Cerita kecil tahajjud : Umar bin Abdul Aziz


tahajjudCerita Kecil Tahajjud : Umar bin Abdul Aziz

Suatu ketika, istri Umar, Fathimah, menangis hingga matanya bengkak. Dua saudaranya, Maslamah binAbdul Malik dan Hisyam bin Abdul Malik menemuinya dan bertanya, “Apa yang telah terjadi padamu? Apakah kamu bersedih karena suamimu? Dia memang pantas untuk membuatmu bersedih. Atau, apakah kamu kehilangan bagian dari keduniaan? Bukankah kami beserta harta dan keluarga kita ada di hadapanmu?” Dia menjawab “Bukan. Tidak satu pun dari semua itu yang membuatku bersedih. Akan tetapi, pada malam tadi, aku melihat suatu pemandangan aneh pada dirinya. Aku tahu, pasti ada perkara besar dan menakutkan yang membuatnya berprilaku seperti itu. Sungguh, jika aku mengetahui nya, hatiku akan tenang.”

Kedua saudaranya bertanya, : Apa yang kamu lihat pada dirinya?” Fathimah menjawab, : Pada malam itu aku melihat dia sedang shalat. Ketika membaca ayat’ Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung – gunung seperti bulu yang dihamburkan-hamburkan (QS Al Qari’ah [101] :4-5) dia menjerit,’Oh! Betapa buruk keadaanku pada subuh ini!’ Kemudian, dia duduk dan merebahkan diri. Dia mulai bersikap dingin kepadaku. Aku mengira bahwa nyawanya akan melayang. Kemudian, dia menjadi tenang sehingga aku mengira bahwa dia telah wafat. Lalu, dia siuman dan berkata, ‘Oh! betapa buruk keadaanku pada subuh ini!’ Kemudian dia duduk, lalu mulai mondar-mandir di dalam rumah. Dia berkata, ‘Celakalah aku! Bagaimana keadaanku pada hari manusia seperti anai-anai yang betebaran dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.’ Demikian keadaannya hingga terbit fajar. Kemudian, dia jatuh seperti mayat hingga terdengar suara azan untuk shalat subuh. Demi Allah, setiap kali mengingat kejadian pada malam itu, aku tidak sanggup menahan tetesan air mata (Sirah wa Manaqib ‘Umar bin Abdul Aziz karya Ibn Al-Jauzi, h.323.324)

Ya Robb. Berikankah dihati kami NYAWA disetiap ayat-Mu, biarlah dada ini berat, biarlah nafas ini tersengal dan beratnya ketukan jantung serta biarlah dahaga ujung mata ini terpenuhi dengan derasnya air mata kerinduan memenuhi panggilan Mu di ujung malam ini. Ahh. aku rindu malam-Mu ya Robb

***

Dari Sahabat