Prasangka


Prasangka

Allah SWT berfirman : “Hai orang – orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa.” (At Taubah : 12)

Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “Jauhilah oleh kalian berprasangka, karena berprasangka merupakan seburuk-buruk pembicaraan, serta janganlah kalian meraba- meraba dan mencari-cari kesalahan orang lain. Janganlah kalian saling berdebat, saling hasut-menghasut, saling benci-membenci dan saling belakang – membelakangi, tetapi jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang diperintahkan kepada kalian. Orang Islam adalah saudara bagi orang Islam yang lain, tidak boleh saling menganiaya, membiarkan, mendustakan, dan saling menghina. Takwa itu disini dan (sambil) beliau mengisyaratkan (menunjuk)ke dadanya tiga kali. Cukuplah seseorang dikatakan orang jahat (buruk perangai) apabila dia menghina saudaranya yang Islam. Setiap orang Islam terhadap orang Islam yang lain adalah haram darahnya, kehormatannya, dan hartanya. Sesungguhnya Allah tidak memandang tubuh, rupa, dan amal – amal perbuatanmu, tetapi Allah memandang kepada hatimu.” (HR.Bukhari & Muslim)

“Gossip” mungkin kata ini bisa mewakili sebagian dari gambaran diatas. Ia sudah tidak asing lagi di telinga kita & seringkali menjadi tema pembicaraan sehari-hari, dan bahkan menjadi acara TV yang digemari. Dengan atau tanpa disadari, seringkali kita terperangkap didalamnya. Awalnya mungkin hanya sekilas mendengar, lalu menyimak, dan akhirnya ‘urun rembug’. “Seru” memang kala bergossip ria, tapi apakah kita sadar sebagian besar gossip itu adalah prasangka, dan kemungkinan besar orang yang menjadi objek gossip itu akan sakit hati atau bahkan menimbulkan fitnah, apakah kita mau, jika suatu saat, kitalah yang menjadi objek..?

Pada hadits yang lain, dari Ibnu Mas’ud ra, bahwasanya ada seseorang yang dihadapkan kepadanya, kemudian dikatakan bahwa si Fulan itu jenggotnya masih meneteskan minuman keras, kemudian Ibnu Mas’ud berkata : “Sesungguhnya kami telah dilarang untuk mencari-cari kasalahan, tetapi kalau kami benar-benar mengetahui adanya suatu penyelewengan, maka kami pasti akan menghukumnya.” (HR. Abu Dawud)

Dan pada surat Al Hujurat : 11, Allah berfirman : “Hai Orang – orang yang beriman, janganlah satu kaum mengolok- olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan), dan janganlah pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita- wanita (yang dolok-olokkan), lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan), dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu pangil memanggil dengan gelar – gelar yang buruk. Seburuk – buruk panggilan ialah (panggilan)yang buruk sesudah iman, dan itulah orang-orang yang zalim.”

***

Dari Sahabat