekayaanmu. Sebenarnya kamu (hanyalah) diuji. Dan Allah telah ridha kepadamu dan murka kepada dua sahabatmu.”

    Demikianlah kisah ini, Allah senantiasa menguji hamba-hamba-Nya. Dan kita pun senantiasa diuji oleh-Nya. Dalam kisah tadi, ada dua hal yang menjadi bahan ujian, yaitu kesehatan/penampilan fisik dan harta. Mudah-mudahan kita adalah yang orang yang lulus ujian sebagaimana si Buta. Jika kita ingin seperti si Buta, maka kita harus berusaha menjadi bagian dari orang-orang yang bersyukur dan senantiasa merasakan adanya pengawasan Allah (muroqobatullah).

    Semoga Allah senantiasa ridho kepada kita dan tidak murka kepada kita semua.. Aamiin.

    ***

    Maraji’: Hadits Riwayat Bukhari – Muslim

     
  • erva kurniawan 9:30 pm on 23 August 2009 Permalink | Balas
    Tags: , , , sedekah   

    Bocah Misterius 

    bocah-misteriusBocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung.

    Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang kampung sungguh menyebalkan.

    Yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak coklat menyala. Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut.

    Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa! Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa Bulan ketika banyak orang sedang menahan lapar dan haus. Es kelapa dan roti isi daging tentu saja menggoda orang yang melihatnya.

    Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya. Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampong mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti isi daging tersebut.

    Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan.

    Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya.

    Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung, belakangan ini, setiap bakda zuhur, anak itu akan muncul secara misterius. Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari kemarin dan akan muncul pula dengan es kelapa dan roti isi daging yang sama juga!

    Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain menelan ludah, tanda ingin meminum es itu juga.

    Luqman pun lalu menegurnya.. Cuma,ya itu tadi,bukannya takut, bocah itu malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar.

    “Bismillah.. .” ucap Luqman dengan kembali mencengkeram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya. Ia berpikir,kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia akan korek keterangan apa maksud semua ini. Kalau memang bocah itu “bocah beneran” pun, ia juga akan cari keterangan, siapa dan dari mana sesungguhnya bocah itu.

    Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun menyentak tanggannya, menyeret dengan halus bocah itu, dan membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dengan tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang melihatnya.

    “Ada apa Tuan melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya?” tanya bocah itu sesampainya di rumah Luqman, seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang kelakuannya.

    Matanya masih lekat menatap tajam pada Luqman.

    “Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa,” jawab Luqman dengan halus,”apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa? Kamu bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu itu..”

    Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai.

    Ia menatap Luqman lebih tajam lagi. “Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua! Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?!

    Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa?

    Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami?

    Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis?

    Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal..?!

    Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus?

    Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian…!?”

    Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk menyela. Tiba-tiba suara bocah itu berubah.

    Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan terdengar “sangat” menusuk, kini ia bersuara lirih, mengiba.

    “Ketahuilah Tuan.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tak ada makanan yang bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja.

    Dan ketahuilah juga, justru Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan lah yang menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri?

    Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang luar biasa bervariasi banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri?

    Tuan.., sebelas bulan kalian semua tertawa di saat kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yang seadanya pula.

    Tuan.., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan ramadhan ini.

    Apa yang telah saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil seperti kami…!

    Tuan.., sadarkah Tuan akan ketidak abadian harta? Lalu kenapakah kalian masih saja mendekap harta secara berlebih?

    Tuan.., sadarkah apa yang terjadi bila Tuan dan orang-orang sekeliling Tuan tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat?

    Bahkan, berlebihannya Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan bukan hanya pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa dan maksiat.. Tahukah Tuan akan adanya azab Tuhan yang akan menimpa?

    Tuan.., jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi. Tuan…, jangan merasa perut kan tetap kenyang lantaran masih tersimpan pangan ‘tuk setahun, jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah menyatu dengan bumi kelak….”

    Wuahh…, entahlah apa yang ada di kepala dan hati Luqman. Kalimat demi kalimat meluncur deras dari mulut bocah kecil itu tanpa bisa dihentikan.

    Dan hebatnya, semua yang disampaikan bocah tersebut adalah benar adanya!

    Hal ini menambah keyakinan Luqman, bahwa bocah ini bukanlah bocah sembarangan.

    Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, bocah itu pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang dibuatnya terbengong-bengong.

    Di kejauhan, Luqman melihat bocah itu menghilang bak ditelan bumi.

    Begitu sadar, Luqman berlari mengejar ke luar rumah hingga ke tepian jalan raya kampung Ketapang. Ia edarkan pandangan ke seluruh sudut yang bisa dilihatnya, tapi ia tidak menemukan bocah itu. Di tengah deru nafasnya yang memburu, ia tanya semua orang di ujung jalan, tapi semuanya menggeleng bingung.

    Bahkan, orang-orang yang menunggu penasaran didepan rumahnya pun mengaku tidak melihat bocah itu keluar dari rumah Luqman!

    Bocah itu benar-benar misterius! Dan sekarang ia malah menghilang!

    Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar langkah, balik ke rumah. Ia ambil sajadah, sujud dan bersyukur. Meski peristiwa tadi irrasional, tidak masuk akal, tapi ia mau meyakini bagian yang masuk akal saja. Bahwa memang betul adanya apa yang dikatakan bocah misterius tadi.

    Bocah tadi memberikan pelajaran yang berharga, betapa kita sering melupakan orang yang seharusnya kita ingat.. Yaitu mereka yang tidak berpakaian, mereka yang kelaparan, dan mereka yang tidak memiliki penghidupan yang layak.

    Bocah tadi juga memberikan Luqman pelajaran bahwa seharusnya mereka yang sedang berada diatas, yang sedang mendapatkan karunia Allah, jangan sekali-kali menggoda orang kecil, orang bawah, dengan berjalan membusungkan dada dan mempertontonkan kemewahan yang berlebihan.

    Marilah berpikir tentang dampak sosial yang akan terjadi bila kita terus menjejali tontonan kemewahan, sementara yang melihatnya sedang membungkuk menahan lapar. Luqman berterima kasih kepada Allah yang telah memberikannya hikmah yang luar biasa. Luqman tidak mau menjadi bagian yang Allah sebut mati mata hatinya.

    Sekarang yang ada dipikirannya sekarang , entah mau dipercaya orang atau tidak, ia akan mengabarkan kejadian yang dialaminya bersama bocah itu sekaligus menjelaskan hikmah kehadiran bocah tadi kepada semua orang yang dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya orang.

    Kejadian bersama bocah tadi begitu berharga bagi siapa saja yang menghendaki bercahayanya hati.

    Pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir. Sejak itu Luqman tidak pernah lagi melihatnya, selama-lamanya. Luqman rindu kalimat-kalimat pedas dan tudingan-tudingan yang memang betul adanya.

    Luqman rindu akan kehadiran anak itu agar ada seseorang yang berani menunjuk hidungnya ketika ia salah.

    Selamat menjalankan ibadah puasa…

    ***

    (Mansur, Yusuf, Bocah misterius : wisata hati / Yusuf Mansur. Bandung: Mizan, 2004)

     
    • Huda 11:47 pm on 24 Agustus 2009 Permalink

      Alhamdulilah mga crtax brmanfbt bg kta smwa :-)

    • ariyulianto 4:24 am on 30 Agustus 2009 Permalink

      cerita ini ada di buku wisata hati dengan judul bocah misterius karangan yusuf mansyur terbitan mizan media utama tahun 2004, mohon sumber cerita dicantumkan agar lebih afdol dan bukan plagiat.

      atau anda yang punya cerita dan yusuf mansyur yang jiplak???

    • doni 5:24 pm on 3 September 2009 Permalink

      hahaha bener, itu.. g ada salahnya mencantumkan sumbernya…. toh kita juga g mbayar kan?!….

    • fahreza 5:18 am on 24 Oktober 2009 Permalink

      bagus!, dengan cerita tadi kita bisa sadar dan peduli kepada orang yang membutuhkan

    • arul 3:23 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      keren nih artikel… ijin copas donk… :D

    • zainudin 4:09 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      wah bru sadar aku ,bahwa banyak sekali orang yang membutuhkan bantuan dan berada di garis kemiskinan , cerita ini sungguh luar biasa sehingga dapat menyadarkan hatiku dan mudah-mudahan dpat menyadarkan hti orang lain ,
      aaaaamin

    • Abonq 4:12 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      hacker yang baik hati.. mengingatkan kita sama rakyat-rakyat lemah.. nice trik hacker!
      Ijijn Copas artikelnya buat baca dirumah nanti.. :D

    • nazach 4:24 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      ya namanya manusia udah takabur lupa akan segalanya,, bahwa dia tercipta dari saripati tanah,, yang sering kita injak..
      inspirasi yang bagus .. subhanallah,,

    • nazach 4:31 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      gan,, http://www.smadav.net bisa kembali diakses kapan ya,, mau unduh yg 8.6 nih,,

    • nadia 4:39 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      subhanallah…izin copas ya :D

    • Leo Adhi 5:06 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      ini yang menghack smadav ya? wah…wah… wah.. terlalu

    • marteen yust 5:16 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      Cerita yg bagus bt refleksi sebelum menjelang bulan ramadhan..

    • Deny 5:17 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      wah hebat sekali, menyadarkan kita bahwa tidakkah kita sadar seseorang yang tidak mampu, tidak berpakaian, dan kelaparan. Semoga cerita ini membawa berkah yang amat sangat mendalam. amin

    • alfren 5:18 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      menarik ceritanya jangan lupa bersyukur atas segala karunia yg di berikan yang di atas dan bagi yang berlebihan jangan menyinggung perasaan yang kekurangan masa hidup beramallah untuk semua manusia dan ciptaanya………………………………………………………….amin

    • Menara Crew 5:18 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      sy mau donwload smadav malah keluar ini bocah.nanti sy pasang ini bocah punya pantat di komputer.skalian pasang kepalanya yg punya blog. anda ingin menyebar pesan kebaikan dengan cara yg salah,……………………….

    • Auliya Apriyola 5:22 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      sunguh kisah yang menabjubkan,,
      serta inspirasi yang luarr biasa,,
      smg kta cmw bsa memetik hikmah dari jalur cerita di atas..
      amin..

    • Kaharudin 5:22 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      Meresap kecup hangat.. sebentuk cinta. T’lah terukir di dalam jiwaku. Seperti tetes embun menyegarkan hari. Terciptakan keajaiban di hati.. Cinta bukan hanya sekedar kata. Cinta tak hanya diam. Aku yang berkelana mengarungi hidup. Mencari untaian arti,makna.. Apakah sesungguhnya balasan dari cinta. Pasti bukan harta dunia semata.. Cinta bukan hanya sekedar kata. Cinta bukan pertautan hati. Cinta bukan hasrat luapan jiwa. Cinta tak hanya diam.. Jika mungkin bumi harus terguncang badai. Tapi cinta takkan mungkin hilang. Cinta bukan hanya sekedar kata. Cinta bukan hanya pertautan hati.Cinta bukan hasrat luapan jiwa. Cinta adalah cinta

    • aries 5:26 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      anda boleh marah tapi jangan menyebut setan sebab setan ada pada mulut dan selalu mengintif dihati setiap insan manusia itulah hikmah cerita sibocah ……………………………..

    • nurhidaya b 5:27 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      sungguh sangat menyentuh hatiku dan menyadarkan aku bahwa harta yg dititipkan ALLAH SWT ada sebahagian hak hamba2 ALLAH yg sangat membutuhkan,,,

    • citra 5:34 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      kcian

    • yadi mulyadi 5:34 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      benar2 menyadarkanku

    • citra 5:35 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      kuq ada d dnia ne kyk qne ea la ne nma nya hdp

    • Hikmat 5:35 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      Luar biasa…. menyentuh hati…. dan sebagai cambukan buat diri…. Teringat 3 hal yang akan selalu mengalir ke alam kubur nanti (mohon di koreksi bila salah) : 1. Ilmu yg bermanfaat, 2. Doa anak yg Shole/Sholehah, 3. Sadakoh jariah.

    • afrodo godeg 5:44 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      Semoga ALLAH memberi hikmah dan kekuatan serta, bisa mengintrofeksi diri kita masing-masing dijaman yang serba matrealistis dan keduniaan semata…….

    • Azis 5:46 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      laris gara2 di tampilin di situs nya smadav nih…
      hehehehe

    • tama 5:48 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      Artikelnya bgus bgt. Tp kurang tepat klo caranya meng-hack situs orang. Kcuali situs yg di hack itu situs porno dsb. Thnks..

    • Man In Black 5:56 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      niche artikel….

      tapi sayang,,,admin website ini,,,masih sombong atas smua ilmu yang dia kuasai,,,,
      gk usah di pamerin,,,,karena di atas langit-masih ada langit….bukan kayak gini caranya tuan…

      setuju dengan komentar
      “Artikelnya bgus bgt. Tp kurang tepat klo caranya meng-hack situs orang. Kcuali situs yg di hack itu situs porno dsb. Thnks..”

    • ABAYAMIN EXIT 6:03 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      seperti dia hanay korban search engine google aja bro gambarnya hanya di gunakan untuk hack smadav dia bukan pelaku hanya korban …

    • arul 11:04 pm on 25 Juli 2011 Permalink

      selamat mas.. blog anda terkenal.. :)
      aku udah posting di kaskus. juga web smadav yang dihack ada link ke sini.

    • erva kurniawan 8:57 am on 26 Juli 2011 Permalink

      iya terima kasih gan, kebetulan ane kaskuser juga walopun cuma penonton, kemarin sore ane cek statistik blog ane kok banyak banget pengunjungnya, yang biasanya cuma 1.100-1.300 pengunjung, kemarin sampai 3.200, ternyata web smadav di deface dan ada link gambar ke blog ane
      ane sebagai pemilik blog ini mohon maaf kepada semua pengunjung kalau ada yang gak berkenan, di ambil hikmahnya saja, dan ane yakin pelaku deface gak punya maksud jahat sama ane, hanya mungkin mengingatkan sama kita semua sebentar lagi bulan ramadhan untuk lebih mengingat kepada Sang Pencipta…
      Jazakallah khairan katsiro

    • erva kurniawan 8:57 am on 26 Juli 2011 Permalink

      ane bukan pelaku deface gan

    • erva kurniawan 8:59 am on 26 Juli 2011 Permalink

      hehehe, iya itu betul kalau ane pelaku defacenya, tapi ane bukan pelakunya :)
      tanya ke om R*y S**yo mungkin tahu :D

    • Hmei7 9:22 pm on 26 Juli 2011 Permalink

      ane gan pelakunya, hehe2
      sorry sbelumnya, lupa lom minta ijin tautan artikelnya ke hlman depes,pkirnya wktu itu, klo aku tinggal copas ke hlmn depes, ksian orang2 yg susah payah bikin artikel, smtara kita tinggal copas aja

      http://www.smadav.net udah bener koq, dn gak da hlaman yg rusak, gk da motivasi apapun, ngrusak data dan sbgnya, cuman iseng test security, skalian ‘Sampaikan Walau Satu Ayat’ sesuai judul ih artikel,
      peace smuanya,peace smadaver juga :D

      wassalamualaikum

    • silvia 1:00 pm on 29 Juli 2011 Permalink

      wahhhhhhh…………… sungguh menyentuh hatii,,,jadi tersadarrr……

    • adi wahyu 2:46 pm on 29 Juli 2011 Permalink

      apakah itu beyul?

    • sari yuniati 8:28 am on 8 Agustus 2011 Permalink

      subhanallah…..subhanallah……subhanallah…..Yaa Dzul Jalaal Wal Ikraam….Yaa Ghaniy…Yaa Adziim….mohon ampun ya Allah dg keangkuhan kami…

    • suneoxide 7:57 pm on 9 Agustus 2011 Permalink

      merinding saya bacanya.
      memang cara allah menyadarkan hambanya berbeda beda.

    • andy_moo 3:51 pm on 10 Agustus 2011 Permalink

      sungguh luar biasa hikmah yg bisa di petik dr crita diatas

    • ucok_karnadi 2:06 pm on 11 Agustus 2011 Permalink

      mohon izin share catatannya pak. semoga membawa berkah bagi yg membacanya, semoga penulis mandapat amal karena telah ikut mengingatkan.

      terimakasih

    • Wignya Susilo 1:48 pm on 14 Agustus 2011 Permalink

      pembelajaran yang luarbiasa bagusnya,

    • Chibi_Arif 9:14 am on 17 Agustus 2011 Permalink

      Subahanallah…
      Jadi gemeteran baca ini cerita…

      Musti banyak” bersyukur nih…

    • Jony Mubarok www.facebook.com/ubah.fb 3:36 am on 18 Agustus 2011 Permalink

      Ɣa kita harus menyadari gan makna sesungguhnya berpuasa. Kita tidak boleh memaksakan kehendak seseorang untuk berpuasa, apa lagi sampai merusak warung makan di siang hari.. Sesungguhnya islam tidak memaksa kita untuk berpuasa, ingat alquran pun menjelaskan.. Di wajibkan berpuasa bagi umatnya yg beriman… Puasa itu wajib hukumnya gan bagi orang yg beriman tp bagi golongan lain tidak di paksakan. Makna berpuasa itu agar kita bisa lebih bersyukur karena dalam kehidupan kita sehari hari itu lebih berlimpah rejeky ketimbang kaum” duafa agar kita lebih menyadarkan diri yg istilahnya tau diri lah jadi manusia… Нę² Нę² Нę²

    • Jony Mubarok www.facebook.com/ubah.fb 3:40 am on 18 Agustus 2011 Permalink

      Oya gan ª∂a̲̅ yg ketinggalan ni. Jangan lupA kunjungi situs ana Ɣa trus jangan lupa untuk di like Ɣa. Makasih gan . Kunjungi http://www.facebook.com/ubah.fb

    • nashr_hp 9:11 am on 18 Agustus 2011 Permalink

      terima kasih sob sudah mengingatkan ane atas
      satu kata yang ane ucapin , terima kasih :)

      jangan lupa PM me Bugs nya ya sob

    • eko 8:41 pm on 16 September 2011 Permalink

      sangt mengesankan
      bgi orang yang benar” mengeri artinya semua yg ada dlm isi artikel d atas

  • erva kurniawan 9:50 pm on 5 April 2009 Permalink | Balas
    Tags: , pintu rejeki, , rejeki berkah, sedekah   

    Agar Rejeki Membawa Berkah 

    sedekah-2Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah.

    Sabda Rasulullah SAW, ”Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.”

    Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan, ”Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, ‘Ya Tuhanku, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah’. Yang satu lagi menyeru, ‘Musnahkanlah orang yang menahan hartanya’.”

    Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah SWT. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka.

    Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya.

    Pertama, mengundang datangnya rezeki.

    Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Alquran bahwa Dia akan membalas setiap kebaikan hamba-hamba- Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, ”Pancinglah rezeki dengan sedekah.”

    Kedua, sedekah dapat menolak bala.

    Rasulullah SAW bersabda, ”Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah.”

    Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit.

    Rasulullah SAW menganjurkan, ”Obatilah penyakitmu dengan sedekah.”

    Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur.

    Kata Rasulullah SAW, ”Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bias memanjangkan umur.”

    Mengapa semua itu bisa terjadi? Sebab, Allah SWT mencintai orang-orang yang bersedekah. Kalau Allah SWT sudah mencintai seorang hambanya, maka tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada permintaan dan doa yang Allah tidak kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut akan meninggal dunia dalam keadaan khusnul khatimah (baik).

    Kekuatan dan kekuasaan Allah jauh lebih besar dari persoalan yang dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu dahsyatnya, masihkah kita belum juga tergerak untuk mencintai sedekah?

    Wallahu a’lam bis-shawab.

    ***

     
    • Okke 6:00 pm on 7 April 2009 Permalink

      Wah,, terima kasih banyak bang erva.. dengan membaca artikel ini saya tergerak & terbuka hati saya untuk bersedekah. 1 hal yg sulit bang.. bersedekah dengan ikhlas.. itu yg saya sulit rasakan tetapi dengan membaca artikel ini smoga saya lebih ikhlas utk bersedekah & semoga bagi penulis artikel juga mendapatkan pahala Amiin…

    • Annisa 3:12 pm on 29 Juni 2009 Permalink

      saya juga berusaha untuk selalu bersedeqah..
      dan itu saya tekankan jg kepada anak saya yg berusia 7,5 th misalnya dgn meminjami teman pensil, atau berbagi makanan.. semoga kita semua dapat
      istiqomah menjalankan apa yg kita imani kebenarannya dan mendapat ganti dari Allah SWT..
      amiiin..

    • YULIA 5:24 pm on 25 Oktober 2009 Permalink

      SAYA SENANG MEMBACA ARTIKEL INI. INI JUGA SEBAGAI PENDORONG SEMANGAT SAYA UNTUK LEBIH BERSEDEKAH.

c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Balas
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Pergi ke atas
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Batal